Hari ini hulya tampak baik dan nurut sama Devano,dia juga selalu ingin dekat dengan devano. Devano heran dengan sikap istrinya dia pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menikmati sikap baik dan penurut nya hulya. Dev akan membuat hulya menjadi suka dengannya dia juga akan bersikap baik dengan hulya bahkan Dev tidak ingin resa mengganggu momen mereka berdua, Devano sudah menyuruh maxs yang mengurus urusan resa dia ingin sampai besok resa tidak boleh menemuinya bagaimana pun itu caranya.
Sekarang hulya sedang menyisir rambutnya dan duduk di meja rias,kali ini hulya berbeda dia menggunakan baju yang membuat pundak nya terekpos indah dia juga mengikat rambutnya sampai tampaklah pundak putih bersih itu di lihat oleh Devano.
"Sayang hari ini tumben nurut." Kata Devano kepada hulya.
"Kan mau jadi istri berbakti sama suami." kata hulya sambil tersenyum.
"Kalo gitu masakin aku makanan Bangka dong,yang kayak kamu masak waktu itu apa ya namanya." kata Devano.
"Oh lempah kuning ya." Kata hulya.
"Nah itu dia, bisa kan." kata Devano.
"Tentu saja bisa." Kata hulya.
"Makasih sayang." Kata Devano langsung memeluk hulya dari belakang dan mencium pundak hulya yang sedang terekpos bebas.
"Sama-sama." kata hulya yang tidak melawan sama sekali. sekarang hulya dan Devano berada di dapur, lagi-lagi hanya hulya dan Devano saja yang ada di dapur tapi kali ini berbeda karena hulya mau di temani oleh Devano dan dia juga tidak protes sama sekali ketika Devano memeluknya dari belakang dan menyandarkan kepalanya di pundak hulya,hulya juga biasa saja memasaknya tanpa ada rasa terbatasi karena Devano terus saja memeluknya. Jika orang melihat mereka sekarang pasti iri pasalnya mereka itu pasangan yang serasi bagaimana tidak yang satunya tampan, beribawa,tapi ada tatapan yang tajam sehingga menambah kadar ketampanan, dan wanitanya cantik,lemah lembut,yang pastinya idaman para kaum Adam. Devano dan hulya menikmati kebersamaan mereka buktinya mereka bahkan bercanda tawa dan Devano selalu membantu hulya jika hulya memerlukan sesuatu,para maid dan bodyguard lainnya tampak senang dan bahagia melihat keromantisan kedua majikan nya itu, bagaimana tidak pasalnya tiada hari tanpa keributan antara dua majikan mereka itu padahal mereka suami istri yang seharusnya selalu bersama dan menunjukkan keromantisan nya kepada semua orang.
"Dev,kamu gak kerja ya hari ini." kata hulya,yang sedang sibuk menata makanan di meja makan.
" Gak ,kenapa sayang." kata Devano dengan lembut. kelakuan mereka berdua layaknya sepasang kekasih yang romantis dan tidak pernah bertengkar.
"Temenin aku beli kado buat Arkan ya, kan malam ini arkan ulang tahun." kata hulya.
"Oh jadi kamu bersikap baik dan nurut sama aku itu karna hanya ingin beli kado buat Arkan." kata Devano yang tidak suka dengan cara hulya.
"Ya.... Iya tapi hari ini aku itu beneran." ucapan hulya belum juga selesai Devano langsung memotong nya.
"Ck dasar ya kamu itu gak pernah berubah, mengecewakan ...." kata Devano dengan nada tinggi dan handak ingin meninggalkan meja makan.
"Dev bukan gitu maksud aku, terus apa tadi aku gak berubah... Bukannya selama ini kamu ya gak berubah pikiran buat mencintai ku Dev." kata hulya yang langsung memegang tangan Devano.
"Udah ya hulya ,aku pikir kamu tulus ngerjain semua ini, dan aku pikir juga kamu sudah mau menerima bahwa seharusnya kamu itu nurut sama suami. Tapi ternyata aku salah kamu bersikap seperti ini karna ada maunya."kata Devano dengan dingin dan langsung menghempaskan tangan hulya.
"Dev.... ,Dev...., Dengerin dulu penjelasan aku." kata hulya.
"Jelasin apa lagi sih hulya." kata Devano geram.
"Dev aku mohon malam ini kamu temenin aku ya..." kata hulya memohon kepada Devano. devano tidak menjawab dia terus saja diam.
"Dev....,Dev... Aku mohon ya Dev...." hulya terus saja memohon sama Devano.
"Udah diem hulya...., Denger ya aku kecewa sama kamu, sangat-sangat kecewa." kata Devano.
"Kenapa kamu kecewa, emang aku ada buat masalah sampai kamu kecewa." kata hulya.
"Kamu itu bodoh atau memang gak ada otak,kamu itu udah memberi harapan buat aku kamu tau gak." kata Devano yang sudah emosi.
"Harapan apa sih Dev,orang aku gak ngasih harapan apa-apa." kata hulya dengan Enjoy.
"Oh jadi itu tadi bukan harapan menurut kamu,jadi kamu juga bakal bersikap seperti itu sama laki-laki lain.... Kamu akan membiarkan mereka menyentuh kamu demi mendapatkan apa yang kamu mau gitu...." kata Devano berteriak di Depan wajah hulya.
"Apaan sih Dev,aku gak pernah." lagi-lagi ucapan hulya di potong oleh Devano.
"Dasar murahan,kamu sama saja seperti jalang bahkan lebih rendahan dari jalang." kata Devano.
PLAk....
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Devano.
"Jaga ya ucapan kamu,aku gak serendah itu. Kamu pikir karna hanya aku membiarkan kamu mencium pundak aku,aku juga membiarkan laki-laki lain melakukan nya gitu. Gak... Dev aku gak segampang,dan serendah itu,aku membiarkan kamu dan tidak melawan karena kamu suami aku dan aku takut jika aku melarang kamu,kamu bakal menyiksa ku lagi." kata hulya dengan emosi yang membara. Devano diam seribu bahasa dia merasa bersalah karena telah mengatai gadis nya rendah.
"Dan aku gak murahan kayak kamu dan resa." kata hulya dengan tegas dan langsung meninggalkan devano sendirian membeku di tempat.
"Dia mengataiku murahan, dasar istri kurang ajar." kata Devano yang sudah emosi lagi.
Hulya POV:
Apa maksud Dev aku mengecewakan nya,apa salahnya kalau aku tidak melawan jika di sentuh olehnya, apakah dia berharap aku sudah menerima dia dengan tulus, ck itu tidak akan mungkin selama dia masih berhubungan dengan wanita murahan itu lagi pula istri mana yang rela dan tegar melihat suami nya memiliki pacar dan dia lebih mementingkan pacarnya dari pada istrinya, jangankan melihat adegan kemesraan suami dengan pacarnya, melihat suami kita lebih perduli dengan orang lain di bandingkan kita aja rasanya nyesek..... Banget ini aku harus ikhlas dan rela di dua kan. Ck kenapa sih Dev gak menikah aja sama wanita murahan itu,kenapa dia malah memilih menikahi ku padahal dia mencintai wanita itu, huh ada apa sih sebenarnya yang terjadi dengan kehidupan ku ini, ya Allah hidup aku ini seperti Engkau permainkan skenarionya, seperti Engkau tarik ulur kebahagiaan ku.
SKIP:
Ketika hulya sedang asik berceloteh di kamar ada devano yang mengetuk pintu kamar hulya.
"Hulya buka pintunya."kata Devano dengan keras.
"Ya... Ya.... Tunggu bentar." kata hulya.
Ketika pintunya sudah terbuka Devano langsung...
bersambung....