Chapter 38 - Kios Dadakan

Pagi nya ku langsung pergi ke toko kayu, aku membeli cukup banyak kayu.

Sesampai di depan sekolah ku mengeluarkan semua kayu itu.

Asuka berada di samping gerbang.

"Mengapa anda tidak membuatnya dengan mana?"

"Ohoho, Asuka, kalau kita buat dengan tenaga kita sendiri nanti lebih puas loh"

"Oh baiklah"

Aku membuka buku desain sederhana.

Aku membuat meja panjang kayu biasa, bisa untuk 12 orang, 5 di sisi panjang dan 1 di samping, lalu 12 kursi kayu, lalu ku menghaluskan permukaan nya dengan amplas.

"Ok meja nya siap"

"Kalau boleh kasih saran, saya rasa anda juga harus membuat beberapa meja dan kursi khusus"

"oh iya, trims Asuka"

Aku membuat 3 meja pendek untuk 4 orang dan 1 set meja dan kursi dengan ukiran bunga matahari, ya.. hanya itu yang ku bisa.

"Baiklah sekarang ku..."

'Gawat, nanti ku masak nya dimana?'

Akhirnya kiosku menjadi seperti pecel lele tepi jalan.

"Haaah... hanya ini yang terpikirkan"

Aku memasang terpal di atas untuk jaga jaga kalau hujan.

"Oh Riala apa yang kamu lakukan?"

Ku melihat ada Fierre di depan gerbang.

"Aah.. aku terpikir untuk membuat kedai makanan sederhana"

"Ooh ku akan jadi pelanggan pertama mu"

Fierre duduk di meja panjang

Aku mengambil kertas dan menuliskan masakan yang bisa ku masak.

"Hm.. nasi goreng apa ini?"

'Yotcha'

"Itu... coba aja sendiri, karena kamu pelanggan pertama ku gratiskan"

"Huuh.. ok"

Aku teringat Fierre itu makan nya banyak, ku lalu memutuskan untuk membuat porsi besar.

Bahan?, ku putuskan untuk membeli di pasar biar terasa untung rugi nya.

Kalau alat ku bawa aja dari rumah.

Setelah selesai memasak ku membawa nya ke Fierre.

"Wow banyak sekali"

"Itu porsi besar loh"

"Ooh ok, ku coba ya"

Dia mengambil sesedok dan memakan nya.

"Hm...???"

Aku tetap diam.

"Kenapa bisa berwarna coklat, manis asin?"

"Hmm?"

"Ini beras kan? Kenapa bisa kering tapi lembut?"

"Ooh... itu beras yang di masak seperti biasa lalu di pisah pisahkan bulir nya lalu di masak dan dicampurkan dengan bahan bahan lain"

"Hmm... kira kira berapa seporsi ini? 1 emas"

'Hahaha.... seporsi nasi goreng 1 juta'

"Hm.. nasi nya 7 perak, daging dan sayur nya paling 5 perak, bumbu nya cuma 4 perak"

'Didunia ini rempah rempah sangatlah mahal, karena kebanyakan daerah di dunia ini subtropis, jadi rempah rempah sulit tumbuh'

"Jadi mungkin untuk porsi yang kamu makan 35 perak"

"Wow murah, riala apa bisa di bawa pulang"

"Bisa, tapi pembungkusnya jangan di makan ya"

Karena tidak ada plastik di dunia ini ku menggunakan daun pohon yang ku tidak tahu nama nya, daun nya selebar 30 cm namun tidak bertulang dan tahan seperti plastik namun bisa membusuk, ku sudah mencoba memakan nya dan tidak merasakan efek racun jadi ku menjadikan itu sebagai pembungkus.

"Mau berapa bungkus Fierre?"

"Porsi besar 4 bungkus"

"Ok"

Kemudian ku mendapatkan 1 emas 40 perak.

"Hm.. untung 9 perak"

Aku kemudian berexperiment membuat blender sihir, ya.. karena dunia ini tak ada listrik, lalu ku terpikir sesuatu.

Aku membuat sebuah tabung kaca yang atas nya bisa di buka, ku memasukan potongan apel dan memasukan mana ku ke dalam dan merotasi nya, ku usahakan agar tidak pecah tabung kaca itu

Potongan apel itu berputar putar dan tidak terjadi perubahan fisik apapun.

"Hmm...."

'Blender, menghancurkan'

Aku mengubah mana ku menjadi bilah pedang kecil yang berputar sangat cepat, potongan apel nya hancur seperti di blender.

"Berhasil!"

Hari itu tidak ada yang datang lagi setelah Fierre pergi, akhirnya malam tiba.

"Master, semua ini tidak di kemas?"

"Tidak usah, lagian ku sudah membuat penghalang"

Aku dan Asuka pulang

Pagi nya ku pergi ke kios dan duduk santai, ku tidak lupa menghilangkan penghalang.

"Master apa tidak terlalu pagi nunggu nya?"

"Hm.. siapa tahu ada yang terburu buru berangkat pas awal awal dan lupa makan sarapan"

Lalu sekelompok pria berlari dan tiba tiba berhenti.

Sekelompok pria itu berjalan ke arah ku, sekitar 4 orang.

"Hei pesan makanan yang cepat di sajikan dan bikin kenyang"

"Ok!"

Aku memutuskan membuat roti isi, hmm hamburger aja.

Aku membuat 4 dan memberikan pada mereka, lalu mereka memakan nya.

"Enak..."

"Boss harga nya pasti mahal"

"Tidak apa apa kita pasti bisa membayar nya"

"Neng berapa semua ini?"

"Ehem, 1 buah 15 perak total nya 60 perak"

"Benaran? Murah bangat"

"Mau ku naikin harganya!?"

"Aah ngak ngak"

Mereka memberikan 1 emas, ku memberikan 40 perak pada mereka.

Setelah terlihat matahari, ku melihat Fierre berlari ke arah ku.

"Hyaaah Riala, ku mau lihat menu lain nya"

Ku memberikan kertas menu.

"Ku akan mencoba nasi kuning"

"Hm.. ini agak lama, ku akan pakai sihir waktu ya"

"Huuh emang nya berapa lama?"

"Bisa 1 jam an"

"Ok"

Aku lalu menggunakan sihir waktu di area sekitar ku.

Setelah selesai ku menyajikan nya padanya.

"Hmm enak!"

Lalu dia membawa pulang 4 bungkus lagi

Tiba tiba seseorang yang berbahaya muncul.

"Riala, ku pesan makanan"

'Pak Crix!!!!!!?"

Dia duduk di kursi biasa.

"Ini menu nya pak"

"Hmm, banyak nama nama yang tidak ku ketahui, aku akan memesan tumis sayur saja"

'Hiuuh untung dia tidak memesan kepiting saos kecap atau rendang'

"Kalau minuman nya pak?"

"Teh dingin"

Aku mengambil kangkung dari storage ku, ya.. kangkung nya tumbuh di dekat kolam belakang rumah ku.

Setelah selesai ku menyajikan teh dingin dan tumis sayur.

"Hm.. ini sayur? Bukannya ini tumbuhan liar"

"Yaah.. itu sebenarnya bisa dimakan"

"Benarkah?"

Dia menggunakan garpu untuk memakan kangkung itu.

"Hmm rasanya lumayan, mungkin kamu harus memberitahu yang lain kalau tanaman liar ini bisa di makan"

"Yaah.. sebenarnya hanya yang berbatang hijau yang bisa dimakan, kalau berbatang merah getahnya dapat menyebabkan rematik"

"Baiklah berapa harga nya?"

"10perak 50 perunggu"

Dia memberikan ku 11 perak, ku memberinya 50 perunggu.

Lalu dia pergi.

"Hmm mungkin lain kali ku coba pergi ke dungeon"

Tiba tiba ada yang memanggil ku .

"Loh Riala apa yang kamu lakukan?"

Aku menoleh kebelakang dan melihat kakak putih dan geng nya.

'Hwehwehwehwhwe??'

---------------------------