Untuk Beberapa hal aku memang mempercayakan semuanya pada Panglima, namun beberapa hal lainnya aku khawatir panglima akan membelot. Walaupun sebenarnya keyakinan itu tidak benar-benar aku rasakan. tapi tetap saja, Panglima punya banyak kesempatan untuk menggeser posisi diriku, aku ini apa? aku ini hanya batu yang di atasnya terdapat sebuah berlian langka..
Jika mereka semua tau cara melepaskan berlian Tersebut, maka aku hanya akan menjadi batu yang tidak berguna..
Panglima maju ke depan, Dia mulai memanggil Pelayan untuk membawakan kotak Besi yang tidak transparan. Lalu panglima Menyusun beberapa puluh lembar daun Maple. Memberikan masing-masing daun kepada para dewan yang hadir dalam rapat ini. Aku juga di berikan salah satu daun maple oleh Panglima, ketika dia berdiri di depanku. dia menatap mataku dengan tatapan yang begitu lekat dan Tanpa senyuman.
Apa yang dia inginkan? Apa yang mau dia tunjukkan? Apakah dia hanya mau menjadi satu-satunya yang terlihat dan di banggakan di kerajaan ini? Kenapa juga dia Selalu berada di sisiku? Tapi dia tidak pernah membela diriku di hadapan semua orang?
Kenapa dia jahat sekali..
Aku benci mengatakan ini, tapi aku sudah benar-benar bosan untuk mengerti jalan pikiran Panglima. Nanti setelah ini, jika aku tanya kenapa? pasti dia akan menjawab bahwa semua dia lakukan untuk kesejahteraan bersama, atau untuk melindungi diriku, atau mungkin dia akan berkata bahwa aku memang harus bersikap Dengan lebih dewasa.. Akan ada banyak macam alasan yang bisa Panglima keluarkan nantinya.
"Sekarang, Aku memberikan seluruh hak pilih ke pada kalian.. Silahkan di isi Nama Yang pantas untuk menduduki kursi dewan kemasyarakatan. Lalu masukan pilihan itu ke dalam kotak besi di depanku, Kita akan melakukan pemilihan secara adil tanpa kecurangan." Ungkap Panglima pada kami semua..
Lalu aku melihat Panglima yang berjalan ke sisi Raja Drakon, dia seperti membisikan sesuatu. aku tidak tau sejak kapan Drakon dan Panglima dekat? Maksudku, bukankah Panglima sangat tidak suka? Dan....
Ahhhh! Sialan, Otakku benar-benar lelah memikirkan bagaimana jalan pikiran Panglima. sudahlah! jangan di pikirkan Rosa! biarkan saja Panglima bertindak sesuka hatinya. aku masih bisa Berjalan melewati semua ini sendiri, tanpa bantuan darinya! ya..
Aku menulis namaku sendiri di atas daun maple, Ketika aku sudah mendapatkan setetes tinta di jari kelingkingku. Kotak tinta memang berikan oleh pelayan secara Satu persatu. agar tidak ada kecurangan dalam hal ini..
Setelah aku menilai namaku, aku maju ke arah kotak besi. dan memasukan daun maple itu ke dalam kotak tersebut, aku kembali ke kursi milikku. Melihat sekali lagi ke arah Panglima, dia masih mengobrol beberapa hal pada Raja Drakon. kenapa aku sangat penasaran? tentu saja Aku penasaran, Seharusnya Panglima berada di sisiku, karena itu sumpahnya padaku.
Ckckckck.. Semua orang memang tidak bisa di percaya, Bahkan diriku sendiri saja sungkan untuk merasa percaya diri.
beberapa saat Berlalu, ketika semua anggota sudah Memilih dan terakhir saat Raja Drakon memadukan daun miliknya. maka saat itulah Waktu pemilihan sudah berakhir..
Panglima berjalan ke arah depan, Membuka kotak besi di bantu oleh pelayan.. Melihat beberapa daun yang sudah Terlipat dengan rapih, Dua pelayan mengambil papan emas yang sudah di lapisi baja hitam di beberapa bagian. satu lainnya mengambil batu putih yang terlihat kecil namun ujungnya sangat lancip..
"Kita akan mulai perhitungan suara!." Ujar Panglima..
Aku menunggu, dan menunggu.. ketika panglima membacakan satu persatu nama yang terlihat di dalam daun tersebut. Beberapa nama pertama itu memilih diriku, namun tidak lama memilih Ibu Ratu Liliaceae..
Aku masih sangat optimis, aku masih sangat berharap bahwa semua orang akan memilih diriku, tapi kenapa masih ada yang memilih Ibu Ratu Liliaceae?
Perhitungan suara 20:23
aku menelan ludah susah payah, aku berada di angka 20 dan 23 adalah Ibu Ratu Liliaceae.
kenapa, Kenapa masih banyak orang yang memilih Ibu Ratu Liliaceae?
Daun di tangan Panglima tinggal 4, itu adalah angka yang menentukan siapa pemenangnya kali ini.
Panglima membuka Daun pertama..
"Puteri Rosa Centifolia.."
Daun kedua..
"Puteri Rosa Centifolia.."
Ya.. ya.. Aku.. aku..
Daun ketiga..
"Ibu Ratu Liliaceae"
Sialan!
Daun ke empat..
Aku memegang kedua tanganku harap-harap cemas. aku sudah kalah?
"Ibu Ratu Liliaceae."
Suara Panglima terdengar sangat nyaring, aku menelan ludahku dengan sangat kasar. Aku kalah.. memang sejak awal aku sudah kalah!
"Maka dengan ini saya nyatakan, Dewan Kemasyarakatan akan di berikan pada Ibu Ratu Liliaceae!!!." Panglima berteriak sekali lagi, semua orang langsung bertepuk tangan dan aku sendiri yang tidak.
Aku menatap mata Panglima dengan pandangan tidak suka, Lalu aku melihat mata Raja Drakon. dia tersenyum ke arahku, senyum sialan yang di buat sangat manis.. Tapi aku tidak goyah, aku tidak merasa senyum itu memang diperuntukkan untuk diriku yang kalah.
aku merasa senyum itu adalah senyum penghinaan..
aku kalah? Untuk pertama kalinya aku berharap menang Tapi Dewa Membuat diriku kalah?
Ibu Ratu Liliaceae sudah maju ke samping Raja dan Ratu, menerima penghargaan atas kemenangan dalam pemilihan ini. aku yang sudah muak dengan semua ini memilih untuk pergi dari hadapan mereka. Aku berjalan dengan langkah tegas dan membuka pintu ruangan Dengan kasar. aku tidak peduli dengan apa yang mereka pikirkan..
Mereka saja tidak memikirkan diriku!
Panglima yang aku anggap akan memihak, nyatanya dia hanya bungkam dan mulutnya malah menyatakan kemenangan orang lain!
Raja Drakon yang aku sukai juga memilih untuk memeluk ibunya dan Tersenyum begitu lebar! Kenapa? Kenapa mereka semua seperti hanya memanfaatkan diriku di saat saat penting saja?
sekarang aku benar-benar di buang?
Kakek? Kakek apa yang harus aku lakukan?
tanpa sadar aku menjatuhkan air mata, Aku berlari menuju ruangan pribadiku sendiri. aku berlari dan berlari, sambil menghapus air mataku yang berjatuhan tanpa mau aku cegah lagi.
Ketika sudah sampai di depan Pintu ruangan pribadi. aku mendorong pintu tersebut dan masuk ke dalam sana, aku menutupnya kembali lalu mengunci. Aku tidak mau Siapapun masuk ke dalam sini, aku tidak mau ada yang masuk!
Aku melepaskan semua atribut yang menempel pada rambut dan pakaianku. aku kesal! aku kesal dan aku benar-benar kecewa! Ini seperti sebuah penghinaan bagiku!!!
Panglima sialan! Raja Drakon sialan!!!!
Kenapa tidak ada yang mau berpihak padaku? kenapa mereka datang hanya meminta apa yang aku punya?
Aku kecewa!
Khususnya pada panglima! Dia bilang bahwa dia adalah calon suamiku, dia berada di sampingku karena dia berpikir aku akan menjadi istri serta Ratu di kerajaan Centaurus. Tapi sekarang apa? Sekarang aku hanya melihat dia berbisik di samping Raja Drakon!