Chereads / Liebe Ist Komplizert (Cinta Rumit) / Chapter 4 - Chapter 3- Vergangenheit (Masa Lalu)

Chapter 4 - Chapter 3- Vergangenheit (Masa Lalu)

Saat ini, sara sedang berada di kamarnya, merebahkan tubuhnya. Betepa lelahnya dia. Tak hanya lelah badan, tapi juga lelah hati.

"Gue capek hiks.. gue ga tahan lagi hiks.. hiks.. apa gue bilang aja ke aga? Tapi gue ga bisa! Dia udah punya pacar!" Ucapnya dengan menutup wajahnya dengan bantal

"Udahlah! Mending gue ngalah aja" lanjutnya dengan senyum tegar tapi palsu

Tiba-tiba pintu kamar sara di buka seseorang. Orang itu adalah sintya, bunda sara.

"Saraa.. kamu nggak papa?" Tanya sintya dengan nada lembut

"Bunda? Emm, sara nggak papa bun. Bunda kenapa ke sini?"

"Bunda cuma mau ngajakin makan siang" tawar sintya kepada sara. Sintya menatap nanar putrinya. Ia sedih, karena selalumelihat putri kesayangannya sedih

"Iya bun. Ayo turun makan siang"

Mereka berjalan menuruni tangga menuju ke ruang makan. Di meja makan sudah tersaji berbagai macam masakan sintya.

Sara menikmati makanan yang disiapkan sintya. Sara menatap sang bunda lalu tersenyum

"Enak bun makanannya"

***

Jam menunjukkan pukul 21.10, dan sara kini sedang belajar di meja belajarnya. Kenapa? Tumben ya? Emang!

Sara sedang pusing memikirkan pr nya.

"Duh gimana sih ini?! Pak tronton juga, ngasih pr kok bikin mumet siihh" dumel sara yang tak henti-hentinya. Sejak tadi dia tak berhenti mengoceh sendiri dengan tangan menarik-narik rambut frustasi

"Ikatan pembuluh akan berakhir pada ujung daun berupa celah kecil yang disebut hidatoda apa lenticel ye?" Tanyanya pada diri sendiri

"Ah tanya sama si desta aja lah" lanjutnya yang memutuskan bertanya kepada desta yang notabennya temannya.

Ia meraih hpnya yang berada di nakas. Setelahnya ia mencari kontak desta dan menelefonnya. Panggilanpun terhubung

"Destaaa"

"Hmm.. apaa?"

"Mau tanya gue"

"Apa? Cepetan deh lama amat lu"

"Yee emang kenapa si?"

"Drakor gue udah mau mulai iniii"

"Astagfirullah destaa"

"Udah cpt gpl"

"Ikatan pembuluh akan berakhir pada ujung daun berupa celah kecil yang disebut hidatoda pa lenticel?"

"Tolol lu! Masa soal gampang kayak gitu gtw! Jawabannya tu hidatoda"

"Ooo yodah makasih much! Bye"

"Astagaaa.. bye!"

Tutt

Percakpan mereka berakhir. Emang aneh si sara, kenapa nggak gogle aja coba? Heh;)

"Hoammm... dah ngantuk njir, tidur ahhh" monolognya. Sara berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kasurnya. Langsung saja badannya ia hempaskan ke kasurnya. Awas kasurnya rusak!

Tak butuh waktu lama, sara mulai terlelap dalam mimpi

***

Agali sekarang sedang berada di sebuah cafe. Ia dan vera memiliki janji untuk bertemu. Mereka bertemu jam 20.30, namun sekarang sudah jam 21.20. Hampir 1 jam ia menunggu. Herannya agali tetap sabar menunggu vera.

"Vera mana ya? Kok belum dateng? Nggak ada kabar lagi" gumamnya dalam hati dengan mengedarkan pandangannya berharap ia melihat sosok yang ia tunggu.

Netranyapun menangkap sosok yang ia tunggu sejak tadi, vera.

"Sayang kamu nunggu lama ya?" Tanya vera yang baru saja tiba

"Kamu dari mana aja? Kok nggak ngabarin?" Tanya balik agali yang penasaran kemana perginya sang pacar hingga tak mengabarinya

"Maaf, tadi aku kerumah temen aku. Disana aku ngobrol-ngobrol sampai lupa ada janji sama kamu. Maaf ya sayang" suara vera yang memelas membuat agali tak tega memarahinya

"Iya nggak papa. Kamu mau pesen apa?"

"Aku pesen jus mangga aja"

"Oke tunggu sebentar" agali melambaikan tangannya tanda memanggil seorang pelayan.

"Mbak pesen jus mangga satu sama jus alpukat satu" ucap agali memesan kepada pelayan tersebut

"Baik di tunggu ya pesanannya" ucap sang pelayan lalu pergi meninggalkan meja agali dan vera

"Sayang, besok minggu kita ke mall yuk. Kita jalan-jalan bareng gimana?" Tanya vera membuka obrolan

"Boleh! Kebetulan aku juga lagi free" jawab agali menyetujui permintaan verayang notabenyya adalah pacarnya.

"Oke kalo gitu deh"

Tak lama pesanan mereka tiba

"Ini mbak, mas minumnya" sang pelayan memberikan minuman pesanan mereka

"Terimakasih mbak"

Perbincangan merekapun berlanjut hingga mereka tak mengingat waktu

"Eh udah malam ver, aku anter kamu pulang"

"Iya"

***

Sekarang agali dan vera sudah tiba di rumah vera. Malam ini terasa begitu panjang bagi agali. Ia senang bisa bersama-sama dengan vera

"Ya udah aku pulang dulu ya" pamit agali kepada vera

"Iya. Hati-hati di jalan sayang" ucap vera memperingati snag pacar agar berhati-hati.

Mobil agali mulai melaju menjauh dari rumah vera. Vere tersenyum miring.

"Dasar bodoh!" Ucapnya dengan melihat mobil agali yang mulai hilang dari pandangan.

Vera membuka gerbang rumahnya.

"Hai! Gimana? Happy?" Sapa seseorang yang membuat vera terkejut

"Hai" vera memeluk orang itu dengan gembirnya

"Aku kangen sama kamu" ucap vera dengan manja

"Sama aku jugaaa" orang itu mencubit gemas pipi vera

"Ayo masuk dulu" ajak vera dengan wajaha sumringahnya

"Oke"

***

Pagi ini sara bangun lebih pagi dari biasanya. Sekarang ini menunjukkan jam 04.20, dan biasanya sara bangun jam 5.30.

"Dih! Tumben gue bangun pagi" ucapnya pada diir snediri. Suka sekali ya sara ngomong sama diri sendiri

Sara yang kesadarannya sudah terkumpulpun berjalan menuju kamar mandi untuk mandi pagi. Kebayang nggak mandi jam segitu? Biasanyakan mandi pagi paling pagi jam lima kurang, nah ini jam empat udah mandi. Daebak!

Dan tak perlu waktu lama sara sudah keluar dari kamar mandi dengan seragam yang sudah melekat di tubuhnya.

"Gilaaa dingin banget njirr"

Ting!

Tiba-tiba hp sara berbunyi. Sebuah pesan whatsapp

DestaMerriang😂

Sa kayaknya nanti di kelas gue mau tidur

Kenapa?

Tadi malem gue nggak bisa tidur

Kok?

Nonton drakor😂

To**l😡

Salah siap drakornya bagus! Gue ceritain ye sedikit. Itu yang main yoo seung ho terus judul dramanya My Strange Hero, coba deh lo liat! Kocak bangeetttt! Ah pokoknya bagus

G mnt!😩

Ah lo ga asik! Oh ye juga! Gue tadi malem liat dracin (drama cina) yang main Yang Yang my perfect uncle😍

Oh

Ah ga seru lo! Bye!

Bye bye

Percakapan mereka akhirnya berakhir. Oh ya, kalian para pembaca coba deh liat drakor sama dracinnya, bagus beut prend.

Setelah membalaa pesan-pesan dari desta, sara mengambil kaus kaki dan sepatunya.

Setelah siap ia meraih tasnya yang berada di meja belajar dan hp nya lalu turun kebawah untuk sarapan.

***

Saat ini desta sedang berada di kelas sendirian. Entahlah kenapa hanya ada dia. Apa satu kelas janjian berangkat siang dan ia tak diberi tahu? Huh! Whateverlah buat desta.

Deata menatap hp nya dengan tatapan nanar. Kalian bertanya kenapa?

Kemarin saat jonson mengantarkannya pulang, di tengah perjalanan mereka bertemu seorang laki-laki. Ia adalah Bima Angkasa, seseorang yang pernah mengisi hati desta.

Motor mereka di cegah oleh bima. Dengan terpaksa jonson memberhentikan motornya. Ia tak mau desta terluka nantinya.

Bima turun dari motornya dan melepas helmnya. Ia menatap sengit jonson dan desta bergantian

"Oh, jadi ini SELINGKUHAN kamu? Cih! Demi dia kamu mutusin aku? Aku nggak habis pikir" ucap bima sarkas. Ia menatap desta dengan tatapan tajam penuh benci

"Bukan" jawab desta singkat dengan kepala menunduk tak berani menatap bima.

"Cih! Coba kamu tatap aku dan bilang kalau dia bukan selingkuhan kamu! Bisa?!" Bima kembali berucap. Kini nada suaranya naik satu oktaf.

Bahu desta bergetar, isakan kecil mulai terdengar. Ia sudah muak dengan semua ini! Ia mendongakakkan kepalanya mematap bima.

"AKU NGGAK PERNAH SELINGKUH!" Teriak desta dengan air mata yang mulai turun kepipinya

"TERUS KENAPA KAMU PUTUSIN AKU?!"

"Sekarang aku tanya, AKU atau KAMU yang SELINGKUH?!" Desta sudah kehabisan kesabaran. Ia benar-benar sudah muak dengan bima

"Kamu masih tanya! Ya kamu lah! Kamu mutusin aku paati karena cowok inikan?!" Bentak bima dihadapan desta dengan menunjuk jonson

"Cih! Gue udah bener-bener muak sama lo! Gue tau, lo selingkuh di belakang gue! Karena gue liat pake mata kepala gue sendiri kalian pelukan! Parahnya lagi di tempat umum! Gue apa lo yang selingkuh?! Dan lagi, cowok ini gak ada hub-" ucapan desta terpotong oleh jonson

"Iya gue pacar barunya. Oh ya, dia sama gue saling cinta jadi lo cuma penghalang." Ucap jonson dengan tenang. Lalu ia menarik desta untuk kembali menaiki motornya. Jonsonpun melajukan motornya. Disepanjang jalan tak ada percakapan.

Hingga malam tiba jonson tak mengabarinya. Biasanya jonson selalu memberi pesan padanya. Walau hanya sekedar 'woi curut tidur udh mlm' , tapi tak ada pesan darinya

"Huh!" Desta menghela nafas. Ia berdiri dari duduknya dan berjalan keluar kelas. Tepat saat itu ia berpapasan dengan jonson

"Son gu-" jonson hanya melewatinya saja. Entahlah sikapnya berubah. Desta berbalik menatap punggung jonson

"JONSOOONNNN! LO KENAPA SIH? KOK CUEKIN GUE?!" Suara desta menggelegar membuat jonson kaget.

"Eh! Astagfirullah.. eh, curut apaan sih lo?! Terriak-teriak?" Cibir jonson dengan menghadap desta.

Seketika desta tersenyum lebar. Ia berlari menuju jonson dan memeluknya.

"Aaaaaa jonsonnnn gue kira lo marah sama gue gara-gara kemarin!" Pekiknya membuat jonson geleng-geleng

"Enggak lah! Ngapain juga marah? Gimana acting gue?" Tanya jonson dengan wajah bangganya

"Halah cuma gitu doang! Eh tapi makasih buat kemarin" ucap deata tulus dengan mengulas sebuah senyumam. Ia mengurai pelukannya pada jonson.

"Santai aja lah" ucap jonson dengan senyum lebar. Mereka berjalan menuju bangku mereka. Dan tak lama siswa siswi kelas 11 IPS 2 pun tiba dengan berbondong-bondong. Heleh bahasanya:v

***