Chapter 2 - Rosa Centifolia

Dua hari setelah pembicaraan dengan ibunya berlalu, Drakon sudah siap dengan kuda hitam miliknya yang diberi nama 'Horsesky'. Drakon hari ini akan pergi ke kerajaan Centaurus bersama ibu Ratu dan beberapa pengawal pribadinya.

Kepergian Drakon hari ini untuk melamar sang Puteri kerajaan, Drakon tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emasnya.

walaupun sang Puteri bukan lagi seorang gadis, namun Drakon tidak ingin mempermasalahkan hal itu.. yang Drakon inginkan hanya sebuah sekutu untuk membuat kerajannya makmur dan sejahtera.

Hentakan kaki kuda menggema meninggalkan pelantaran kerajaan, kereta kuda Ibu Ratu juga sudah mengeluarkan suara gemericik dari emas yang bergantung dan saling bersisihan. suara itu menandakan bahwa Sang ibu Ratu meninggalkan istana.

Drakon memberikan kepercayaan untuk menjaga Kerajaan, pada tangan kanannya bernama 'Jrek Sartunus', yang merupakan sahabat Drakon sejak kecil.. Hanya Jrek saja yang bisa membuat Drakon tenang saat meninggalkan istana. Karena Jrek tidak haus akan tahta, namun dia haus akan darah dan daging manusia..

Jrek dikenal sebagai panglima perang yang suka memakan daging parah korbannya hidup-hidup. Itu kenapa jarang ada seseorang yang mau berurusan dengan Jrek..

Drakon tersenyum saat melihat Jrek dari balik pilar istana memberikan hormat kepada Drakon, Drakon semakin kencang menghentakkan kudanya menebus hutan rimbun di depannya.

Meninggalkan istana yang ada di belakang untuk mencari keabadian dan menikah dengan seorang Puteri. Ibu Ratu memastikan bahwa lamaran Drakon tidak akan di tolak oleh kerajaan Centaurus, entah apa yang Ibunya lakukan selama ini.. Drakon tidak pernah ingin tau Karena Drakon Sangat percaya pada Ibunya..

Perjalanan untuk sampai ke kerajaan Centaurus memakai waktu 3 hari lamanya, perjalanan ini juga tidak mudah karena beberapa kali Drakon harus membasmi bandit bandit yang sengaja menghadang jalannya.

Untung saja Ibu Ratu bukanlah Perempuan lemah yang hanya hidup di balik mahkota dan juga nama besar, Ibu Ratu sangat pandai memainkan pedangnya.. Hal ini yang membuat Drakon juga tidak kesulitan dalam perjalanan panjang kali ini

hari hari berlalu, perjalanan yang melelahkan itu membuat Drakon cukup puas, karena saat ini di depannya, Drakon disambut oleh Bunga-bunga indah yang berterbangan di atas langit.

Banyak penduduk yang menyambut kedatangan Drakon dengan wajah gembira. Drakon sendiri tidak tau apa yang membuat mereka gembira. Drakon memberikan kesan sempurna di balik wajahnya, senyum tampan dan rupawan Drakon keluarkan lewat bibir kecilnya.

Melambaikan tangan membuat para penduduk semakin tersenyum histeris, Beberapa pengawal kerajaan Centaurus sudah ada di depan Drakon. Drakon turun dari kudanya dan kemudian membiarkan kudanya di bawa untuk beristirahat.

Ibu Ratu juga keluar dari kereta Kuda, pakaian berwarna hijau tua dan senyum lembut di ciptakan ibunya dengan sangat indah. Drakon saja dibuat terpesona dan tidak dapat melihat bahwa itu hanya senyum palsu yang tidak tulus.

"Ibu.. Drama kau sangat luar biasa",. Bisik Drakon saat ibunya sudah berada di samping.

"Keahlian untuk membuat hidup kita abadi..". Ucapan Ibu Ratu membuat Drakon tertawa kecil, mereka berdua masuk di kawal oleh beberapa dayang istana.

Pintu besar istana terbuka dan terlihat beberapa ornamen klasik, kerajaan Centaurus benar-benar luar biasa indah dan megah.

Di kanan kirinya terdapat air mancur dan kolam ikan. Pepohonan rimbun dan mawar berduri ada di setiap dinding istana, Drakon bahkan berdecak kagum karena tidak pernah melihat istana yang bisa menyatu dengan alam, namun tetap terlihat megah dan mewah.

"Kita akan buat istana seperti ini Ibu". Kata Drakon dengan suara pelan.

"Tidak perlu.. karena istana ini akan menjadi milik kita". perkataan ibunya yang licik, membuat Drakon hanya mengangkat sebelah alisnya heran. Namun Drakon tidak bertanya apa apa lagi. Mereka berdua diberikan tempat duduk sebagai Tamu kehormatan.

Tak berapa lama Raja dari kerjaan Centaurus keluar bersama dua orang permaisuri, Drakon dapat tau bahwa dua duanya adalah permaisuri karena adalah lambang 3 mawar kecil di dahi mereka. itu adalah lambang suci yang hanya bisa dipakai oleh permaisuri sah saja. Dan dua perempuan di kanan-kiri Raja Centaurus adalah permaisurinya? Luar biasa..

"Selamat datang di kerajaan Centaurus, Raja Drakon",. Raja Centaurus memberikan pelukan hangat sesama Raja.

"Raja Rendra, Terimakasih sudah menerimaku dengan baik disini",. Drakon memeluk balik sang Raja, walaupun memang Raja ini terlihat Sudah sangat Tua. namun badanya yang kekar dan sehat membuat Drakon tau bahwa sudah banyak peperangan yang dilewati oleh Raja Rendra.

"Tentu saja aku akan menerimamu dengan baik, kau akan menjadi calon menantuku. Ibu Ratu dari kerajaan Hibrida adalah sahabat dari permaisuri pertamaku yang bernama 'Leisa'. ". ucapan Raja Rendra membuat Drakon tersenyum penuh arti pada ibunya. Melirik sebentar ke arah Permaisuri bernama Leisa yang memberikan sebuah kuntum mawar merah darah pada Ibuku.

"Senang rasanya kita bisa menjodohkan anak kita". Kata Permaisuri Leisa.

"Aku yang senang bisa menepati janjiku". Ucap Ibu Ratu.

"Mari, aku antar kalian ke meja makan.. sudah waktunya makan malam, aku yakin kalian sangat lelah dan butuh tenaga tambahan". Drakon tertawa saja, menyambut dengan hangat jamuan dari Raja Rendra.

Drakon berjalan bersisihan dengan Raja Rendra, mereka sampai di sebuah ruang makan yang di kelilingi oleh Taman anggrek.

"Kerajaanmu begitu luar biasa indah, Penuh dengan Bunga-Bunga dan terasa sangat segar". Puji Drakon.

"Ini semua dibuat oleh cucuku, Yang merupakan anak dari Puteriku.". Ucapan Rendra membuat Drakon hanya menganggukan kepalanya paham.

Mereka semua duduk di sebuah meja makan yang sangat luas, makanan satu persatu tersaji di bawakan oleh para dayang dayang istana.

Drakon membuka serbetnya dan menaruhnya di sisi baju kerajaannya.

Ibu Ratu Liliaceae ada di samping Drakon, Tak berapa lama datanglah seorang perempuan cantik yang harumnya membuat Drakon tanpa sengaja melihat ke arah Perempuan itu.

Betapa cantiknya si perempuan, memiliki wajah kecil dengan mata coklat. rambutnya ikal berwarna sama dengan matanya, jatuh memanjang dan begitu bersinar.. Bibir kecilnya berwarna merah muda lalu menampilkan senyum manis yang membuat Drakon menelan ludahnya susah payah.

"Yang Mulia Raja Hibrida, Yang mulia Ibu Ratu Hibrida. Perkenalkan aku Puteri Rosa Centifolia dari kerajaan Centaurus. senang bertemu dengan kalian..". suara indah mengalun membuat Drakon hanya bisa terdiam menikmati ciptaan Tuhan yang begitu sempurna.

Indah, luar biasa, cantik, mempesona, harum... hanya kata kata itu yang bisa mewakilkan bagaimana seorang Puteri di depan Drakon ini mampu membuat jantung Drakon berdetak lebih cepat.

Drakon cukup terkejut saat tanganya di senggol pelan oleh ibunya. "Tutup mulutmu, kau membuatku malu" Kata ibu ratu, Drakon buru buru menutup mulutnya dan berdehem sebentar. menetralkan keterkejutannya karena kecantikan sang Puteri.