Setelah perjalanan yang menguras waktu dan tenaga karena jaraknya yang jauh dan memerlukan kendaraan udara dan darat, Kini Marven berdiri di samping sebuah mobil di temani oleh Tio.
"Itu rumahnya." Ucap Tio mengarahkan pandangannya pada rumah pangung yang sederhana namun kelihatan sangat rapi dan nyaman.
"Dia tinggal disana?" Tanya Marven sambil mengamati tampilan luar rumah tersebut, sungguh Ia tak menduga jika istri tercintanya tinggal di tempat yang sangat sederhana seperti ini.
"Kamu yakin?" Tanya Marven, membuat Tio kesal lalu melangkah mendahului Marven yang hanya berdiri mematung namun setelah melihat Tio melangkah beberapa langkah darinya, akhirnya Marven mengikuti langkah Tio menuju ke rumah Lina.
"Permisi." Sapa Tio, terdengar tangis bayi dari dalam, Tio menduga jika Lina sedang sibuk mengurus anak Leni. Maka Tio bersabar menunggu di teras hingga yang punya rumah akan membukakan pintu untuk mereka.