Setelah bangun tidur hulya langsung membersihkan dirinya dan ia menunaikan kewajiban nya sebagai umat muslim yaitu mengerjakan sholat, sekrang waktu menunjukkan pukul 04:30 jadi hulya mengerjakan sholat subuh.
Setelah selesai sholat hulya langsung turun kebawah ingin membuat sarapan bersama Ica dan para maid lainnya, pagi ini hulya kelihatan lebih seger mungkin karena istirahat nya cukup dan tanpa ada gangguan dari Devano. Ketika sedang memasak ada maxs yang mencari hulya sepertinya ingin mengatakan sesuatu yang penting.
"Nyonya apakah nyonya bisa meluangkan waktunya sebentar"(kata maxs)
"Bisa kenapa ya maxs"(kata hulya)
"Kita bisa bicara hanya berdua"(kata maxs)
"Oke tunggu saya di ruang tamu"(kata hulya)
"Baik nyonya"(kata maxs) maxs pun meninggalkan dapur dan di susul oleh hulya, Ketika sampai di ruang tamu maxs langsung bersujud di kaki hulya, sontak membuat hulya kaget dan langsung menyuruh maxs berangkat.
"Ada apa ini maxs"(kata hulya)
"Nyonya tolong sembuhkan mama saya,nyonya dokter bedah kan, tolong nyonya mama saya sekarang lagi koma dia mau di operasi nanti sore tapi dokter bedah yang di tugaskan untuk membedah mama saya baru saja mengalami kecelakaan dan tidak bisa melaksanakan operasi tersebut, sedangkan mama saya tidak akan selamat jika tidak segera di operasi"(kata maxs memohon kepada hulya)
"Saya mau membantu kamu tapi saya takut Dev tidak mengizinkan nya"(kata hulya)
"Urusan itu biar saya yang mengatasinya nyonya"(kata maxs)
"Kamu yakin bisa membuat Dev mengizinkan saya pergi bersama kamu"(kata hulya)
"Saya akan meminta izin kalo nyonya mau menolong mama saya"(kata maxs)
"Oke, nanti saya juga akan bantu kamu untuk membujuk Dev"(kata hulya)
"Terimakasih nyonya"(kata maxs)
"Iya sama-sama,saya ke dapur Dulu ya"(kata hulya)
"Baik nyonya"(kata Maxs)
Hulya pun pergi ke dapur dan ketika sampai dapur ternyata masakan nya sudah matang semua tinggal menatanya di meja makan, hulya membantu para maid menata makanan di meja makan, setelah selesai menata makanan hulya pergi menemui Dev di kamarnya, gak biasanya Dev belum bangun sudah jam segini kata hulya, saat sampai di depan pintu kamar Dev hulya langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Ternyata Devano dan resa sedang bermesra-mesraan,dimana resa sekarang sedang duduk di pangkuan Devano yang hanya menggunakan handuk sepertinya Devano baru selesai mandi.
"Ups sorry, maaf mengganggu kalian berdua. Saya hanya mau kasih tau kalo masakan sudah siap siapa tau kalian mau sarapan pagi"(kata hulya dengan datar)
"Oh ternyata istri dan sekaligus pembantu Dev udah selesai masak ya"(kata resa yang turun dari pangkuan Dev dan langsung menghampiri hulya)
Hulya tak menjawab malah dia memalingkan wajahnya dari resa,dia muak melihat wanita murahan seperti resa.
"Maaf saya keluar dulu karena ruangan ini sangat panas bikin saya gerah"(kata hulya)
"Ck panas hhhhhh yang benar saja ini malahan dingin menurut gue"(kata Resa)
"Mungkin karna anda gak menggunakan pakaian makanya dingin"(kata hulya)
Sebenarnya hulya memang kepanasan tapi buka dirinya yang panas melainkan hatinya yang sudah mendidih di dalam dadanya, ingin rasanya hulya mencakar wajah resa dan Devano tapi hulya harus sabar jika hulya membuat kesalahan pasti nanti Devano akan menghukumnya.
"Heh Lo buta ya,liat gue udah pakai baju yang mewah "(kata resa sambil memegang wajah hulya supaya menghadap nya)
"Singkirkan tangan anda jika tidak ingin saya patahkan"(kata hulya dengan dingin)
"Oh berani ya mau patahin tangan gue, coba aja kalo bisa"(kata resa menantang hulya)
Hulya geram dengan resa bisa-bisanya dia menantang hulya,kalo itu maunya hulya akan membuktikannya kepada wanita murahan ini. Dengan cepat hulya menyingkirkan tangan resa dari wajahnya dan langsung memelintir tangan resa kebelakang.
"Aw sakit lepasin gak"(kata resa yang kesakitan)
"Jangan pernah menantang saya"(kata hulya yang tidak menghentikan aksinya ingin mematahkan tangan resa)
"Hulya hentikan tindakan ke kanak-kanakkan kamu itu"(kata Devano dengan tegas)
"Apa ke kanak-kanakkan Dev"(kata hulya tidak terima dengan devano menyebut nya ke kanak-kanakkan) Devano tidak menjawab perkataan hulya,dia tidak mau hulya makin marah dengan nya.
"Bukan kah kalian berdua yang ke kanak-kanakkan, menjijikkan "(kata hulya dan langsung keluar kamar Devano dengan membanting pintu)
"Dev... Liat istri kamu itu udah berani melukai ku"(kata resa mengadu kepada Devano)
"Sakit gak"(kata Devano)
"Sakit banget, pokonya aku mau kamu harus kasih dia hukuman"(kata resa)
"Aku gak bisa"(kata Devano)
"Kok gak bisa"(kata resa)
"Ya karna dia istri aku"(kata Devano)
"Pokonya aku gak mau tau,kamu harus kasih dia hukuman"(kata resa dengan tegas)
"Oke nanti aku kasih dia hukuman"(kata Devano)
Devano dan resa sekarang sudah berada di meja makan, di meja makan sudah ada hulya yang menunggu mereka. Devano heran dengan hulya dia mudah sekali memaafkan buktinya sekarang dia sudah biasa-biasa saja kepada resa dan dia juga melayani Devano seperti biasanya.
"Dev aku mau ngomong sesuatu sama kamu"(kata hulya)
"Mau ngomong apa"(kata Devano)
"Aku...., aku minta izin untuk hari ini aku ingin melaksanakan operasi di rumah sakit terbesar di Jakarta ini"(kata hulya)
"Ck emang operasi apa sih sebegitu pentingnya ya sampai kamu harus ikut andil dalam operasi itu"(kata Devano)
"Aku ingin menolong mama Maxs,dia sedang koma sekarang jika tidak segera di operasi maka nyawanya tidak akan bisa tertolong"(kata hulya)
"Apa... Maxs kenapa gak kasih tau aku"(kata Devano)
"Ck mungkin dia belum sempat kasih tau kamu, pasalnya dokter yang akan menanganinya kecelakaan"(kata hulya)
"Oke aku kasih izin, tapi setelah selesai operasi nya langsung balik dan aku akan kasih kamu sesuatu"(kata Devano)
"Beneran, kalo setelah selesai makan aku langsung berangkat. Kamu bisa kan anterin aku"(kata hulya)
"Gak, karna aku dan resa mau pergi ke suatu tempat dan tempatnya jauh. Kamu pergi sama maxs aja"(kata Devano)
"Oke "(kata hulya)
Hulya POV:
Aku pikir pagi ini tidak ada tuh si wanita murahan ternyata aku salah, Devano dan resa pagi-pagi sudah buat aku panas saja dan sudah membuat aku lelah karna harus bermain-main lagi dengan emosi,kalo aku tau mereka lagi bermesra-mesraan tadi gak bakalan aku mau memasuk kamar laknat itu, sudah berapa perempuan sih di bawa oleh Dev ke kamar yang gak suci itu. Bikin aku jijik jika masuk kedalam kamar Dev jika kamar itu belum di rubah dan di bersih aku gak bakalan tidur sama Dev di dalam kamar itu, ck kamu ini hulya apaan sih emangnya Devano mau mengajak kamu tidur di kamarnya sadar hulya sadar kamu itu hanya istri yang tak di anggap.
Bersambung...