Chapter 9 - Bagaimana bisa?

Madeleine menatap anaknya yang sedang menundukkan kepala, Saat ini mereka berdua ada di depan kereta kuda dan akan berangkat ke kerajaan Hibrida. Namun Madeleine dan Rosa akan berada di dalam satu kereta yang sama, hal itu membuat Madeleine kesal dan ingin sekali membunuh anaknya.

"Apakah kau berniat untuk merusak hidupku lagi? Melihat wajahmu saja aku sudah sangat muak! dan sekarang kau mau ikut denganku ke kerajaan suamiku? apakah kau pikir aku benar-benar menganggap dirimu sebagai seorang anak!? Hah!." Madeleine terlihat begitu marah, Di sekitar mereka hanya ada beberapa pelayan dan pengawal.

Raja Drakon serta ibu Ratu Liliaceae sedang berada di dalam kerajaan, Mereka sedang mendiskusikan beberapa Hal dengan Raja Centaurus.

"Maaf ibu, tapi aku ingin sekali ikut." Rosa berkata dengan takut, keringat dingin sudah membanjiri keningnya yang mulus itu.

"Ikut? Kau pikir kerajaan Hibrida adalah tempat bermain untukmu? Ah! Aku menyesal tidak membunuh dirimu di dalam kandungan sejak dulu! Kenapa kau bisa terlahir dan memiliki kecantikan yang diturunkan dariku! Anak sialan!." Madeleine meludah di samping kaki Rosa, Rosa tetap menunduk tanpa berani mengatakan apa apa lagi.

Sedangkan Madeleine sudah bingung ingin melakukan apa untuk anaknya, Menatap ke arah tubuh anaknya yang sedang berkembang seperti mawar merah pada musim panas.. Rosa memang terlahir sangat cantik dan luar biasa, Madeleine sedikit iri melihat tubuh anaknya itu.

"Apakah kau sangat mencintai ibu?." Tanya Madeleine dengan nada pelan, Mendengar hal itu tentu saja Rosa langsung mengangkat kepalanya dan mengangguk dengan cepat.

"Jika kau mencintai ibumu, berhentilah merengek-rengek untuk ikut denganku ke kerajaan Hibrida. Aku hanya ingin hidup tenang dan bahagia disana, tak bisakah kau melihat ibumu bahagia sekali saja? Apakah kau senang melihat ibumu ini terus menerus di Cap sebagai wanita kotor karena melahirkan anak dari hasil pemerkosaan? Apakah kau senang dengan hal itu?." Madeleine berkata dengan nada yang begitu menusuk, Rosa hanya bisa menahan air matanya agar tidak keluar dan bertahan agar tidak bergetar.

Dirinya sudah sering mendengar hal ini dari mulut ibunya, Walaupun berkali-kali perkataan ini terucap, Rosa tetap merasakan kesakitan yang mendalam..

sebagai seorang anak, Tentu saja Rosa ingin sekali ibunya memberikan senyum manis dan kata-kata cinta yang sangat lembut. Bukan kata-kata yang kasar dan selalu menghina Rosa.

"Ibu.. Maafkan aku, Aku tau aku salah. Tapi tak bisakah aku selalu di dekat Ibu?." Tanya Rosa dengan sedikit keberanian, Madeleine hanya bisa berdecih dan tersenyum sinis.

"Dekat ibu? dalam mimpimu saja! Pergilah ke kamarmu! ini peringatan terakhir dariku! Aku tidak mau melihatmu ikut denganku, katakan pada Kakekmu untuk membatalkan pengiriman dirimu ke kerajaan Hibrida. Jika kau memang mencintai ibumu, tapi jika kau tidak mencintai ibumu ini.. Maka akhiri saja hubungan kita sebagai ibu dan Anak, aku akan benar-benar membenci dirimu!." setelah mengatakan hal itu, Madeleine langsung masuk ke dalam kereta kudanya dan menutup tirai yang memperlihatkan Rosa menangis.

Rosa menghapus air matanya yang turun, lalu mengangkat gaunnya setinggi mata kaki dan Menaiki tangga untuk masuk ke dalam istana. Rosa akan menemui Kakeknya dan meminta untuk membatalkan saja kepergian dirinya ke kerajaan Hibrida.

Rosa masuk ke dalam istana dan berjalan ke arah Ruangan dimana Kakeknya berada, Rosa melihat pintu ruangan yang terbuka dan beberapa pelayan yang sedang berkerumun di satu tempat.

"Ada apa?." Tanya Rosa tak mengerti, Lalu mulai menggeser tubuh para pelayan itu.

"Nona, Raja Centaurus mengalami serangan panik dan sekarang sepertinya kondisi Raja tidak bagus." Salah satu pelayan memberitahu, Rosa hanya bisa terdiam di tempatnya lalu melihat ke arah Drakon yang hanya berdiri tanpa melakukan apapun.

Ketika melihat ke arah Ibu Ratu Liliaceae, Rosa melihat senyum tipis dan tatapan mata yang begitu misterius. namun keributan yang diciptakan oleh suara para pelayan, membuat Rosa tersadar akan hal yang jauh lebih penting.

"Cepat Bawa!." Kata Rosa yang sudah berteriak panik, Beberapa pengawal mulai Mengangkat tubuh Rajanya, Dan mereka berlari cepat untuk masuk ke dalam Kamar sang Raja.

Rosa hanya bisa mengikuti dari belakang dan menunggu Tabib datang, hanya butuh beberapa menit saja. Tabib yang di tunggu sudah berlari masuk dan dengan sigap langsung memeriksa keadaan Raja Centaurus.

Rosa mengigit kukunya dengan resah, padahal Rosa baru saja keluar dari menemui ibunya. Kenapa sekarang Kakeknya sudah seperti ini? Padahal kakeknya sedang mengobrol dengan Raja Drakon dan Ibu Ratu Liliaceae. kenapa bisa tiba-tiba Kakeknya terkena serangan panik? Apa yang menyebabkan hal tersebut? Apakah Kakeknya memakan sesuatu? Ataukan mendengar kabar buruk?.

"Nona Rosa." Tabib menegur Rosa yang sedang terbengong di tempatnya.

"Ya! Ya!!." Kata Rosa dengan cepat.

"Raja terkena serangan Panik dan juga keracunan, Aku belum tau pasti racun apa yang masuk ke dalam Tubuh Raja, Namun aku akan terus memberikan pengobatan yang terbaik dan mencari penawar racunnya dengan cepat." Ucapan tabib membuat kedua lutut Rosa lemas, Bagaimana bisa? Keracunan? seorang Raja Keracunan? tidak mungkin!.

"Bagaimana bisa Kakek keracunan!?." Tanya Rosa tak percaya, Rosa melihat pelayan yang ada di sekitarnya dan menatap dengan mata memerah marah.

"Kumpulkan para pemasak dan pelayan yang berada di sekitar Raja hari ini! aku akan menginterogasi mereka!." sang panglima dari Raja Centaurus, langsung memberikan instruksi pada beberapa pengawal khusus yang ada disana.

Rosa melihat Panglima tersebut dan menatapnya dengan tatapan benci. "Kau juga harus di interogasi!! kemana saja kau saat Raja begini! aku baru melihatmu masuk bersama Tabib!." kata Rosa dengan tatapan tajam.

"Maafkan aku Puteri Rosa, sebelumnya aku ditugaskan Raja untuk mempersiapkan keberangkatan Kalian ke kerajaan Hibrida. setahuku Raja hanya mengobrol dengan Raja Drakon dan Ibu Ratu Liliaceae, jadi aku cukup tenang meninggalkan Sang Raja.. aku juga tidak menyangka bahwa akan terjadi seperti ini. ini kecerobohanku, maafkan aku.. aku pantas dihukum." Panglima membungkukkan setengah badanya dan merasa bersalah di depan Rosa.

Rosa yang melihat itu hanya menghela nafasnya pelan lalu berjalan ke sisi tempat tidur. Duduk di samping tubuh kakeknya yang saat ini begitu pucat.

"Apakah Raja Baik-baik saja?." Suara ibu Ratu Liliaceae, membuat Rosa menengok ke arah pintu. disana ada Raja Drakon, Ibu Ratu, dan Ibunya Madeleine.

mereka masuk secara perlahan dan berdiri di samping tempat tidur, Rosa hanya bisa diam saja tanpa mengatakan apapun. "siapa yang bertanggungjawab atas hal ini?." Madeleine bersuara dan memandang ke arah Semua orang yang ada di ruangan tersebut.

"Puteri Madeleine, aku Panglima kerajaan yang bertanggungjawab atas semua yang terjadi. Ijinkan aku menerima hukuman dan juga menginterogasi beberapa orang yang mungkin saja terlibat atas Kejadian ini." panglima menunduk hormat.

"Pergilah! lakukan apa yang harus kau lakukan." Madeleine hanya berkata singkat, tidak mau terlalu berbasa-basi pada kejadian ini.

lagipula Madeleine tidak terlalu memperdulikan apa yang akan terjadi pada ayahnya ini.