Pernikahan antara Drakon dan Puteri Madeleine sudah terlaksana dengan lancar, Selama pernikahan itu juga Rosa hanya diam dan tak bersuara. Rosa hanya bisa melihat Pria yang sudah mengambil ciuman pertamanya itu menikah dengan ibunya sendiri.
Hati Rosa terasa sangat sakit, entah kenapa Hati Rosa tidak terima dengan apa yang terjadi. Rosa ingin berteriak dan memaki! Rosa ingin katakan pada Drakon, Bahwa seharusnya Drakon yang menikahi dirinya. Bukan Ibunya!
disaat anak perempuan sedang bersedih, Madeleine malah tersenyum senang dan bermanja-manja dengan suaminya di kursi kebesaran kerajaan Centaurus. Dengan menikahnya Drakon dan Madeleine, itu berarti dua kerajaan besar sudah saling mengikat dan menjadikan satu kesatuan yang utuh.
Semua tamu yang datang tidak henti-hentinya berdecak kagum dengan pasangan yang terlihat sempurna malam ini, Wajah Drakon memang tersenyum sejak tadi menyambut para tamunya. Namun matanya sesekali melirik ke arah Rosa yang duduk dengan tenang di salah satu bangku.
Rosa tampil cantik dengan gaun berwarna hijau tua dan rambutnya dikepang satu, dan memperlihatkan Leher jenjangnya yang sangat indah. Membuat Drakon menahan diri untuk tidak menarik Rosa dan membawa Rosa ke tempat sepi lalu mencumbu leher itu sampai Drakon puas.
"Rajaku, Apakah kau ingin langsung masuk ke kamar?." Madeleine sudah menggenggam tangan Drakon dan berharap bahwa Drakon akan langsung membawanya ke kamar, lalu mereka berdua akan bercinta sampai pagi.
Namun sayangnya itu hanya Harapan Madeleine, karena Drakon sedang tidak berminat dengan tubuh Madeleine, Drakon hanya ingin merasakan tubuh Rosa. Rasa penasaran pada tubuh kecil yang baru berkembang itu. Membuat aliran darah Drakon bekerja lebih cepat.
Wajah merah Drakon di tangkap Madeleine dengan salah paham, Madeleine menganggap bahwa Drakon tidak sabar ingin berdua bersama Madeleine. Padahal Drakon saat ini sedang membayangkan Tubuh Rosa.
"Aku sepertinya ingin menyambut tamu beberapa saat lagi, Kalau kau sudah lelah. maka masuklah ke kamar, persiapan dirimu dengan cantik. aku tidak sabar melihatmu." Drakon memang Raja yang bermulut manis, dia mampu membuat semua wanita memerah malu. Bahkan Madeleine sudah berbunga-bunga hatinya mendengar perkataan Drakon yang begitu manis dan romantis.
Madeleine langsung menurut dan berjalan dengan anggun meninggalkan pelaminan, Madeleine akan mandi dengan aroma wewangian berupa kelopak mawar dan buah persik. malam ini Madeleine harus tampil indah dan menawan, Dan yang pastinya seksi.
Drakon pasti akan tergila-gila pada tubuh Madeleine, akhirnya setelah sekian lama. Madeleine akan merasakan bercinta setiap hari pada seorang Raja yang mampu membuat Madeleine Klimaks tanpa henti.
Kepergian Madeleine yang terburu-buru, membuat Drakon tersenyum senang. Drakon bisa lebih bebas memperhatikan Rosa yang sedang melamun.
Drakon mencoba untuk menghampiri Rosa, Dengan berpura pura mengambil minuman. Drakon berdiri di dekat Rosa dan melihat sebentar ke sekeliling.
"Bisakah kita mengobrol di perpustakaan sebentar.?" Pertanyaan Drakon membuat Rosa tersadar dari lamunannya sejak tadi.
Rosa yang memang ingin berbicara dengan Drakon, Akhirnya menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Rosa berjalan lebih dulu meninggalkan aula kerajaan. langkah kakinya terasa ringan karena akan mengobrol dengan Drakon.
walaupun Rosa tau bahwa ini adalah hal yang salah, tapi Rosa tidak mau menggubrisnya. Rosa hanya ingin dekat dengan Drakon dan melihat wajahnya setiap saat.
Rosa membuka pintu perpustakaan secara perlahan, Lorong sangat sepi dan di dalam perpustakaan juga sangat sepi. lagipula siapa yang mau datang ke perpustakaan saat sedang ada pesta di aula kerajaan?.
Rosa masuk ke dalam dan berjalan ke arah sofa yang tidak jauh dari sana, menunggu Drakon dengan tidak sabar. Jantung Rosa sudah berdetak sangat cepat. Rasa senang bergelayut di dalam Hati Rosa saat ini.
Terdengar suara pintu terbuka, Rosa dapat melihat siluet Tubuh besar yang masuk ke dalam perpustakaan.
Langkah kaki terdengar menggema di ruangan ini, Rosa langsung berlari kecil dan berdiri di depan Drakon. Drakon yang melihat itu hanya bisa tertawa kecil.
"Bagaimana kabarmu? aku beberapa hari ini tidak melihatmu dimana-mana, apakah kau berusaha menjauh dariku?." tanya Drakon.
"Aku tidak menjauh darimu yang mulia Raja, aku hanya sibuk belajar. Kakek menyuruhku untuk belajar banyak hal tentang menjadi Seorang Puteri yang berwibawa, itu sebabnya aku punya banyak sekali tugas yang harus di kerjakan, dan waktu lenggangku hanya saat malam hari sebelum tidur." Rosa berkata jujur, dia memang sangat sibuk beberapa hari ini. Padahal Rosa sangat merindukan Sang Raja Drakon.
Drakon tersenyum mendengar perkataan Rosa, dengan lembut Drakon mengelus pipi Rosa yang sudah memerah malu. Rosa sangat unik, Wanita ini selalu saja memerah malu hanya karena Drakon memberikan perhatian lebih.
Terlihat sekali seperti wanita yang anggun dan berkelas, sifatnya yang masih kekanakan membuat tingkahnya sangat lucu dan hal itu yang selalu membuat Drakon tertawa.
"aku mengerti, aku juga sibuk mempersiapkan pernikahan." Perkataan Drakon membuat Rosa langsung menghela nafas pelan. "Kenapa? kau tidak suka jika aku menjadi ayahmu?." tanya Drakon.
"Aku bukanya tidak suka, tapi.. jika kau menjadi ayahku, itu tandanya kau tidak akan punya waktu untukku. kau pasti akan sibuk bersama ibuku dan mengurus pekerjaan." Rosa Menundukkan wajahnya yang sudah terlihat sangat bersedih.
Drakon yang mendengar itu hanya bisa tersenyum dan membawa Rosa ke sofa untuk duduk.
"Aku akan selalu punya waktu untukmu, kau harus ikut denganku ke kerajaan Hibrida." Perkataan Drakon tentu saja membuat Rosa langsung tersenyum senang.
"Benarkah? apakah aku boleh ikut? memangnya kakek akan mengijinkan aku ikut denganmu dan ibu?." tanya Rosa dengan sangat antusias..
"Tentu saja boleh, kau katakan saja pada Kakekmu besok saat sarapan. Aku akan membantumu meminta ijin darinya, bilang saja kau ingin berdekatan dengan ibumu." saran Drakon langsung diangguki oleh Rosa dengan cepat.
"Pasti! aku akan meminta ijin pada Kakek besok! yeah! semoga saja kakek mengijinkan, jadi aku akan sering melihatmu." Tanpa sadar Rosa memeluk tubuh Drakon dengan erat..
Drakon langsung tersenyum senang dan memeluk Balik tubuh Rosa, Mereka saling berpelukan cukup lama. Drakon membiarkan saja Rosa yang ingin bermanja-manja dengannya. karena sebenarnya hati Drakon juga cukup tenang dan nyaman saat berada di dekat Rosa.
"Ayah." Kata Rosa.
"Kau memanggilku ayah?" Drakon tertawa sendiri mendengar perkataan Rosa
"Iya, kau kan ayahku sekarang. apakah kau suka dengan panggilan itu?." Rosa melepaskan pelukannya dari tubuh Drakon, lalu melihat ke arah mata Drakon dengan lekat.
"terdengar bagus, tidak terlalu buruk ternyata menjadi seorang ayah dari gadis cantik ini." Drakon melihat Rosa yang lagi lagi langsung memerah malu. "Kenapa wajahmu itu selalu memerah? kau benar-benar lucu, astaga! anakku ini sangat lucu!." Drakon sudah mencubit kedua pipi Rosa dan hal itu membuat Rosa tertawa pelan.
Di dalam ruangan sepi itu, mereka berdua saling tertawa dan mengobrol dengan riang. seperti tidak ada beban dan tidak memikirkan bahwa status mereka adalah seorang ayah dan anak!.