"Panglima, sebenarnya kenapa kau ingin sekali menjaga diriku? Selain karena aku seorang Ratu asli di kerajaan ini?." tanya Rosa, tatapan mata Rosa masih ke arah jendela. Rosa tidak mau menatap mata Panglima, karena takut mendapatkan jawaban yang tidak baik. Lebih tepatnya Rosa hanya takut Panglima akan berkata sesuatu yang menyakiti hati Rosa.
"Karena aku Adalan Calon suamimu Puteri." Rosa menengok dengan cepat, ketika Panglima berkata bahwa dia adalah calon suaminya?
"Apa maksudmu?." Tanya Rosa Semakin bingung.
"Raja Rendra memintaku menjaga dirimu, itu bukan tanpa sebab. Karena di saat umurmu menginjak 21 tahun nanti, kau dan aku diharuskan menikah. Tetua adat juta sudah mengetahui hal ini, Kau dan aku yang akan meneruskan kerajaan Centaurus, Itu kenapa aku selalu ada di sekitarmu. karena aku akan menjagamu sampai kau menjadi Istriku." Panglima berkata dengan wajah yang sangat datar.
Rosa yang mendengar hal itu hanya diam saja, mulai berpikir dengan keras. apa yang sebenarnya terjadi saat ini, Panglima adalan Calon suaminya? Sejak kapan? Rosa bahkan tidak pernah mendengar hal ini dari Kakek.
Apakah ini alasan Rosa di jadikan seorang Ratu? Agar Kerajaan ini bisa mendapatkan Raja yang baik? Maksudku, Panglima ini orangnya sangat setia dan juga cerdas. Rosa tau apa saja yang sudah Panglima lakukan untuk kerajaan Centaurus, Dia sangat hebat dalam peperangan dan sudah menaklukan banyak tempat.
Semenjak Panglima Herold menjadi panglima kerajaan Centaurus, kerajaan ini terasa lebih damai. Itu yang kakeknya katakan pada Rosa, karena terkadang Herold akan bernegosiasi dengan musuhnya Dan berakhir damai, lebih tepatnya yang tadinya musuh. sekarang menjadi teman dekat, katanya juga.. Herold lebih mengenal banyak Raja di dunia ini, ketimbang Kakeknya sendiri. Itu kenapa Herold selalu di kirim ke berbagai kerajaan untuk bekerjasama.
Karena Beberapa Raja lebih percaya pada Herold, di bandingkan yang lainnya.
Lalu sekarang? Saat Raja Drakon dan Ibu yang menjadi penguasa Kerajaan ini. bagaimana Nasib Centaurus? Aku memijat keningku yang mendadak sakit, kenapa aku tidak memikirkan hal ini sebelumnya? kenapa semua hal baru terpikirkan olehku saat ibu dan ayah sudah mendapatkan tahta?
"Apakah kau punya bukti? Bahwa aku di haruskan menikah denganmu saat umurku ke-21 Nantinya?." Tanyaku pada Panglima, Panglima mengangguk dan mengeluarkan kertas kecil dari balik saku jubahnya.
Kertas itu benar-benar sangat kecil, Rosa Mengambil kertas tersebut. saat membukanya, entah apa yang terjadi. tiba-tiba saja kertas tersebut membesar dan Terbentuk seperti kertas tulis pada umumnya.
di dalam sana, terdapat sebuah pesan rahasia. Pesan yang di tulis langsung oleh kakeknya.
-Kembang Mawar Yang indah-
Hari ini, pada malam bulan purnama yang terang. Aku mewariskan tahtaku pada Cucuku Rosa Centifolia. Dengan segala kerendahan hati, aku juga akan memberikannya Cinta dan kekuatan terakhir yang aku miliki. setiap purnama yang dia lewati, maka akan menambah Roh leluhur yang dia dapatkan. Hanya Darah murni dari kelahiran terakhir, yang akan benar-benar menjadi Ratu di kerajaan Centaurus..
Lalu, Di umurnya yang akan genap ke-21. dia akan menikah dengan Pria penakluk kerajaan, Pria yang menjadi tangan kananku saat ini. Herold Leven, Panglima tertinggi di Kerajaan Centaurus. pernikahan mereka akan di hadiri para leluhur, memberikan seluruh kekuatan terakhir untuk membangkitkan Kerajaan Centaurus.
Mimpiku kemarin malam, akan ada peperangan besar yang terjadi. Peperangan yang berakhir dengan pertumpahan darah, Aku melihat Puteriku Madeleine yang mencoba untuk membunuh Cucuku. Dan aku melihat tahta kerajaan yang berlumuran kepala manusia..
Mimpiku terasa menyeramkan, oleh karena itu aku membuat warisan hanya untuk Rosa. Aku berharap dia akan menaiki tahta dan bisa hidup bahagia.
-Salam-
Rosa menelan ludahnya susah payah melihat apa yang di katakan Kakek, Apalagi di bawah surat itu ada darah Kakek.
Aku tau betul tulisan tangan kakek, Jadi kakek memang sengaja mewariskan Tahta itu untukku?
"Kenapa aku tidak mengatakan padaku sebelumnya Panglima? kenapa baru sekarang?." Tanyaku sedikit kesal.
"Tetua adat baru memberikan padaku, Saat anda tidur tadi siang. sekarang bukan waktunya mempertanyakan kenapa, tapi sekarang waktunya Anda menyusun Strategi. Anda harus masuk ke jajaran pada dewan, di setiap keputusan kerajaan ini. harus di setujui oleh para dewan, aku hanya takut Raja Drakon dan Ratu Madeleine akan Menghasut para Dewan dan membuat kerajaan ini menjadi kacau balau." ucapan Panglima membuatku lagi-lagi terdiam.
Memangnya apa lagi yang bisa aku lakukan? semuanya terasa aneh dan menyebalkan.
"Kapan kursi dewan di pilih?." tanyaku pada panglima.
"Besok siang, saat pertemuan para dewan di lakukan. ada satu kursi kosong yang bisa anda tempati, Dewan untuk bagian kemasyarakatan. Anda harus mendapatkan kursi itu, sebelum Ratu Liliaceae mengambilnya." kata panglima.
"Ratu Liliaceae? untuk apa dia mengambil kursi Dewan?." Tanya Rosa bingung.
"Untuk memperkuat tahta anaknya, Saat kerajaan Centaurus dan hibrida di satukan. Maka Rajanya hanya ada satu, yaitu Raja Drakon. Pada saat itulah Satu kerajaan yang bersatu ini akan menumpahkan banyak kesengsaraan, jika saja anda tidak mengambil alih tempat yang tepat." Panglima berkata dengan sangat bersungguh-sungguh.
Aku yang mendengar hal itu langsung mengangguk saja. "Aku akan ikuti apa yang kau katakan saat ini Panglima." Ujar Rosa sedikit mengalah.
"Terimakasih Puteri." Kata panglima, Tangannya meminta lagi kertas yang Rosa pegang. Rosa memberikan kertas tersebut pada panglima.
Rosa melihat wajah panglima dari dekat, seorang pria yang sudah di pilihkan kakeknya untuk menjadi suami Rosa. Rosa merasa sedikit senang, karena Ternyata calon suaminya adalah seorang Panglima.
Rosa rasa hidupnya akan baik-baik saja, selama panglima ada di sekitar Rosa. Ah.. walaupun Rosa tau, sebenarnya hati Rosa sudah terpaut sedikit lebih jauh pada Raja Drakon.
Tapi apa yang bisa Rosa lakukan? Raja Drakon adalah ayahnya sendiri. sampai Kapanpun Rosa Tidak akan pernah bisa mendapatkan hati ayahnya itu.
"Jika anda mau beristirahat, aku akan pamit keluar Puteri. ada beberapa hal yang harus aku cari tau." Panglima meminta ijin untuk pergi, Rosa yang mendengar hal itu mengangguk.
"Baiklah, tapi pastikan penjagaan ketat di sekitarku. Aku sedikit takut, mendengar apa yang sudah kau jelaskan padaku." Ujar Rosa dengan jujur..
"Pasti, aku hanya sebentar saja meninggalkan Yang mulia. Aku akan kembali setelah semuanya selesai.. aku Permisi." panglima melangkah pergi dari hadapan Rosa, Rosa Hanya diam saja dan memilih untuk membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Hari ini sangat melelahkan, Banyak kejadian yang membuat Pikiran Rosa sangat berantakan.
Apalagi mendengar bahwa Panglima adalah calon suaminya, Membuat otak Rosa semakin kusut saja. Tapi kenapa Panglima terlihat biasa saja?