Genesis Extended bab 10 – Ini bukanlah akhir!
Satou tiba-tiba bermimpi tentang kisah masa lalunya. Di mimpi itu, dia sedang bertarung dengan monster golem demi melindungi gadis berambut twintail, lalu dengan penuh usaha dan pantang menyerah, Satou berhasil mengalahkan monster golem tersebut.
Akan tetapi karena luka yang disebabkan monster golem itu… Satou meninggal dunia.
"Itu benar! Sejak awal aku seharusnya sudah mati...!"
Karena gadis itu tak menerima kematian Satou, akhirnya dia membawa tubuh temannya itu ke depan Yggdrasil, lalu dia memohon kepada pohon tersebut...
"Tolong hidupkan Satou Hideaki! Aku tak ingin dia mati!! Aku mohon!!! Berikan dia sebuah keajaiban…!"
Walau dia tahu bahwa keinginannya adalah hal yang mustahil, gadis tersebut tidak menyerah dan memohon pada Yggdrasil sembari menggoyang-goyangkan tubuh Satou yang sudah menjadi mayat tersebut dengan air mata berlinang makin deras.
"Jangan mati di sini, Satou! Tolong katakan sesuatu!"
Namun Satou tetap tidak menjawab apa-apa.
"Aku mohon! Aku tak ingin kau mati di sini karena aku suka denganmu!! Aku menyukaimu, Satou Hideaki!!"
Air mata-nya masih mengucur dan membasahi tubuh Satou, namun… di saat itulah keajaiban terjadi. Sebuah cahaya tiba-tiba menyelimuti tubuh Satou dan membuat gadis berambut twintail itu tertegun sekaligus terkejut.
Pada saat itu dan berkat itulah, Satou Hideaki hidup kembali.
Satou langsung terbangun dari mimpinya, kali ini dia bangun dengan tenang, namun dia baru menyadari bahwa tempat dia bangun kali ini adalah rumah sakit. Dia menghela nafas pelan dan mendengar suara pintu terbuka lalu memperlihatkan Kayonna Charlee yang memasang ekspresi cemas.
Gadis itu menghampirinya dan Satou hanya melambaikan tangan kanannya.
"Kamu sudah bangunkah Satou?"
Tanya Kayonna Charlee.
"Keadaannya saat ini bagaimana?"
Tanya Satou.
"Kamu tak pernah berubah dan lebih memikirkan hal lain ketimbang dirimu sendiri..."
"Jawablah pertanyaanku!!"
"Akhirnya WTM menemukan info kalau ulah banyaknya monster terlahir adalah karena Jubokko…"
"Jubokko?"
"Penjaga Yggdrasil sesungguhnya."
Jawab Kayonna Charlee.
Satou teringat perkataan Isshin Kira kalau dia ingin membangkitkan monster sangat kuat lalu menghancurkannya, serta Stephen Smith pernah berkata jika monster itu lahir maka itu sama aja keputusasaan bagi manusia.
"Itu yang disebut Jubokko kah?"
"Um! Saat ini Yumeno dan Stephen Smith serta pasukan WTM lainnya sedang mencoba menghentikan Jubokko!"
"Walau itu mustahil kah?"
"Ya…"
"Begitu ya…"
Charlee hanya mengangguk dan Satou pun tiba-tiba mencoba bangkit dari ranjang rumah sakitnya. Melihat itu, Kayonna Charlee pun memberikan teh manis hangat kepada Satou.
"Tolong diminum dulu!"
"Makasih…"
Satou langsung meminum tehnya dan seketika dia berhenti minum.
"Kok rasanya hambar ya?"
Komentar Satou yang agak kebingungan saat meminum teh itu. Ini membuat Charlee menjadi terkejut.
"Dan kenapa aku tidak mencium bau tehnya? Biasanya teh kan ada bau harum begitu bukan?"
Charlee makin terdiam tak bisa menjawab apa-apa, Melihat itu Satou menjadi paham dengan situasinya, lalu dia teringat mimpinya barusan.
"Begitu ya…"
"Apanya yang begitu?"
"Karena aku memakai kekuatanku, kemanusiaan yang ada pada diriku mulai menghilang kah? Hahaha…"
Jawab Satou terkekeh dan memasang ekspresi pahit. Begitu juga dengan Charlee, dia mulai merasa kasihan dan simpati pada Satou.
"Bagaimana kamu mengetahui hal itu!? Kenapa kamu malah tertawa!? Itu sama sekali tidak lucu tahu!"
Mengabaikan ucapan protes dari Charlee, Satou lalu bangkit dari ranjang rumah sakitnya.
"Kau ingin kemana!? Dirimu tau kan situasimu saat ini!?"
"Terima kasih Charlee!"
Ucap Satou tersenyum.
"Eh?"
"Kau telah berjuang keras bukan? Demi diriku."
"Satou... kamu sudah mengingatnya?"
"Yep, aku telah mengingat semuanya. Kau selalu saja membantuku saat sedang kesusahan."
Satou mengingat gadis berambut twintail yang selalu muncul dalan mimpinya. Orang yang berusaha keras membantu Satou Hideaki dirinya adalah Kayonna Charlee, gadis pertama yang menyatakan cinta padanya.
Satou lanjut berbicara.
"Kau adalah teman pertamaku…"
Pernyataan Satou membuat Charlee terkejut dan gadis itu lalu membalikkan badannya karena menangis lalu berkata sambil membelakangi Satou.
"Jahatnya… kenapa kamu diam saja kalau sudah mengingatnya? Padahal aku ini…"
Namun Satou menjawab sambil menatap ke lantai.
"Sekarang hidupku bukan untukmu lagi… hidupku dipenuhi oleh impian semua orang."
Satou menjadi ingat akan impian Sanada yang ingin melindungi negara jepang karena itu sudah kewajiban bagi warga jepang, lalu Satou juga ingat akan impian Yumeno yang ingin hidup normal seperti orang umum.
Satou lanjut berkata.
"Aku tidak memiliki impian dan karena itulah sudah tugasku untuk melindungi impian itu! Aku akan menyelamatkan dunia ini, karena itu aku tetap akan bertarung!"
"Walau aku memintamu tetap berada di sini… kamu akan tetap memaksa pergi kan? Makanya itu aku tak melarangmu, Satou."
Jawab Charlee sambil memasang senyuman manis pada Satou dan membuat pemuda itu tersenyum agak lebar sambil mengangguk.
"Sudah kuduga kau sangat memahamiku! Makasih! Mulai sekarang janganlah hidup untukku… tapi hiduplah untuk dirimu sendiri Charlee! Aku juga akan hidup demi diriku sendiri!"
Setelah Satou berkata begitu, dia langsung meninggalkan Charlee dan melihat si botak serta beberapa penjaga rumah sakit tengah menghadang Satou.
Dengan nada dan suara agak tegas, si botak pun berkata.
"Aku mohon! Janganlah pergi dari sini Satou! Keadaanmu masih—"
Tanpa mendengarkan keseluruhannya, Satou langsung menghajar si botak sampai terjatuh.
"Maaf ya botak! Seperti yang kuduga, kau adalah orang yang baik!"
Dia langsung melarikan diri dari kejaran pasukan WTM dan orang dari rumah sakit, lalu Satou berhasil keluar rumah sakit, dia melihat pemuda bertopi membawa motor yang sudah bersiap memberikan tumpangan pada Satou.
"Di sini! Cepat!"
Ucap pemuda bertopi. Satou mengangguk dan langsung menaiki motor pemuda bertopi itu hingga mereka berhasil melarikan diri dari kejaran pasukan WTM dan rumah sakit. Satou hanya bisa menghela nafas lega saat dia berhasil melakukannya.
"Makasih banyak! Kalau tak ada dirimu mungkin aku sudah tertangkap!"
Ucap Satou terkekeh.
"Anggap saja ini tanggung jawabku karena kejadian tadi…"
Jawab pemuda bertopi tersenyum membalas ucapan Satou. Dia lalu menambah kecepatan laju motornya dan mengantarkan Satou ke suatu tempat, yaitu kota Ichikawa yang saat ini sudah sepenuhnya dipenuhi oleh akar dan pohon hingga menjadikannya seperti sebuah hutan.
Ini adalah permintaan Satou yang menginginkan untuk diantarkan ke kota Ichikawa pada pemuda bertopi itu.
"Oi bocah! Katakan padaku apa tujuanmu?"
Tanya Satou.
"Tentu saja membantumu saat ini!"
"Bukan itu! Maksudku apakah kau memiliki impian atau semacamnya?"
"Aku sudah membuang impianku dari dulu semenjak tahu ayahku menjadi teroris."
"Dengan kata lain kau tidak tahu arah yang dituju juga kah?"
"Anggap saja begitu… tapi berkatmu kemarin, aku jadi sadar kalau aku tidak boleh seperti ini terus-menerus!"
"Memangnya kau tidak ada hal yang kau sukai?"
"Aku suka perkelahian sih."
"Kalau gitu pakai tinjumu untuk melindungi sesuatu! Mungkin perlahan-lahan kau akan menemukan sesuatu."
"Menjadi sepertimu?"
"Jangan menjadi seperti diriku! Jadilah dirimu sendiri!"
Pernyataan Satou membuat pemuda bertopi terdiam seketika. Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya sampai di kota Ichikawa.
"Maaf jika aku hanya bisa mengantarkan sampai di sini."
"ini sudah lebih cukup!"
Setelah Satou berkata begitu, pemuda bertopi langsung meninggalkan dirinya.
---
"Terjadilah insiden penyerangan pada kota Ichikawa, banyaknya akar dari hutan Yawata no Yabushibarazu merambat kota Ichikawa yang membuat kota Ichikawa menjadi hutan seperti sekarang, dikabarkan lagi banyaknya mahluk misterius bermunculan di kota tersebut. Saat ini pemerintah dan organisasi WTM mencoba mengatasi masalah ini!!"
Ucap pembawa berita di televisi.
Pada berita tersebut, para tentara jepang sedang melakukan pembasmian massal pada monster beast yang berkeliaran di kota ichikawa menggunakan senjata mereka, lalu di sisi lain, pasukan WTM sedang menghadapi monster golem yang berkeliaran demi mengulur waktu agar Yumeno dan Stephen Smith bisa menghadapi Jubokko yang berada di dekat Yggdrasil.
"Lukamu beneran sudah tidak apa-apa Yumeno!?"
Tanya Stephen Smith memastikan.
"Tidak apa-apa dibandingkan Satou-san."
"Jangan memaksakan dirimu! Jika kita gagal, semua yang kita rencanakan akan sia-sia!"
"Aku tahu itu!"
Yumeno teringat saat Satou dirawat rumah sakit, dokter mengatakan kalau tubuh Satou makin memburuk. Tubuhnya makin lama kehilangan kemanusiaannya kalau Satou memakai kekuatannya. Itu adalah efek samping yang mengerikan menurut Yumeno dan dia tak mau Satou mengalami hal itu.
"Karena dari awal Satou sudah mati. Dia berhasil hidup saat ini berkat keajaiban yang diberikan oleh Yggdrasil."
Ucap Charlee.
"Dengan kata lain, jika memakai keajaibannya terus-menerus maka kehidupannya akan menghilang..."
Ucap Stephen Smith.
Stephen Smith yang telah membawa Satou ke rumah sakit mendapatkan info dari Isshin Kira kalau dalang dibalik insiden ini adalah Jubokko. Maka dari itu, Yumeno memaksakan dirinya yang masih terluka untuk menghentikan Jubokko agar keadaan Satou tidak makin memburuk.
Dengan waktu yang berlangsung agak lama setelah membasmi beberapa monster golem, mereka berdua, yaitu Yumeno dan Stephen Smith, akhirnya bertemu Jubokko yang sudah menunggu di dekat Yggdrasil.
"Ini sosok Jubokko yang dibicarakan Isshin Kira?"
Tanya Yumeno.
"Sudah dipastikan bahwa dia adalah Jubokko!"
Jawab Stephen Smith.
"Kalian bukanlah yang sedang kutunggu… enyahlah."
Jawab Jubokko.
"Aku takkan pergi sebelum menghentikanmu!"
Ucap Yumeno.
"Apa hakmu untuk menghentikanku? Manusia sudah melakukan perjanjian denganku, kalau mereka tak boleh mengacak pohon keramat ini. Namun karena mereka sudah melanggarnya, maka takdir semua umat manusia sudah diputuskan dan layak untuk dihancurkan..."
Setelah mengatakan itu, Jubokko langsung mengeluarkan kekuatan apinya dan menyerangnya secara bertubi-tubi pada Yumeno, akan tetapi gadis itu berhasil menahan serangan Jubokko dengan kekuatan anginnya.
"Walau begitu, aku tetap akan menghentikanmu!!"
Jawab Yumeno.
"Kau memakai keajaiban dari pohon keramat ini untuk mengalahkanku? Lancang sekali rupanya kalian, manusia!!"
Kali ini Jubokko mengeluarkan kekuatan akarnya untuk menyerang Yumeno, namun menyadari itu, Yumeno pun mencoba menghindari serangan yang dia dapat.
'Aku akan memakai semua energiku untuk memusnahkannya!!'
Ucap Yumeno dalam hati.
Jubokko menyerang Yumeno tanpa henti dengan kekuatan akarnya dan itu membuat Yumeno lengah untuk mencari celah yang akan dia gunakan--- saat menyadari kesempatan, Jubokko langsung bersiap kembali untuk menyerang.
Namun saat Jubokko ingin menyerang Yumeno dengan kekuatan apinya, Stephen Smirth menembak tangan Jubokko.
"Aku takkan membiarkanmu!!"
Ucap Stephen Smith.
Berkat itu gerakan Jubokko terhenti dan Yumeno langsung mengeluarkan kekuatan anginnya yang cukup besar kepada Jubokko.
"Padahal kalian cuman manusia! Berani-beraninya menentangku!!"
Jubokko langsung mengeluarkan kekuatan akarnya untuk mengikat Stephen Smith.
"Ukh! Sial!!"
Ucap Stephen Smith.
"Stephen-san!!"
Yumeno langsung mengeluarkan semua kekuatannya untuk menghancurkan akar yang mengikat Stephen Smith, sekaligus membuat Jubokko terpental. Namun naasnya, berkat hal itu, semua energi dipunya oleh Yumeno menjadi kosong dan membuatnya terengah-engah kelelahan.
"Tidak! Aku tidak boleh jatuh disini! Aku…"
Setelah Yumeno berkata begitu dirinya terjatuh.
"Kekuatan yang memiliki potensi tapi sepertinya tubuhmu tidak cukup kuat untuk menanggungnya!"
Ucap Jubokko yang telah bangkit dan kembali akan menyerang dan memberikan balasan kepada Yumeno dan Stephen Smith.
"Aaaaaah!!!"
Teriak Yumeno berusaha bangkit, akan tetapi dia tetap tak bisa bergerak.
"Matilah!"
Ucap Jubokko mengeluarkan kekuatan api-nya dan menyerang langsung pada Yumeno.
'Maafkan aku, Satou…'
Ucap Yumeno dalam hati.
"Yumeno!!"
Teriak Stephen Smith.
Seketika api yang mau menyerang Yumeno hilang seketika, hal itu mendapatkan ekspresi terkejut dari Stephen Smith dan Yumeno serta wajah kaget sekaligus geram dari Jubokko. Mereka pun menoleh dan mendapati sebuah shortblade berwarna pink.
Sebuah cahaya keluar dari shortblade tersebut dan memperlihatkan sosok Satou Hideaki yang tengah memegangnya. Ekspresi kesal muncul di wajah Jubokko saat mengetahui siapa orang yang berhasil menebas serangannya.
"Akhirnya kau datang juga… orang terpilih!"
Ucap Jubokko.
"Maaf membuatmu menunggu, last boss!"
Jawab Satou menyeringai.
Yumeno dan Stephen terkejut melihat karena orang yang menyelamatkan mereka adalah Satou yang sedang berada di depannya.
"Apa yang kau lakukan di sini, Satou-san!?"
Protes Yumeno.
"Kau bilang apa, Yume? Maaf aku hanya bisa mendengar separuhnya saja… ah! Benar juga! Karena aku memakai kekuatanku, telinga kiriku jadi tidak bisa mendengar kah? Hahaha!"
Jawab Satou.
"Itu sama sekali tidak lucu!"
Protes Stephen Smith.
"Tubuhmu mulai ditumbalkan pada pohon keramat ini... meski begitu, kau tetap akan bertarung?"
Ucap Jubokko.
"Ah! Um? Yap, benar sekali! Aku akan mengalahkanmu!"
Ucap Satou mengacungkan cahaya Shorblade pink pada Jubokko dan penjaga pohon itu langsung membalasnya dengan mengeluarkan akar miliknya dan menyerang Satou namun, pemuda yang dipanggil sang terpilih itu langsung menebasi akar-akar tersebut dengan mudahnya.
Gerakan Satou dan Jubokko saling cepat, Jubokko mengeluarkan kekuatan akarnya tapi Satou menebasinya, yang akhirnya membuat shortblade Satou beradu serangan dengan tangan Jubokko.
"Gerakan Satou sudah bukan terlihat seperti manusia lagi..."
Ucap Stephen Smith terkejut saat melihat gerakan yang dirasa mustahil dari Satou Hideaki saat ini.
"Gerakannya menjadi sangat cepat seperti monster?"
Jawab Yumeno yang merasa kebingungan.
Sang terpilih berhasil menghancurkan pertahanan Jubokko, tapi Satou tidak berhenti disitu, sehingga dia menghantam Jubokko sampai terpental sampai batang pohon hancur.
"Inikah kekuatan orang terpilih? Akan tetapi pertarungan belum selesai!!"
Ucap Jubokko bangkit lalu mengeluarkan kekuatan apinya bertubi-tubi pada Satou, akan tetapi Satou menangkis serangan api itu dengan shortbladenya.
Satou berlari sangat kencang, lalu melompat untuk melayangkan cahaya shortblade pada Jubokko.
"Ukhhh!!"
Jubokko terkena hantaman Satou, tapi dia tidak berhenti. Dia menyerang Jubokko berkali-kali dengan shortblade-nya, sehingga Jubokko mencampurkan kekuatan akarnya dilapisi dengan api ke arah Satou, dan membuatnya langsung menghindarinya.
"Kalau ini tidak bisa kuserang oleh pedangku!"
Ucap Satou menyeringai.
Jubokko menyerang Satou dengan kekuatan akar apinya yang membuat hutan setengah kebakaran.
"Apakah kau masih bisa menandingiku, orang terpilih!?"
Ucap Jubokko yang masih menyerang Satou dengan kekuatan akarnya.
"Tentu saja! Aku harus bisa menandingimu!!"
Ucap Satou yang sudah berada dibelakang Jubokko, sang penjaga Yggdrasil itu langsung menyerang Satou dengan kekuatan akarnya yang berada di belakangnya.
"Aku ada di sini!!"
Ucap Satou menyerang Jubokko dari depan.
"Ukhh! Masih belum!!!"
Teriak Jubokko yang mengeluarkan akar apinya dan menyerang Satou dengan cara bertubi-tubi. Namun mengetahui itu, Satou langsung menghindarinya dengan membalikkan badannya lalu melompat.
"Aku butuh kekuatan yang lebih kuat demi melindungi orang-orang yang ingin kulindungi!!"
Setelah Satou berkata begitu, cahaya shorblade miliknya makin membesar dan makin bersinar.
"Akan kuakhiri pertarungan ini!! Sampailah!!!"
Menggenggam erat gagang pedangnya, dia melakukan tebasan sabit pada Jubokko yang menembus tubuh sang pelindung itu. Hal itu membuat Jubokko terbatuk dan menjadi melemah hingga membuatnya tersungkur.
"Walau kau berhasil mengalahkanku… dunia ini akan tetap berakhir…"
Setelah Jubokko berkata seperti itu, dia lenyap menjadi seperti debu.
"Gawat, aku terlalu berlebihan kah?"
Ucap Satou melihat tangan kanannya dilumuti akar dan mata kanannya berubah menjadi warna hijau, serta kulit disekitar mata kanannya terlumuti akar juga.
"Dengan begini berakhir kan?"
Setelah Yumeno berkata begitu, terjadilah sebuah gempa seolah-olah dunia ini akan runtuh.
"Akhirnya akan tetap seperti ini kah?"
Ucap Stephen Smith penuh berat hati.
"Kenapa hal ini harus terjadi!? Bukankah semuanya akan baik-baik saja setelah berhasil mengalahkannya?"
Protes Yumeno.
"Pada akhirnya yang bisa kita lakukan percaya dengan keajaiban… kalau saja aku mengatasi ini lebih cepat---"
Jawab Stephen Smith.
---
Terlihat dipenjara banyak para polisi bahkan para tahanan ketakutan merasakan gempa yang sangat dahsyat.
Akan tetapi Isshin Kira bersikap sangat tenang.
"Percaya dengan keajaiban kah…? Kali ini aku akan coba mempercayai hal itu!"
Ucap isshin Kira.
---
Terlihat di negara jepang terjadi gempa yang dahsyat yang membuat para kota hancur dan para warga hanya bisa panik ketakutan, sementara itu di negara afrika selatan terjadi angin puting beliung yang membuat para warga di sana lenyap.
"Oh my god!"
"Fckin daaamnn!!"
Ucap para warga negara inggris yang melihat Tsunami yang menghanguskan banyak kota sekaligus mereka semua.
"What happen!? Didn't WTM succesfully managed to stop Jubokko!?"
Ucap pemerintah amerika yang terkejut melihat gunung meletus yang melenyapkan banyak kota.
---
"Percaya dengan keajaiban, dengan kata lain menerima dunia ini berakhir saja katamu!? Jangan bercanda!! Aku tak ingin mereka senasib denganku!!! Hidupku hampa, tak punya tujuan selain membantu WTM dan hanya menunggu keputusasaan saja! Aku tak menerima hal seperti itu!!"
Protes Yumeno.
"Walau begitu, kita tidak ada cara lain untuk mengatasi hal ini!!"
Jawab Stephen Smith.
"Tentu saja ada!! Percaya dengan keajaiban sama saja menerima keputusasaan!? Apa yang kau bicarakan, Yume!? Tentu saja, semuanya akan baik-baik saja!"
Teriak Satou.
Yumeno dan Stephen hanya terkejut melihat penampilan Satou yang sudah setengah dilumuti akar.
"Apa yang kau rencakan Satou!?"
Tanya Stephen Smith.
"Kau barusan bilang percaya dengan keajaiban kan? Kalau begitu, aku akan wujudkan keajaiban itu!"
Jawab Satou tersenyum.
"Apa maksudmu Satou? Hei!"
Ucap Yumeno.
"Kau ingat tidak dengan kisah elang yang pernah kuceritakan padamu?"
"Kenapa Satou-san tiba-tiba bertanya hal seperti itu?"
"Saat ini elang itu sudah menemukan tujuannya ingin terbang kemana…"
"Jangan bilang elang itu adalah Satou sendiri!?"
"Aku akan mengembalikan semuanya lalu menciptakan keajaiban!"
"Hentikan Satou! Itu sama saja kamu mengorbankan diri bukan!?"
Protes Yumeno.
"Sejak awal aku sudah mati… aku bisa hidup seperti sekarang ini berkat keajaiban yang diberikan oleh Yggdrasil…"
Jawab Satou.
"Masuk akal juga… sebelumnya WTM setiap sebulan memberikan tumbal kepada Yggdrasil agar bencana ini takkan terjadi! Mungkin ada kesempatan untuk menghentikan itu---"
Seketika ucapan Stephen Smith disela Yumeno.
"Aku tak ingin akhir seperti itu! Kumohon hentikan Satou!"
"Tapi tak ada cara lain…"
Jawab Satou.
"Bagaimana dengan janjimu meneruskan impian Sanada-san!? Bukankah kamu menyuruhku untuk mengajari banyak hal untuk menjadi anggota WTM!? Aku sama sekali belum mengajari apa-apa!!"
"Kalau dunia ini hancur... impian Sanada juga tak bisa terwujud. Ketika keajaiban terjadi, maka akan kuserahkan itu padamu Yume…"
"Tapi… aku tak mau kamu mati di sini. Kalau Satou mati di sini, aku…"
Disaat itu Yumeno menangisi Satou.
"Kenapa kau malah menangisi orang sepertiku?"
Pertanyaan Satou membuat Yumeno teringat perkataan Satou dulu, yaitu untuk menjalani hubungan percintaan harus dimulai dengan mengerti satu sama lain.
"Karena aku menyukaimu!!"
Pernyataan Yumeno membuat Satou terkejut dan dia jadi teringat oleh Charlee yang jatuh cinta padanya juga, lalu itu juga terjadi saat ini. Yumeno juga mengalami hal yang sama seperti Charlee yang akan hidup demi orang yang dicintainya.
Dia merasa aneh mengingatnya dan merasa lucu saat ini.
"Hahaha! Apakah kau bodoh? Sudah kubilang padamu pacar itu merepotkan!"
"Jahatnya! Padahal aku sudah menahan malu untuk mengakui perasaanku padamu…!"
"Tapi maaf, untuk saat ini aku tak ada waktu untuk mengurusi hal itu. Yang kuinginkan adalah menyelamatkan dunia ini! Maka dari itu, yang bisa kukatakan saat ini adalah tetaplah bahagia!"
"Apanya yang tetap bahagia jika Satou tidak ada?"
"Tentu saja ada! Dunia ini tidak dipenuhi cinta saja lho! Tapi perdamaian dunia!"
Jawab Satou tersenyum.
Saat mereka sedang berbicara, gempa pun makin dahsyat.
"Tak ada waktu! Stephen! Sisanya kuserahkan padamu!"
Setelah Satou berkata begitu, dia langsung meninggalkan mereka berdua dan berjalan menuju Yggdrasil. Satou mengabaikan teriakan Yumeno yang menyuruhnya berhenti, dia tetap saja berjalan karena yang ia pikirkan adalah mewujudkan keajaiban dengan mengembalikan semuanya seperti semula. Satou hanya tersenyum walau getaran gempa makin dahsyat.
"Aku mendengar kisah elang yang terbang diatas sebuah badai salju tanpa tujuan. Dia melakukannya tanpa alasan, tapi aku yakin…"
Satou menghela nafasnya, berusaha meluapkan perasaan yang berada dalam diri Satou. Mereka sudah meletup-letup dan akan meledak kapan saja, jadi Satou akan mengeluarkannya sekarang!
"Ada sesuatu yang berusaha untuk mendorong elang tersebut terus bergerak, entah sebuah kepercayaan buta atau sesuatu yang terkesan remeh. Aku sama dengan elang yang terbang diatas badai salju itu, yaitu orang yang akan dipanggil sebagai orang paling bodoh di dunia, bahkan buta terhadap keadaan!"
Terus maju, Satou berpikir kepada dirinya sendiri bahwa dia ini adalah sosok yang tidak berguna. Remeh, tidak berharga, dan selalu membuat orang lain susah. Satou adalah perwujudan dari sampah masyarakat. Tetapi Satou akan mengubahnya saat ada kesempatan, itu adalah yang selalu dia katakan kepada dirinya sendiri.
Sekarang saatnya, Satou mengumpulkan segala perasaan yang ada didalam dirinya
Dia harus hidup dengan berpegang pada perkataannya sendiri, itulah ideal dari dirinya, yaitu Satou Hideaki.
Terlihat cahaya yang sangat terang muncul di hadapannya. Saat dia merasakan cahaya itu, dirinya merasakan Yumeno, Stephen, Isshin Kira bahkan orang-orang yang mengalami bencana melihat sebuah keajaiban, sebuah keajaiban yang membuat kehancuran berhenti begitu saja.
"Satou berhasil menciptakan sebuah keajaiban…"
Ucap Yumeno meneteskan air mata.
"Keajaiban telah terjadi!!"
Ucap Stephen Smith senang.
Sementara itu di penjara, para polisi dan tahanan merasa bersyukur bencananya berhenti begitu saja.
"Inikah kekuatan terkuat kah? Sepertinya aku perlu banyak belajar…"
Ucap Isshin Kira tersenyum.
---
Jika kalian ingin membuat sebuah cerita dengan menjadikanku sebagai tokoh utama, maka kisah itu akan menjadi sebuah keajaiban pengulangan kehidupan yaitu Genesis.
"Akan tetapi ini bukanlah akhir…"