Menerima kabar yang membuatnya sesak. jiwanya seperti terhempas dan hilang seketika oleh sebuah berita.
Marven duduk termenung memikirkan perkataan yang Ia lontarkan pada Lina. meminang seorang adik ipar untuk dirinya sendiri. Marven tak pernah berharap itu terjadi. namun apa lagi yang akan ia lakukan kecuali melakukan itu.
Raka membutuhkan Lina sebagi mamanya, dan dia membutuhkan Raka untuk kebahagiaannya.
Lalu apakah salah jika mereka memilih untuk bersama demi kehidupan mereka.
"Maafkan aku Leni, tak ada maksud di hatiku untuk menghianatimu."
Maura Mengeleng, "Tidak ada yang tahu aku menyusulmu ke tempat ini, lagipula aku memang tidak mengatakan apapun pada mami atau siapapun jika kau kesini, mereka hanya tahu kau masih berada di hotel, aku pikir jika Leni…."