Hari ini Nay dan Rafael memutuskan untuk pulang bersama, dan begitu juga dengan Dara dan Hani.
Dara pulang bersama Dimas, dan Hani pulang bersama Ersyah karena mereka sudah janjian tadi saat jam istirahat.
Di jalan Nay dan Rafael sama-sama terdiam, Nay juga sebenarnya canggung memulai percakapan dan juga dia masih malu.
"Nay" panggil Rafael sedikit berteriak karena jalanan yang ramai.
"Iya ada apa?" tanya Nay.
"Makan dulu yuk?" ajak Rafael.
"Yaudah boleh, makan dimana?" tanya Nay sedikit berteriak.
"Di H'C aja" jawab Rafael, Nay pun hanya diam saja dia malas juga harus menjawab.
Kemudian mereka pun sampai di H'C Cafe, Nay dan Rafael pun masuk ke dalam, memilih tempat duduk yang dekat jendela itu pun Nay yang mau, karena biar bisa liat pemandangan kata dia. Padahal pemandangan luar hanya jalan doang.
"Kamu mau pesen apa?" tanya Rafael.
"Samain aja" jawab Hani menatap Rafael.
Setelah itu Rafael memesan makanan mereka berdua, beberapa menit kemudian pun makanan mereka sampai.
"Eh potoin dulu dong, cahayanya lagi bagus" ujar Nay sambil menatap Rafael penuh harapan Rafael mau memotokan dia.
Rafael mengangkat alisnya satu, "Harus banget?"
Nay mendengus mendengar jawaban Rafael, "Cahayanya lagi bagus, please mau dong fotoin aku" jawab Nay.
Emang ribet ya cewek kalau dimana-mana pasti minta fotoin, batin Rafael.
"Yaudah sini" jawab Rafael dengan pasrah.
Nay pun memberikan ponselnya pada Rafael dan mulai berpose dengan gaya yang menurut dia bagus.
Setelah selesai berfoto ria, Nay dan Rafael pun mulai memakan makanan mereka.
"Eh kamu gak penasaran sama Ersyah?" tanya Rafael di sela makan mereka.
Nay manatap Rafael dengan binggung, "penasaran apa?" tanya Nay sambil meminum minumannya.
"Iya, kamu gak liat dia sama Hani kayaknya deket banget" jawab Rafael.
"Iya sih, tapi Hani bilang dia gak ada apa-apa sama Ersyah" jawab Nay yang mulai tertarik dengan bahasan mereka.
"Aku rasa sih ada, karena Ersyah jarang kayak gitu sama cewek lain" ujar Rafael.
"Nah itu dia, setau aku juga gitu, dia aja di deketin sama Balqis keliatan jijik apalagi ini dia deket sama Hani" ujar Nay semangkin terbawa suasana.
"Aku penasaran mereka kemana" ujar Rafael menatap ke arah luar jendela.
"Aku juga, tapi aku denger mereka tadi ada bilang mall" jawab Nay.
"Berarti mereka di mall" jawab Rafael tampak antusias.
"Bisa jadi" ujar Nay manggut-manggut.
"Gimana kalau kita ikutin mereka" usul Rafael.
"Boleh juga tuh, aku juga kepo soal hubungan mereka" jawab Nay tak kalah antusias dari Rafael.
"Ayo! aku bayar dulu, kamu duluan ke parkiran" jawab Rafael.
Nay dan Rafael pun bangkit dari duduk mereka, Nay pergi ke arah parkiran sedangkan Rafael pergi untuk membayar makan mereka.
"Udah?" tanya Nay saat melihat Rafael mendekat.
"Udah, tapi mereka ke mall mana?" ujar Rafael tampak berfikir.
"Kamu yakin deket sekolah, karena Ersyah orangnya suka satu jalan gitu kan, nah kalau dekat sekolah kan pasti mereka mau kemana aja tinggal lurus" jawab Nay.
Rafael pun tampak berfikir sejenak, "Iya juga sih, ayo kita kesana" ujar Rafael.
"Wah ternyata Rafael yang cuek bisa jadi tukang gosip juga ya" ujar Nay dengan tawa.
"Sekali-kali aku kek gini" jawab Rafael.
"Sering juga gak papa kak" jawab Nay yang masih tertawa.
Rafael pun menaiki motornya dan menghidupkan mesinnya, setelah itu Nay naik ke motor Rafael, langsung saja Rafael tancap gas ke arah mall yang ada di dekat sekolah mereka.
Sampai disana mereka langsung masuk ke dalam mall itu setelah memarkirkan motornya.
"Kita mau cari kemana dulu?" tanya Nay.
"Ke alat sekolah aja, siapa tau mereka disana" jawab Rafael.
Mereka pun segera menuju ke tempat perlengkapan sekolah, namun hasilnya nihil mereka tidak mendapatkan Hani dan Ersyah disana, Nay dan Rafael pun memasuki toko yang ada di sana satu persatu tapi tetap saja mereka tidak ada.
"Udah deh kita ke sana aja yuk, aku haus" ujar Nay sambil menunjuk sebuah restoran.
"Aku juga, yuk lah" jawab Rafael.
Nay dan Rafael pun berjalan ke arah restoran itu, lalu memsan minuman dan cemilan untuk mereka berdua.
"Aku ngerasa kita bodoh banget ya, mau cari orang karna terlalu kepo" ujar Nay sambil meminum minumannya.
Rafael yang mendengar itu tertawa, "tapi gak papa sih" jawab Rafael.
"Gak papa apanya, gak bermanfaat tau?" jawab Nay dengan kesal.
"Bermanfaat" jawab Rafael.
"manfaat apaan?" tanya Nay.
"Kita jadi bisa lebih dekat" jawab Rafael sambil menatap Nay dengan tulus.
Nay yang mendengar itu langsung terdiam dan mulai salah tingkah atas perlakuan Rafael tadi, Nay pun berusaha menetralkan wajahnya.
"Apaan sih!" jawab Nay.
Rafael menatap Nay, "Kan yang aku bilang beneran" jawab Rafael.
"Gak jelas kamu" jawab Nay mengakihkan pembicaraan.
"Terserah kamu mau nganggap apa" ujar Rafael.
"Eh ini udah mulai sore, kita pulang yuk" ajak Nay sambil melihat jam di tangannya.
"Yaudah yuk" jawab Rafael.
Nay dan Rafael pun keluar dari mall tersebut dan segera pulang, Rafael mengantarkan Nay terlebih dahulu baru dia pulang.
Di satu sisi Ersyah dan Hani sedang sibuk dengan tugas mereka masing-masing.
"Syah gimana kalau lampu ini kamu lilitin di pohon di bawah rumah pohon" usul Hani.
"Boleh juga tuh" ujar Ersyah.
Ersyah mengambil lampu itu dan segera melilitkan nya di pohon yang cukup besar dan Hani melanjutkan membersihkan halamannya.
"Kamu gak pernah bersihin ini ya?" ujar Hani sambil mencabut rumput yang ada di halaman itu.
"Enggak" jawab Ersyah seadanya.
Hani menatap Ersyah yang sedang menghiasi pohon itu, "Kamu jorok banget" ujar Hani.
Ersyah menatap Hani, "Mana sempat aku bersihin itu" jawab Ersyah.
"Terserah kamu" jawab Hani.
Hani pun pergi ke pinggir air terjun lalu mengambil air untuk menyirami bunga yang tadi dia sempat beli untuk menambah koleksi bunga disini.
"Syah motor kamu di geserin sedikit dong, aku mau bersihin di situ" ujar Hani sambil menatap Ersyah yang lagi memasang lampu di rumah pohon.
"Geserin aja sendiri" jawab Ersyah yang masih fokus memasang lampu.
"Kamu gila aku di suruh geserin motor besar kayak gini" jawab Hani menatap motor Ersyah yang lumayan besar.
"Kamu kan setengah laki-laki masa gak bisa sih" jawab Ersyah dengan sangat santai sambil turun dari rumah pohon itu.
"Apa kamu bilang?!" sentak Hani.
Hani berjalan dan memukul Ersyah dengan sapu yang dia pakai, "Aku cewek tulen ya" ujar Hani.
Ersyah pun meringis kesakitan, "Iya iya aku minta maaf, tadi aku bercanda" jawab Ersyah yang lari kesana-kemari menghindari pukulan Hani.
"Awas ya kamu!" jawab Hani
Saat sedang mengejar Ersyah Hani tidak melihat jalannya, dan dia pun hampir terjatuh karena menabrak batu, namun dengan sigap Ersyah menangkap Hani
Namun karena Hani tidak bisa menjaga keseimbangan mereka, mereka berdua pun jatuh dengan Hani menimpahi bada Ersyah.
"Maaf aku gak sengaja" ujar Hani saat sudah tersadar dengan posisi mereka.
"Hm" jawab Ersyah