Pratinjau : Namun, punggung yang hanya berjarak dua langkah di depannya terlihat memiliki dinding yang sangat tinggi dan Sarah belum mampu untuk melaluinya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dana berjalan cepat mendahului Sarah yang terlihat tergopoh-gopoh di belakangnya. Gadis itu berusaha menyusul Dana yang jalannya memang lebih cepat dari dirinya.
"Mas Dana tungguin!" Sarah berlari dan kini sudah berhasil menyamai langkah Dana.
Dana menoleh ke samping kanannya. Dahinya mengerut dan entah kenapa senyum Sarah terlihat lain di mata Dana.
"Katanya nggak mau ikut?" Dana kemudian memelankan langkah kakinya.
"Kata nyokap nggak apa-apa gue ikut makan di kantin lagian mama mau balik tidur karena masih sedikit lemas," ucap Sarah dengan senyum yang tidak lepas dari bibirnya.
Dana menggut-manggut paham. "Apa kita makan di depan rumah sakit aja?" tawar Dana.