Galang terburu-buru, pemuda itu mencabut kunci motornya dengan cepat kemudian langsung berlari menuju kelasnya.
Galang menubruk beberapa teman sekolahnya pemuda itu langsung meminta maaf segera, Galang kembali melanjutkan langkahnya yang tergesa-gesa itu menuju kelas berharap jika di dalam kelas belum banyak siswa jadi Galang bisa bertanya kepada Eva tentang panggilan telepon yang diputuskan secara sepihak.
Namun sepertinya keinginan Galang harus tertunda, selain kelas sudah mulai ramai Eva pun belum datang.
Galang kembali melihat jam tangan yang melingkar di tangannya, "Pukul tujuh," guman Galang.
"Woy!" Alsad menepuk pundak Galang karena lelaki itu menghalangi jalannya.
"Kampret!" maki Galang, napasnya belum membaik karena berlari dari parkiran sementara Alsad malah mengejutkannya membuat jantung Galang semakin berdebar kencang.
"Sorry bro, ngapain lo ngalangin jalan?" Alsad merangkul pundak Galang dan membawanya masuk ke dalam kelas.