Sinar matahari masuk kecelah-celah dinding kamar sara. Ia menggeliatkan tubuhnya karena terganggu oleh sinar matahari.
"Hoaamm" sara menguap lebar-lebar dengan merentangkan kedua tangannya.
Ia melihat jam dindingnya.
"Oh jam 5 pagi" monolognya dengan menggerakkan tubuhnya menuju kamar mandi.
Tak lama kemudian ia keluar dari kamar mandi sudah dengan mengenakan seragamnya.
"SARAAA KALAU UDAH SIAP TURUN SARAPAN!" suara teriakan bundanya menggelegar hingga membuat telinga sara bisa-bisa budeg geng:v
"IYAA BUNN" yah, giliran sara yang teriak-teriak kayak orang lagi kesurupan.
Ternyata benar kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Ibu sama anak sama-sama suka teriak-teriak.
Segera saja sara menyisir rambutnya dan menguncir kuda rambutnya. Polesan make up tipis menghiasai wajahnya.
Ia mengambil kaus kaki dan sepatunya di rak dekat pintu kamarnya. Segera ia pakai kaus kaki dan sepatunya. Seteleh memakai sepatu sara mengambil tasnya di meja belajar dan hpnya yang tergeletak di nakas samping kasurnya.
Sara menuruni anak tangga dengan anggunnya.
Tak
Tak
Tak
Suara langkah kaki sara yang sedang menuruni tangga dengan anggunnya
Tak
Tak
Brukk
"Aduhhh sakitttt!! Bundaaa huaaaaaa hiks hiks" baru saja di bilang anggun eh malah jatuh kesleo kakinya. Parah ga si?!
"Kamu kenapa?! Kok bisa jatoh? Perasaan tadi bunda lihat kamu turun pake gaya anggun! Eh taunya jatoh. Haduhhhh punya anak gini amat" gerutu sang bunda, sintya dengan posisi jongkok berniat menolong sara.
"Sini bunda bantuin! Pegang tangan bunda!" Suruhnya dengan mengulurkan tangan.
Uluran tangan diterima oleh sara. Sintyapun menarik tangan samg anak supaya berdiri.
Brak
Yahh,, malah ikutan jatuh si ibu😰. Haha!😓
"Aduhhh.. bunda kok malah ikutan jatoh sih??" Pekik sara histeris yang ternyata disebabkan bundanya yang terjatuh di atas pahanya
"Ya maapin😅" cengir sang bunda dengan watados (wajah tanpa dosa)
"Kalian kenapa?" Suara sang ayah yang tiba-tiba muncul di depan mereka dengan wajah engg cengo?
"Ayah ga liat? Kita jatoh nih! Tolongin dong yah" rengek sara kepada ayahnya
"Iya deh sini ayah bantu" sang ayah, daniel menghampiri mereka berdua dan menolong sang istri dan anaknya.
"Makasih sayang"
"Makasih ayah" ucap sintya dan sara bersama dengan memeluk daniel denagan sayangnya
"Sama-sama" danielpun mencium kening sintya dan sara bergantian
"Ya udah yuk sarapan"
***
Hari ini sar berangkat sekolah lebih pagi. Dan waw nya lagi, sara berangkat diantar oleh taxi. Kok bisa? Tadi setelah sarapan sara di beri uang tambahan ayahnya untuk naik taxi. Kata daniel dia kasihan lihat sara kalau berangkat sekolah naik angkot. Baik emang si ayah.
Setibanya sara di sekolah, sara langsung memasuki sekolahnya. Koridor mulai terlihat ramai. Saat ia tengah asyik berjalan di koridor sebuah tangan menepuk pundaknya. Refles sara menoleh kebelakang, namun tak ada siapapun.
"Kok ga da orang? Duh merinding gue" monolognya dengan tubuh yang ia putar kembali ke arah depan.
"DORRR!!"
"EH EH HATIKU SANGAT KACAU BALONKU TINGGAL EMPAT KUPEGANG ERAT-ERAT!!" Latah sara yang sontak membuat orang yang mengagetkannya tadi tertawa terbahak-bahak
"Hahahahha astagaa latah lo sa!! Bwa-bwahahahaha astagaaa" tawa desta tak tertahankan lagi. Hmm benar, destalah yang mengagetkannya tadi plus yang menjahilinya
"Bangs*t lu des! Gue kaget tau nggak?! Main dar dor dar dor aja!" Omelan sarapun keluar dari mulutnya. Benar-benar sudah tidak tertahankan lagi emosinya yang sudah berada di ubun-ubun
"Yee maapin deh" ucap desta dengan mengacungakn jari telunjuk dan tengahnya seperti huruf V
"Peace✌"
"Hmm" dehemnya yang enggan untuk menjawab
"Lo kesel ya?" Tanya desta kepada sara. Ya pasti lah des! Siapa sih yang nggak marah gara-gara di jahili! Lucknat!
"Udah deh jantan ngembek. Yuk masuk kelas"
"Y!"
"Dih! Dasar lo"
Mereka berdua akhirnya melanjutkan perjalanan menuju kelasnya setelah tadi ada perdebatan kecil.
"Oii" suara jonson yang mungkin tertuju pada sara dan desta membuat keduanya menengok keasal suara.
"Paan?" Jawab sara dan desta kompak. Jawab aja pake couple segala cih!
"Entar pulang sekolah makan bakso bareng kuy sama si aga juga. Mau nggak?" Ajakan jonson yang sangat menggiurkan membuat desta langsung menyetujuinya
"Gue mau! Lo yang bayarin titk.!"
"Siap dehhh... lo gimana sa?" Tanya jonson kepada sara yang hanya diam
"Gue? Gue mah oke oke aja kalau di traktir gini" jawab sara dengan senyum miring. Mencurigakan!
"Oke entar pulang sekolah kita makan bakso. Tuhh di deket perempatan ada yang jual bakso aci yang murah. Pengen coab gue"
"Oke nanti balik ngumpul di parkiran dulu" pesan jonson pada dua ciwi ciwi yang gila traktiran makan
"SIAP!" Jawab mereka kompak
***
Sekarang sara, desta dan jonson sudah berada di tempat bakso aci. Mereka bertiga sedang menunggu agali yang tak kunjung tiba. Mereka akan selalu menanti kedatangan agali.
Tadi agali bilang bahwa, mereka bertiga langsung ke lokasi saja dan agali akan menyusul. Kenapa? Katanya, agali mau jemput doinya dulu terus di anterin pulang deh.
"Mana nih si aga lama banget! Gue udah laper nihh" rengek desta yang kesal karena agali tak kunjung tiba.
"Hey! Lama ya?" Tanya seorang cowok yang baru saja tiba yang tak bukan adalah agali yang mereka tunggu.
"Lama banget sih! Gue udah laper" omel desta yang sudah tak tertahan
"Maapin tadi si vera ngajak beli es krim dulu, ya udah gue turutin aja hehe, takut ngambek" jawabnya dengan cengiran tak bedosanya
"Oh nama cewek lo vera?" Sara yang bertanya. Ia ingin memastikan lagi bahwa yang ia dengar tidaklah salah
"Iya. Kenapa? Kenal?" Tanya agali dengan mengangkat sebelah alisnya
"Engga. Gue nanya doang hihihi" sara hanya bisa nyengir kuda tak bisa menjawab apa-apa.
"Udahlah ngapain bahas doi lo? Ayo pesen" ucap jonson mengalihkan topik pembicaraan
"Iya gue udah laper nih" ucap desta menyetujui
"Bang pesen baksonya 4" ucap jonson pada penjual bakso itu
Dan tak lama bakso telah siap dan diantar ke meja mereka berempat.
"Ini baksonya" ucap sang penjual bakso ramah
"Makasih bang"
Mereka memakan bakso dengan sedikit rakus. Oh tunggu, hanya desta dan jonson
"Eh btw gu-" ucapan sara terpotong oleh suara rintihan desta
"Aduhh perut guee"
"Lo kenapa des?!" Tanya sara panik meliaht sahabatnya yang kesakitan
"Keyaknya asam lambung gue naik deh!" Ucap desta menjelaskan
"Eh apa mungkin gara-gara gue 2 hari belum ber*k ya? Mules perut gue ternyata hehehe"
"He?😰" hanya itu yang dapat sara ucapkan
"Yaudah gue anterin balik" tawar jonson yang mungkin sedang baik hati
"Oke! Yaudah kita balik dulu ya bye sa, ga" desta dan jonson berdiri dan menghampiri motor jonson. Merekapun mulai menghilang setelah motor jonson melaju ceapt.
"Mau balik?" Tanay agali membuyarkan lamunan sara
"Nnanti deh belum abis. Sayang masak bakso enak nggak di habisin" ucapnya dengan memandang bakso di mangkuknya dengan tataapn kasihan?
Iapun memulai kembali menyuapkan baksonya kedalam mulutnya. Namun saat sendoknya hampir masuk ke mulutnya ia berhentikan
"Eh? Yang bayar siapa? Jonson udah balik. Mana nggak ngasih uang lagi" ucap sara dengan bengong menatap agali
"Biar gue yang bayar... huhhh..."
"Beneran?" Tanya sara memastikan dengan mata berbinar
"Iya"
Merekapun melanjutkan makan yang sempat tertunda.
Setelah selesai agali membayar bakso sara, desta, jonson dan dirinya. Sungguh baik!
"Lo gue anterin balik aja" suara agali mengagetkan sara yang sedang di pinggir jalan menunggu angkot
"Gapapa? Nanti pacar lo marah" ucap sara yang tak enak hati
"Gapapa kali santai aja. Vera nggak cemburaun orangnya" jawab agali dengan sedikit menjelaskan sifat sang pacarnya
"Oke deh" sara hanya bisa mengangguk. Tanpa disadari agali sara tersenyum hambar. Hampir saja air matanya keluar, untung ia bisa mengendalikannya
"Naik" perintah agali yang hanya di angguki oleh sara.
Motor yang mereka kendarai mulai melaju
"Emang pacar lo kayak apa sih ga?" Tanya sara membuak obrolan. Meski ia tahu bahwa ini pasti akan menyakitakn
"Dia tu orangnya baik, perhatian, sweet, terus kalo ngambek malah jadi lucu gitu. Pokoknya dia tu the best banget!" Penjelasan agali tentang vera, pacarnya bener-bener membuat hati sara berkedut sakit. Benar-benar sakit.
"Owh gituuu... " hanya itu yang sara bisa ucapkan
"Dia itu baik"
"Lo tau nggak ga? Hati gue sakit denger lo ngomongin pacar lo. Emang gue harus sadar diri! Gue jauh dari kata sempurna! Dan dibandingin ama cewek lo juga gue kalah" batin sara dalam hatinya. Sekali lagi, sara hanya bisa tersenyum kecut dan hambar. Cinta bertepuk sebelah tangan, apa kalian pernah merasakannya? Sakit bukan? Itulah yang dirasakan sara.
***
Tak masalah bila cinta kita bertepuk sebelah tangan. Kalian tahu apa arti sebenarnya cinta?
Merelakan orang yang kita cintai bahagia dengan pilihannya
***