Gaya bicaranya itu seolah dia sedang membicarakan pembagian profit bisnis bernilai ratusan juta.
Pei Qiqi mengakui kalau dirinya sedikit terkejut…
Dia tertegun sejenak, kemudian dengan sedikit ragu dan hati-hati memindahkan semua kemewahan yang ada di dalam mangkuknya untuk Tang Yu.
Di satu sisi Tang Yu justru terhibur melihat ekspresi Pei Qiqi… Di dalam hati Pei Qiqi, mungkin dia adalah pria yang terbilang tampan, namun di sisi lain, Tang Yu yang melihat gerakannya itu pun mengerutkan kening. Dia tetap duduk tenang dan berkata, "Tukar mangkuknya."
Pei Qiqi menjawab singkat, Tang Yu sudah mengambil mangkuk milik Pei Qiqi, lalu mendorong mangkuknya sendiri ke depan Pei Qiqi…
Melihat Tang Yu makan, Pei Qiqi tertegun, apa dia tidak merasa jijik jika seperti ini?
Tapi teringat malam itu dia bahkan mau mencium daerah sensitifnya, dia merasa seharusnya ini bukan masalah baginya.
Tang Yu melahap beberapa suap. Melihat Pei Qiqi tidak bergerak, dia pun menaikkan alisnya, "Bukankah saat seperti ini memerlukan banyak gizi?"
Pei Qiqi membatu, dia melihat jamur dan ayam suwir yang memenuhi mangkuknya. Di dalam benaknya tiba-tiba terlintas sebuah gambaran…
Seekor kelinci putih kecil terus diberi makan banyak oleh serigala besar, sampai akhirnya… kelinci itu dilahapnya sendiri.
"Cepat makan!" Suaranya menjadi lebih berat, seperti tidak senang kalau Pei Qiqi kehilangan fokus.
Pei Qiqi tidak berani berpikir sembarangan lagi, dia terus memakan mienya. Tang Yu melihatnya sejenak, lalu tidak berkata-kata lagi dan melanjutkan makannya.
Selesai makan, tentu saja Pei Qiqi yang mencuci mangkuk tersebut. Setelah dia selesai mencuci mangkuk, dia melihat Tang Yu yang sedang mengurus pekerjaannya, Pei Qiqi merasa sedikit lega karena dia sepertinya sangat sibuk…
Untung dia sibuk… ujarnya lega dalam hati.
Tapi sesibuk apa pun, Tuan Tang juga selalu ada waktu untuk menggoda peliharaan barunya.
Tang Yu adalah seorang pria yang bisa mengendalikan diri. Kalau dia tidak menahan diri, Pei Qiqi akan tahu seberapa gembiranya Tang Yu berhasil mendapatkan peliharaan seperti dirinya. Bagaimana pun dia tidak tahan untuk tidak bermain dengan peliharaannya ini!!!
Dia akan bisa memperlakukannya seperti ini seperti itu lalu seperti ini lagi… berulang kali menyiksanya.
Tapi sekarang hanya bisa membayangkannya saja. Karena Pei Qiqi sedang datang bulan, lebih baik jangan membuatnya takut.
Tang Yu merasakan Pei Qiqi yang terus mondar-mandir, dia membawa baju tidur pergi mandi, lalu lewat lagi dengan membawa hair-dryer masuk.
Hal ini membuat hati Tang Yu perlahan tidak terkontrol, akhirnya dia berdiri dan berjalan masuk ke kamar tidur.
Pei Qiqi duduk di ranjang, satu tangannya memegang rambut hitam panjangnya, di ujungnya masih ada titik-titik air yang menetes ke bahunya…
Satu tangan lainnya memegang hair-dryer, dia sedang fokus mengeringkan rambutnya. Saat Tang Yu membuka pintu, Pei Qiqi pun terkejut.
Kakinya bergerak-gerak tidak tenang… karena baju tidurnya tergulung ke atas, tatapan Tang Yu jatuh ke kaki putih mulusnya.
Merasakan tatapannya, Pei Qiqi panik dan memperbaiki baju tidurnya. Dia kemudian menunduk ingin turun dari ranjang, tapi saat kakinya menyentuh lantai, dia mengerutkan keningnya… kakinya terasa sedikit sakit.
Tang Yu berjalan menghampirinya dan berdiri di depannya. Pei Qiqi merasa tidak tenang, takut dia melakukan sesuatu.
"Duduklah!" Suaranya terdengar sedikit serak, mengandung semacam kehangatan misterius.
Kalau Pei Qiqi mengerti lebih banyak tentang cinta di antara pria dan wanita, maka dia akan mengerti kalau itu adalah tanda-tanda pria sedang jatuh cinta.
Pei Qiqi sedikit takut, tapi dia tidak berani melawannya. Dia pun kembali duduk dengan patuh.
Tang Yu duduk di sampingnya, lalu memegang satu kaki kecilnya dan diletakkan di atas lututnya…
"Ada gelembung air." Ujarnya melihat gelembung kecil sebesar kacang kedelai yang berwarna putih tembus pandang.
Pei Qiqi hanya menjawab singkat. Merasakan kalau Tang Yu ingin menyentuhnya, dia tidak tahan dan menjerit, "Jangan…"
Tatapan Tang Yu jatuh ke wajah kecilnya, kemudian dia melihat kaki kecilnya lagi, "Pei Qiqi, kamu bukan anak kecil lagi."