"Yang mana mobilnya?" tanya Maura sambil menoleh ke belakang, menatap laki-laki bertubuh tinggi dan tampan.
"Aku kira kamu juga sudah tahu yang mana mobilnya." Ucap Tio yang membuat Maura mencibir.
Tio membukakan pintu mobil jeep miliknya, lalu menyuruh Maura masuk. Dia sendiri menaruh koper milik Maura di jok belakang mereka.
"Ayo jalan aku sudah capek." Ucap Maura sedikit sewot.
Tio mengangkat satu alisnya, lalu menatap pada gadis yang duduk di sampingnya ini.
"Tidak ada yang menyuruhmu untuk datang ke tempat ini." Ucap Tio pelan.
Maura langsung menoleh pada Tio dengan tatapan tajam, "Kamu ini ga punya saudara ya, makanya tidajk tahu bagai mana rasanya jika saudara kamu sedang kesusahan." Ucap Maura kesal.
"Memang, aku kan anak tunggal." Jawab Tio cuek.
"Aku heran, kenapa Om Alvin mempunyai anak angkat menyebalkan seperti dirimu." Maura bersedekap lalu menatap jalanan yang sepi karena hari memang sudah sangat larut.