Chereads / suamiku psikopat / Chapter 30 - suamiku psikopat 29(periksa)

Chapter 30 - suamiku psikopat 29(periksa)

"Sebenarnya..... Hulya itu... Hulya "(ucapan hulya langsung di potong oleh seseorang)

"Hulya.... Kamu di mana" (kata Devano)

"Dev... Kok kamu udah bangun"(kata hulya dan langsung menuntun Devano berjalan menuju sofa ruang keluarga)

"Habisnya kamu tinggalin aku, kan tadi aku minta kamu temenin aku"(kata Devano dengan manja)

"Maaf ya tadi aku kebawah cuma mau ngambil minum kok, terus bunda ngajak hulya bicara jadi ya aku lupa deh ambil minumnya"(bohong hulya)

"Oh..."(kata Devano)

"Hulya sebenarnya kamu kenapa, lanjutin dong ucapan nya"(kata Anita yang penasaran apa yang ingin hulya katakan)

"Sebenarnya hulya itu minum obat supaya gak hamil, jadi ya gak mungkin dong hulya hamil"(kata hulya berbohong)

"Kenapa minum obat pencegah kehamilan"(kata Anita)

"Ya karna hulya belum mau punya anak"(kata hulya)

"Sayang untuk mempunyai anak itu gak semua orang loh bisanya, nanti kalo kamu gak bisa punya anak gimana."(kata Anita)

"Bunda ucapan itu do'a loh"(kata hulya yang kesel dengan ucapan bundanya)

"Bukan gitu, maksud bunda kamu itu jangan tunda-tunda untuk punya anaknya"(kata Anita menjelaskan kepada hulya)

"Iya deh, besok hulya gak minum obat pencegah kehamilan lagi"(kata hulya seolah-olah pasrah, padahal sebenarnya hulya memang gak meminum obat itu,kan hulya nya masih prawan)

"Dari pada kita penasaran hamil atau gak nya mending kita priksa ke dokter"(kata Devano)

"Nah bener tuh, sekalian priksa luka kamu juga"(kata Anita)

"Mau gak"(kata Devano bertanya kepada hulya)

" Mau, tapi kamu juga harus periksa tuh kepalanya"(kata hulya)

"Iya aku periksa"(kata Devano pasrah)

"Ya udah hulya siap-siap dulu"(kata hulya dan bangkit dari duduknya langsung menuju kamar)

"Dev juga siap-siap dulu ya Bun"(kata Devano)

"Iya , jangan lama-lama nanti keburu sore karna bunda mau masak buat makan malam"(kata Anita)

"Iya Bun"(kata Devano)

Devano dan hulya pun langsung bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit sedangkan Anita dia menunggu anak dan menantunya itu di bawah , setelah 15 menit Anita menunggu akhirnya devano dan hulya pun keluar dan Sudah siap berangkat.

Mereka bertiga pun berangkat kerumah sakit dan di antarkan oleh sopir pribadi bundanya hulya , sampai nya di rumah sakit hulya dan Devano mengambil nomor antrian setelah selesai mereka menunggu giliran nya di panggil, Ternyata Devano lebih dulu di panggil sehingga mereka memeriksa Devano terlebih dahulu.

20 menit Devano di periksa, hulya sangat khawatir jika terjadi hal yang serius dengan kepala Devano karna dokter cukup lama meriksa kepala Devano.

"Dok apakah ada hal yang serius dengan luka suami saya"(kata hulya)

"Oh ini suaminya ya, saya pikir pacarnya"(kata dokter) hulya dan Devano saling pandang, apakah mereka kelihatan masih muda sehingga di sebut masih pacaran.

"Iya dok, ini suami saya"(kata hulya)

"Tidak perlu di khawatirkan mbak, suaminya baik-baik aja. Hanya saja suaminya harus minum obat untuk menyembuhkan lukanya, nanti saya kasih resepnya dan mohon di tebus di apotik"(kata dokter)

"Beneran gak ada hal yang serius dok, misalkan gegar otak gitu"(kata hulya yang khawatir)

"Gak mbak, dan lukanya juga gak terlalu parah kok. Em... Saya boleh tau gak, kepala suaminya terkena apa ya"(kata dokternya)

"Kena batu dok,saya jatuh di depan rumah"(Devano yang menjawab pertanyaan dokter)

"Oh begitu, saya pikir terkena serpihan kaca atau semacamnya. Soalnya lukanya seperti kena goresan"(kata dokter)

"Gak kok dok ini itu terkena batu yang tajam"(kata Devano)

"Baik lah , ini resepnya semoga cepat sembuh ya pak"(kata dokternya)

"Baik dok terimakasih ya"(kata hulya dan Devano bersamaan)

Setelah keluar dari ruang priksa Devano, ternyata nomor urut hulya sudah 2 kali di panggil akhirnya mereka langsung menuju ruang pemeriksaan hulya yaitu ruang dokter kandungan. Selama di priksa Devano gelisah sedangkan Anita sangat berharap hulya hamil, tapi orang yang di priksa biasa aja,karna menurut nya itu gak bakalan terjadi karna dia masih perawan. Setelah di priksa hulya di suruh gabung sama Devano dan Anita.

"Dok gimana hasilnya, anak saya hamil kan"(kata Anita)

"Maaf buk, anaknya belum hamil tapi rahimnya bagus kok dan sangat cepat hamil"(kata dokternya)

"Kalo cepat kenapa gak hamil dok"(kata Anita)

"Karna anak ibuk itu masih"(ucapan dokternya langsung di potong sama hulya)

"Masih belum di percayai sama Allah untuk jadi ibuk Bun"(kata hulya)

"Apakah begitu dok"(kata Anita)

"Iya Buk ,mungkin anak ibuk belum di kasih izin sama Allah dan sepertinya mual-mual nya anak ibuk itu bentuk maghnya kambuh karena jarang makan mungkin"(kata dokternya)

"Oh baiklah dok, terimakasih banyak ya"(kata Anita)

"Iya sama-sama"(kata dokternya)

"Kalo begitu kami permisi ya dok"(kata Anita sambil menuntun hulya keluar) sedangkan dokternya hanya membalas dengan senyuman

Hulya dan Anita sudah keluar sedangkan Devano masih berada dalam ruangan periksa dokter kandungan itu.

"Dok apakah hulya masih perawan"(kata Devano)

"Kenapa bertanya seperti itu, bukan kah anda suaminya"(kata dokter)

"Iya saya memang suaminya, tapi siapa tau dia selingkuh"(kata Devano)

"Istri anda gak hamil dan masih perawan, aneh ya kenapa anda bisa tahan untuk tidak menerkam istri anda"(kata dokter itu sambil terkekeh)

"Ck anda gak perlu tau"(kata Devano)

"Ya sudah kalo sudah tidak ada kepentingan silahkan keluar, saya mau memeriksa pasien lainnya"(kata dokter)

" Dasar dokter gak tau diri"(kata Devano)

Devon pun keluar menyusul Anita dan hulya, ternyata hulya dan Anita sudah berada di kantin mencari minyak kayu putih, karna tiba-tiba hulya muntah.devano pun langsung menyusul mereka ke sana, sampai nya di kantin hulya dan Anita lagi asik berbincang dengan sang penjaga kantin, dan parahnya penjaga kantin itu tampan terus tersenyum ke hulya. Melihat itu Devano langsung mulai emosi dan dengan cepat devano nyamperin hulya dan Anita.

"Bunda, hulya"(kata Devano memanggil Anita dan hulya)

"Iya.. ,oh Dev udah selesai urusannya dengan dokternya "(kata Anita)

"Udah Bun"(kata Devano)

"Kalo gitu kita langsung pulang yuk"(kata hulya)

"Ya udah yuk kita langsung pulang,Irwan kami pamit dulu ya"(kata Anita)

"Iya Tante, hulya hati-hati ya"(kata Irwan yang merupakan penjaga kantin rumah sakit itu)

"Asyiap "(kata hulya dengan santai) Devano yang melihat interaksi hulya dengan penjaga kantin itu, langsung naik pitam ingin rasanya Devano menghajar laki-laki itu.

Devano POV:

Entah apa hubungan hulya dan bunda terhadap penjaga kantin itu,sepertinya akrab sekali dan sampai Berani bilang ke hulya hati-hati, terus apa tadi respon hulya santai bener jawabnya.

Huh laki-laki itu bikin aku penasaran entah apa hubungan laki-laki itu dengan keluarga Anggara,aku akan menemukan identitas kamu laki-laki brengsek jangan berani-berani rebut yang sudah menjadi milik ku. Hulya Anggara sudah menjadi milikku siapapun yang berani ingin mengambil sesuatu yang sudah menjadi milikku aku akan bunuh orang itu,termasuk keluarga ku sendiri.

"Maxs cari identitas laki-laki penjaga kantin di rumah sakit itu"(kata Devano )

"Baik tuan"(kata maxs)

Tunggu kematian mu datang wahai sang penjaga kantin, jika kamu hanyalah laki-laki biasa buat istri saya, dan aku juga pasti akan menemukan keluarga kamu hhhhhh.... Aku tidak sabar lagi ingin membunuh orang sekeluarga .

Bersambung....