Setelah selesai mendekorasi rumah pohon, Hani dan Ersyah berinisiatif untuk membuat taman kecil di pinggir air terjun.
"Lo mau buat taman yang gimana?" tanya Ersyah.
Hani tampak berpikir, dan melihat sekeliling mereka, "Hm bangku itu pindahin aja dekat situ" tunjuk Hani di dekat pinggiran sungai.
"Terus?" tanya Ersyah lagi.
"Bunga yang tadi gua beli pindahin ke pinggir biar pas duduk bisa liat bunga juga" jawab Hani.
"Oke deh" Ersyah langsung memulai tugas yang tadi di berikan Hani, mulai dari bangku yang di bantu Hani mengangkat, sampai bunga.
"Akhirnya selesai juga" ujar Hani sambil menyeka keringatnya.
"Kita naik aja yuk, nnt gua buatin minum" ajak Ersyah sambil menunjuk rumah pohon.
"Gak usah biar gua aja yang buat" jawab Hani.
Hani langsung berjalan menuju tangga, setelah sampai di atas Hani membuat es teh manis karena cuman itu yang ada.
"Ini minum dulu" ujar Hani menghidangkan minuman dan cemilan yang sempat dia dan Ersyah beli tadi.
"Thanks" jawab Ersyah dengan senyum manis.
Hani yang melihat Ersyah tersenyum dengan tulus pun merasakan ada desiran dari dalam dirinya.
"Tumben lo mau senyum" ujar Hani menatap Ersyah penuh selidik.
"Memang gam boleh gua senyum sama lo" jawab Ersyah.
"Enggak bukan gitu, maksudnya tumben seorang Ersyah mau senyum" jawab Hani.
"Gak papa dong" jawab Ersyah.
"Terserah lo" ujar Hani.
Ersyah dan Hani mengambil minum mereka masing-masing, dan memakan cemilan merekomva dengan diam sambil melihat kearah air terjun yang sangat indah.
"Lo suka alam kek gini?" tanya Hani menatap Ersyah.
"Suka" jawab Ersyah.
"Gua pengen ke pantai deh" ujar Hani.
Ersyah menatap Hani dengan binggung kenapa dia mau ke pantai? apa dia gak pernah ke pantai?, "Kenapa pantai?" tanya Ersyah.
Hani ikut menatap Ersyah, lalu Hani tersenyum, "Gua jarang banget ke pantai, terakhir pas gua masih SD" jawab Hani dengan lesu.
"Gimana kalau selesai ujian nanti kita ke pantai bareng yang lain" usul Ersyah.
Hani menatap Ersyah dengan tatapan berbinar, "Serius?!" tanya Hani lagi.
"Iya Han" jawab Ersyah dengan lembut.
Hani yang mendengr itu tanpa sadar memeluk Ersyah karna dia sangat bahagia.
"Eh sorry Syah tadi gua refleks" ujar Hani melepaskan pelukan mereka.
Ersyah pun hanya berdehem saja, tapi siapa sangka di antara mereka ada yang meresa sangat senang dan juga dia merasa detak jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Tapi kita masih lama ujian" ujar Hani sambil memikirkan tanggal berapa lagi mereka akan ke pantai.
"Paling lama sebulan lagi Han" jawab Ersyah.
"Lo tau dari mana?" tanya Hani.
"Dari pak Farrel" jawab Ersyah.
"Kok lo bisa deket sama dia?" tanya Hani.
"Gua juga pertamanya gak terlalu deket sama dia, tapi pas masalah gua banyak di sekolah dia yang ikut nasehatin gua" ujar Ersyah.
"Ohh gua kira lo ada apa-apa sama pak Farrel" ujar Hani sambil manggut-manggut.
"Gua masih normal" jawab Ersyah.
"Bukan maksud gua gitu, maksud gua itu kirain lo siapanya pak Farrel" jawab Hani.
"Ohh... yaudah yuk pulang udah malam ini" ujar Ersyah sambil menatap langit yang sudah menggelap.
"Eh iya" ujar Hani.
Hani dan Ersyah pun segera turun ke bawah untuk pergi pulang, setelah itu Ersyah langsung menjalankan motornya keluar dari hutan itu.
Sampai di depan rumah Hani Ersyah pun memberhentikan motornya, dan Hani segera turun dari atas motor Ersyah.
"Makasih ya buat hari ini" ujar Hani dengan tulus.
"Gua juga" jawab Ersyah walaupun cuman 2 kalimat tapi Ersyah mengucapkannya dengan sangat tulus.
"Gua masuk dulu deh, lo pulang aja" ujar Hani.
"Lo ngusir?" tanya Ersyah.
"Bukan gitu cuman pasti lo capek kan jadi lo lebih baik istirahat dulu sana" ujar Hani.
"Yaudah deh gua pulang" pamit Ersyah.
Hani mengangguk-anggukkan kepalanya, setelah itu Ersyah menjalankan motornya menuju rumahnya, dan Hani mulai masuk ke dalan rumahnya.
"Dari mana kamu?" tanya Papa Hani yang hendak keluar juga.
"Tadi pergi sebentar Pa, sama Ersyah" jawab Hani.
"Kamu pergi sama Ersyah anak Tante Amel?" tanya Papa Hani.
"Iya Pa" jawab Hani.
"Oh bagus lah, kalian udah pacaran ya?" goda Papa Hani.
"Jangan gitu Pa kasian Hani" ujar Mama Hani yang baru muncul dari belakang Papa.
"Biarin Ma, kan bagus kalau kita besanan sama mereka" ujar Papa Hani.
"Apa sih Pa, ngaur" ucap Hani dan langsung pergi menuju kamarnya. Di tangga dia sempat jumpa dengan Angga yang sudah berpakaian rapi.
"Dari mana kamu?" tanya Angga saat melihat Hani.
"Ngomongnya biasa aja Mama gua lagi di depan kok" jawab Hani, "Baru pulang nemenin Ersyah"
"Wah tumben tuh anak mau minta temenin" jawab Angga.
"Udah deh gak usah banyak tanya" jawab Hani, saat hendak melangkahkan kakinya Hani menatap Angga dan bertanya, "Mau kemana lo?" tanya Hani.
"Mau ngumpul sama yang lain" jawab Angga.
"Ersyah ikut?" tanya Hani, karena dia merasa kasian kalau Ersyah ikut, karena Ersyah baru saja pulang.
"Enggak" jawab Angga.
Hani tak menjawab ucapan Angga lagi dan terus melangkah menuju kamarnya.
"Dasar gak ada akhlak tadi nanya-nanya sekarang malah gak di jawab" ujar Angga dengan kesal.
"Hani" panggil Angga, dan mengejar Hani ke kamarnya.
"Apa sih?" tanya Hani dengn sebal.
"Lo kemana tadi sama Ersyah?" tanya Angga.
"Pergi ke suatu tempat" jawab Hani.
"Ngapain?" tanya Angga yang masih berdiri di depan pintu Hani.
"Tidur, ya main-main lh" jawab Hani dengan kesal.
"Ohh..tapi lo gak aneh-aneh sama dia kan?" tanya Angga penuh selidik.
"Aneh apanya?" tanya Hani yang juga tampak binggung.
"Ya kalian pacaran gak?" tanya Angga dengan alis naik-turun.
"Apa sih gak lo gak Papa gua sama aja pertanyaannya" jawab Hani dengan kesal.
"Gua kan cuman nanya" ujar Angga.
Saat Hani ingin membalas perkataan Angga, handphone Hani berbunyi tanda pesan masuk.
"Dari siapa tuh?" tanya Angga dengan sedikit berjalan kearah Hani untuk melihat siapa yang mengirimkan pesan pada Hani.
"Mau tau banget lo" jawab Hani, Hani membuka ponselnya dan dia melihat pesan dari Ersyah.
Ersyah: lo mau bsk k sn lg?
Hani yang membaca itu pun sedikit bahagia, langsung saja Hani mengetik sebuah pesan, "Boleh"
Ersyah: nnt dekor lg y dlm rmh msh krg cntk
Hani tersenyum bahagia sekarang membaca pesan dari Ersyah, walaupun sedikit cuek tapi Hani yakin Ersyah gak kayak gitu kalau ketemu, Hani pun membalas pesan Ersyah "oke". Setelah itu Hani menutup ponselnya dan dia melihat di sampingnya ada Angga yang sedang memperhatikan Hani.
"Itu Ersyah?" tanya Angga, Hani hanya menganggukkan kepalanya.
"Rumah? maksudnya? jangan bilang lo sama dia beli rumah terus bentar lagi nikah" ujar Angga asal tuduh.
"Lo baca pesan tadi? lo gak sopan" jawab Hani dengan sangat kesal.
"Jawab pertanyaan gua tadi" ujar Angga.
"Itu bukan rumah asli, bisa di bilang kayak pondok" jawab Hani.
"Lo serius?" tanya Angga lagi penuh selidik.
"Iya Angga" jawab Hani dengan sangat geram.
"Oke" ujar Angga.
"Lo katanya mau pergi, yaudah sana pergi" ujar Hani mendorong Angga keluar kamarnya.
"Oh iya gua lupa, bye" Angga langsung berlari ke luar rumah Hani, dan langsung saja dia tancap gas menuju Cafe yang udah mereka tentukan.