Ketika hulya sedang asik berceloteh di kamar ada devano yang mengetuk pintu kamar hulya.
"Hulya buka pintunya." kata Devano dengan keras.
"Ya... Ya.... Tunggu bentar." Kata hulya.
Ketika pintunya sudah terbuka Devano langsung masuk kedalam kamarnya dan dengan cepat dia langsung memeluk tubuh hulya.
"Kamu kenapa." Kata hulya.
"Tidak papa, biarkan begini dulu." Kata Devano.
hulya tak melwan dia membiarkan Devano memeluknya, dia juga mengusap punggung Devano dan kelakuan hulya membuat Dev nayaman.
"Dev.., apakah kamu mau menerima permintaan ku tadi." Kata hulya.
"Iya... Nanti kita pergi, tapi kamu masih ingatkan persyaratan nya." Kata Devano.
"Ya aku masih ingat." Kata hulya.
"Bagus..." Kata Devano.
"Dev..." kata hulya.
"Em...." kata Devano.
"Kapan cari kadonya." Kata hulya.
"Nanti kalo udah makan siang." kata Devano.
"Bener ya." Kata hulya.
"Iya." Kata Devano.
"Makasih dev." kata hulya melepaskan pelukannya dan langsung mencium pipi kanan Devano.
"Kasih kode ya.." kata Devano dengan seringai menggoda.
"Kode apa." kata hulya bingung.
Devano tak menjawab perkataan hulya dia malah mendekat ke arah hulya dan langsung merangkul pinggang hulya,dengan jarak wajah 5 centimeter Devano semangkin mendekat kan wajah mereka dan langsung menempelkan bibir mereka berdua, hulya memberontak tapi apalah daya hulya dia tidak sanggup melawan Devano akhirnya hulya pasrah apa yang Devano lakukan kepada nya.cukup lama juga ciuman itu berlangsung sampai napas hulya hampir habis baru Devano melepaskan ciumannya dan membiarkan hulya bernapas.
"Huh Dev kamu gila ya aku hampir saja mati." kata hulya.
"Salah sendiri gak bisa ciuman." kata Devano.
"Ck kan aku gak pernah kayak gitu, terus aku ngelakuin itu baru sama kamu aja, ya... Meskipun kita sudah sering melakukan nya tapi kan aku masih perlu belajar." Kata hulya dengan malu-malu.
"Ciuman aja pakai belajar." Kata Devano.
"Ya... Kan gak tau, bukannya setiap sesuatu yang gak kita tau harus di cari dan di pelajari dulu." kata hulya.
"Udah lah, mendingan kamu masak terus kita makan lalu siap-siap buat cari kado untuk arkan." kata Devano yang sudah habis kata-kata untuk melawan hulya.
"Oke, kamu mau aku masakin apa." Kata hulya.
"Telur balado pedes, daging rendang dan sop ayam." Kata Devano.
"Yakin." Kata hulya.
"Iya emang kenapa." Kata Devano
"Ya....gak papa,ya udah aku ke dapur dulu ya." Kata hulya.
"Oke aku temenin ya." Kata Devano.
Hulya tak menjawab perkataan Devano dia langsung pergi ke dapur dan langsung memulai ritual masaknya, sedangkan Devano juga membantu hulya memasak, ketika masakan nya sudah selesai hulya dan Devano langsung memakannya. selesai makan hulya menunaikan kewajiban nya dulu baru habis itu hulya dan Devano pergi keluar untuk mencari kado ulang tahun buat Arkan nanti malam.
Ketika kado nya sudah dapat Devano dan hulya kembali lagi ke Mansion mewah nan megah itu.
SKIP:
Malam pun tiba dimana malam ini hulya dan Devano akan pergi ke pesta ulang tahun arkan, sekarang hulya sudah siap meskipun dia tidak dandan dia masih tetap cantik dan tidak mengurangi kecantikan nya sama sekali,dia hanya memoles lipstik ringan di bibirnya supaya tidak kelihatan pucat.
Saat turun ke bawah menemui Devano yang sedang menunggunya di ruang tamu, Devano langsung pangling di buat hulya,dengan baju gamis warna gold dan hijab pasmina senada sehingga menciptakan kesan mewah,elegan dan terpancar ke cantikan nya.
"Dev... Kenapa liat aku gitu"(kata hulya)
"Gak papa, ya udah yuk kita langsung berangkat"(kata Devano)
"Yuk...." kata hulya dan langsung menggandeng tangan Devano.
Ketika di perjalanan hulya dan Devano banyak sekali mereka bicarakan bahkan mereka bercanda tawa sampai hulya sakit perut karena terlalu sering tertawa,apa yang di lakukan oleh Devano sehingga hulya tertawa seperti itu.
"Hulya kamu tau gak,dulu waktu aku masih SD mama bilang kalo aku itu cengeng banget... Di liat orang aja aku nangis,kata mama gimana aku mau main layaknya anak-anak lainnya." kata Devano bercerita sama hulya.
" oh ya... Tapi kok sekarang beda ya." kata hulya sambil terkekeh.
"Ya gak mungkin dong udah besar masih mau nangis, kan gak lucu." kata Devano.
"Hhhhh gak kebayang deh kalo kamu masih takut di liat orang." kata hulya terus saja ketawa.
"Hhhhhh aku juga gak bisa bayanginya." kata Devano yang ikut tertawa juga. hulya terus saja tertawa sampai perutnya sakit.
"Udah ah jangan banyak ketawa." kata Devano.
"Kenapa." kata hulya heran.
"Gak baik buat kesehatan aku." kata Devano.
"Emangnya apa hubungan ketawa aku sama kesehatan kamu." kata hulya.
"Kamu itu kalo sering ketawa dan senyum,bikin aku diabetes." kata Devano dengan serius.
"Ck ada-ada aja kamu ini Dev." kata hulya.
Tak terasa merekapun sampai di rumah megah tapi ya masih megahnya mansion Devano,hulya sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Arkan dan Tante sama om nya.
"Dev ayo cepetan." kata hulya yang geregetan liat Devano jalan yang terlalu lambat.
"Gak gandengan tangan ya." Kata Devano.
"Ah iya lupa." kata hulya dan langsung menggandeng tangan Devano.
Devano dan hulya pun langsung masuk ke dalam rumah megah itu,saat mereka masuk semua mata orang tertuju kepada mereka berdua, banyak yang bilang mereka pasangan yang serasi tapi ada juga bilang tidak dan untuk para lelaki banyak yang bilang kalo hulya sangat cantik, Devano rasanya menyesal pergi ke pesta ini karena ujung-ujung nya orang-orang juga masih melihat ke arah hulya.
Saat sampai mereka langsung menghampiri Arkan dan keluarga hulya lainnya,hulya memperkenalkan Devano dengan para sepupunya,dan banyak yang bilang Devano tampan sampai hulya pun iri karena sepupunya pada mau minta selfi kepada Devano, mereka berbincang banyak hal.
"Hulya kenapa kamu tidak menggunakan makeup." Kata Arkan heran.
"Apakah kelihatan aneh...,Dev yang marah." kata hulya kesal.
"Tidak ya walaupun kamu kelihatan kusam." Kata arkan menahan tawanya.
"Ck tuh Dev kamu dengarkan, masa' aku ke pesta ulang tahun gak menggunakan makeup sih." kata hulya.
"Udah lah jangan dengar kata Arkan,kamu di hadapan ku tetap cantik dan gak pernah berubah kecantikan nya." kata Devano. hulya melebarkan matanya dia tidak menyangka kalo Devano mengucapkan kalimat itu dengan tulus dan di hadapan orang banyak.ketika hulya ingin membalas ucapan devano, Devano menerima telepon dari seseorang dan Devano pun langsung permisi pergi.
"Siapa yang nelpon dia." kata arkan.
"Gak tau, ya udah aku samperin ayah,bunda dan mama ,papa kamu ya." kata hulya.
"Oke." kata arkan.
Arkan yang penasaran dengan siapa Devano bertelponan akhirnya Arkan menyusul Devano,ketika Arkan sudah menemukan Devano betapa terkejutnya dia melihat Devano bercumbu mesra dengan wanita lain,melihat itu arkan langsung mengabadikan foto mereka dan mengirimkan nya ke pada hulya.
Ketika hulya menerima pesan dari arkan hulya langsung menangis dan memeluk bundanya.
Hulya POV:
Tega kamu Dev,kamu sudah membuat aku mulai menerima kamu tapi kamu malah menyakiti ku lagi,sakit rasanya tapi rasa sakit itu tidak kelihatan lukanya,ingin rasanya hulya menjerit dan mengatakan bahwa Devano adalah laki-laki paling brengsek di muka bumi ini.dia mau bilang kalo Devano telah menyiksa fisik dan batinnya tapi semua itu hanyalah hayalan semata karna hulya tidak bisa dia ternyata sudah menyayangi Devano, dia ingin sekali pergi dari pesta ulang tahun itu hulya benar-benar kacau saat ini
Bersambung....