Pei Qiqi mencari perban kemudian membalut lukanya dengan hati-hati.
Kalau dulu, luka sekecil ini dia tidak akan memedulikannya. Tapi sekarang Tang Yu adalah majikannya, dia memiliki hak untuk menyuruhnya menjaga penampilan agar tetap terlihat sempurna.
Tang Yu melihatnya sebentar lalu berjalan keluar lagi. Saat dia kembali, tercium aroma rokok dari tubuhnya.
Pei Qiqi mengangkat wajahnya menatap pria itu. Setelah masuk Tang Yu langsung menuju ke ruang ganti, mengganti pakaiannya dan pergi keluar.
Pei Qiqi sedikit tidak menduganya, dia hanya diam melihat punggung Tang Yu yang berjalan pergi.
Saat Tang Yu hendak membuka pintu, dia menoleh dan melihat Pei Qiqi yang kakinya dibalut perban seperti bakcang.
Makhluk kecil itu duduk di sana dan tampak lemah, namun terlihat sangat lucu dan patuh.
"Tidurlah lebih awal." Ujarnya dengan suaranya yang serak. Dia kemudian meninggalkan apartemen tanpa menunggu Pei Qiqi menjawabnya.
Pei Qiqi masih duduk diam tidak bergerak, beberapa saat kemudian dia mendengar ada suara pintu ditutup di luar. Tang Yu sudah pergi.
Pei Qiqi sekali lagi melihat kakinya, dia lalu teringat akan ciuman Tang Yu waktu itu.
Waktu itu dia… menginginkannya?
Berpikir sampai di sini, dia merasakan wajahnya sedikit panas. Pei Qiqi merasa tidak tahan lagi dan akhirnya pergi sambil berjinjit ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Tapi saat dia berkaca, dia hampir tidak mengenali dirinya sendiri.
Orang yang ada di dalam bayangan cermin itu wajahnya merah, matanya juga berair nyaris bisa menetes keluar, bibirnya yang sedikit terbuka terlihat merah seperti telah digigit, menampilkan sebuah godaan yang tidak bisa dijelaskan.
Pei Qiqi panik, dia tidak berani melihatnya lagi dan mencuci mukanya dengan air dingin, beberapa saat kemudian akhirnya dia kembali tenang…
Di dalam hatinya ada rasa takut yang sangat dalam, tapi dia sendiri juga tidak tahu perasaan takut apa ini.
Pei Qiqi kembali ke kamarnya namun tidak bisa tidur setelah cukup lama. Dia kemudian pergi lagi ke ruang ganti, lalu memeriksa barangnya satu per satu. Akhirnya dia memeluk kotak musik kristal itu dan tertidur…
Di bawah alunan musik itu, hatinya perlahan merasa tenang.
Tang Yu datang lagi di pagi hari. Awalnya dia tidak ingin kembali ke sana, tapi saat mobilnya melewati apartemen ini, dia akhirnya membelokkan kemudi mobilnya. Setelah mandi dan berganti baju, waktu sudah menunjukkan pukul 6.30.
Pei Qiqi yang masih berbaring di ranjang belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Tang Yu berdiri di samping ranjang sambil menatapnya…
Kotak musik itu terbuka dan mengeluarkan musik yang nyaring, sebuah alunan musik itu yang mencerminkan wanita muda…
Itu adalah musik ciptaan Giscard Rasquin dan Beethoven yang berjudul Fur Elise.
Sedangkan peliharaan barunya itu satu tangannya keluar dari selimut, terlihat lembut sedang memegang kotak musik tersebut.
Apa dia begitu menyayangi kotak musik itu?
Tang Yu tersenyum samar sejenak kemudian mengerutkan kening. Dia melihat arlojinya, pukul 7 dia harus rapat dan sarapan bersama dengan Direktur Meigao, tapi tidak disangka sekarang dia masih di sini melihat peliharaan barunya tidur lelap tanpa beban.
Tang Yu kemudian berjalan pergi dengan langkah cepat, sorot matanya terlihat dingin… dia pasti sudah gila.
Saat Pei Qiqi bangun, waktu sudah hampir menunjukkan pukul 8. Dia seketika melompat dari tempat tidur untuk bergegas sikat gigi dan cuci muka. Saat dia mengambil tas dan pergi, dia melihat di meja makan ada sarapan, dan itu adalah makanan ala China!
Hatinya merasa hangat, dia mengambil satu bakpao dan berjalan sambil makan, beruntung dia tidak terlambat saat sampai di kampus.
Karena beberapa hari ini harus sekolah dan bekerja, Pei Qiqi merasa sangat lelah, saat pelajaran dia sering merasa mengantuk. Chen Xinjie menggunakan buku untuk membantu menutupinya, dia kemudian berkata, "Qiqi, kalau tidak kuat lebih baik tidak usah bekerja lagi. Lihatlah dirimu, demi mendapatkan uang wajahmu jadi semakin tirus."
Pei Qiqi mengulurkan tangan dan mengusap wajahnya sendiri, "Benarkah?"
Chen Xinjie memutar matanya, "Aku melihat cara jalanmu hari ini sedikit aneh, pasti karena ditindas, kan? Qiqi, aku sudah berpikir, tempat itu memakan orang tanpa menyisakan tulang, lebih baik tidak usah bekerja lagi. Lain kali aku akan membantumu mencari pekerjaan yang lebih santai, ya."