Pratinjau : Kamu sudah tahu kalau Jani adalah putri kesayangan saya, dia tuan putri di rumah ini.
----------------------------------------------------------------------------------------------
"Duduk!" suara papa Jani mampu membuat Dana meneguk ludahnya karena merasa terintimidasi.
"Baik om," jawab Dana kemudian dia duduk di kursi yang berada tepat di depan meja kerja papa Jani.
Papa Jani nampak memandang Dana dengan sorot tajam. Sedangkan Dana mencoba untuk tetap bersikap tenang. Pintu ruang kerja tersebut tertutup rapat sehingga, Jani yang berada di luar ruangan tersebut tidak bisa mendengar jelas apa yang dibicarakan oleh kedua orang yang berada di dalam ruangan tersebut. Jani kini hanya bisa berdiri pasrah dengan punggung bersandar pada dinding yang ada di sebelah kiri pintu masuk ruang kerja itu.
