Menyibak tirai kebenaran bukanlah sesuatu yang membuat kita menjadi tenang. adakalanya kebenaran itu justru menyakitkan. membuat kita berada di dalam dilema yang panjang.
Perpisahan yang berjarak antara ruang dan waktu. membuat kita hanya cukup untuk saling merindu tanpa tahu kapan kita akan kembali bertemu.
Lina terpaksa memberitahukan keadaan yang sebenarnya tentang Leni. kakak satu-satunya yang mencintainya selama ini.Kakak yang telah menjaganya. namun kini Ia telah pergi menyisakan kenangan dan sebuah tangung jawab padanya. Ya. Raka. satu-satunya yang akan selalu menjadi pengingat bagi Lina pada kakaknya, Leni.
Lina berada di sebuah kegalauan antara dia harus menyerahkan Raka pada ayah kandungnya, atau dia ikut dengan kakak iparnya demi Raka.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang, kak?" Gumam Lina seolah minta pendapat dengan kakaknya.
"Apa iya aku harus ikut dengan Kak Marven?" Lagi, Lina hanya mampu bergumam.