Setelah makan siang. Lucas mengajak Nayya pergi ke ruang kerjanya untuk mendiskusikan surat perjanjian pernikahan mereka. Bukan tanpa alasan Lucas melakukan hal seperti itu, semuanya di lakukan agar setelah satu tahun pernikahan. Nayya bisa memilih untuk pergi atau meneruskan pernikahan mereka.
"Duduk di mana kau suka," ucap Lucas lalu mengambil surat perjanjian mereka.
Ainayya memutuskan duduk di sofa. Menunggu Lucas menyerahkan surat perjanjian mereka.
"Lihat poin-poin yang ada di dalamnya. Jika ada yang membuat mu tidak bahagia, maka katakan pada ku." Lucas memberikan surat pada Nayya.
Ainayya mengambil surat tersebut lalu mulai membaca poin-poin yang ada di dalam surat itu. Dengan cermat, ia membaca setiap poin. Tidak ada yang membuatnya merasa berat tapi ada sesuatu yanh sedikit aneh pada poin terakhir.
"Aku tidak terlalu mengerti dengan poin terakhir."
"Kita akan memperbaharui surat perjanjian ini setelah 1 tahun menikah. Kau boleh memilih pergi atau tetap menjadi nyonya Lucas. Jika kau ingin pergi, maka aku akan memberikan beberapa aset serta cek yang bisa kau tulis berapa pun jumlahnya."
"Jika aku tetap menjadi nyonya Lucas?"
"Maka kita akan memperbaharui surat perjanjian ini."
Ainayya paham, ia juga merasa bahwa surat perjanjian mereka tidak membuatnya rugi atau bahkan berat.
"Lalu, jika salah satu dari kita jatuh cinta. Apakah surat ini akan tetap di perbaharui dan aku masih bebas memilih?"
Lucas terdiam sejenak, jika salah sati dari mereka jatuh cinta. Apakah salah satu dari mereka bisa jatuh cinta mengingat seperti apa kebenaran yang sedang ia sembunyikan dari Nayya.
"Itu tidak mungkin, aku tidak percaya dengan cinta. Lagi pula kau adalah pengantin penggangti, jadi sangat tidak mungkin jika kita bisa saling jatuh cinta."
Ainayya menganguk paham. Ia hanya ingin bertanya dan tidak memiliki rencana untuk jatuh cinta pada Lucas. Jatuh cinta mungkin hal yang mustahil bagi pernikahan salah mereka.
"Dimana aku harus tanda tangan?"
Lucas memberikan bolpen lalu memberitahu dimana wanita itu harus tanda tangan. Dan setelah surat perjanjian itu di tanda tangani, Lucas memberikan sebuah kotak berukiran sedang pada Nayya.
"Apa ini?"
"Buka dan lihat. Meskipun aku tahu bahwa kau mungkin merasa itu tidak penting, tapi kau harus tetap memgambil dan menyimpannya."
Ainayya menjadi penasaran, ia tidak tahu apa yang sudah Lucas berikan padanya. Dengan pelan, wanita itu membuka isi kotak tersebut dan betapa terkejutnya ia ketika melihat satu buah ponsel mewah merek Apple serta kartu kredit berwarma hitam.
"Aku tidak bisa menggunakan ponsel mewah ini dan kartu kredit, ku pikir ini tidak di butuhkan karena semua yang ku butuhkan sudah ada di sini." Meskipun senang melihat ponsel mewah seperti yang sering Vina pamerkan padanya. Nayya tetap menolaknya karena ia sama sekali tidak tahu dan tidak bisa cara menggunakannya.
"Sudah ku katakan pada mu bahwa kau harus menyimpannya meskipun kau merasa keduanya tidak penting."
"Tapi aku tidak bisa menggunakan ponsel mewah ini. Aku bahkan tidak pernah menggunakan ponsel apa pun."
Lucas sedikit terkejut ketika tahu Nayya tidak memiliki ponsel. Di era modern seperti saat ini, ponsel adalah kebutuhan pokok terutama untuk wanita muda seperti Nayya.
"Aku akan mengajari mu, sekarang duduk di samping ku dan dengarkan apa yang ku ajarkan pada mu."
Meskipun sedikit berat, Nayya dengan patuh duduk di samping Lucas. Mendengarkan apa yang di katakan pria itu tentang menggunakan ponsel mahal tersebut.
"Apakah kau sudah paham?"
Nayya mengangguk. Selama mendengar penjelasan dari Lucas, ia menjadi mengantuk karena aroma parfum Lucas yang menyenangkan serta sofa ya ia tempati sangat nyaman.
"Kau mengantuk?" Lucas menyesal setelah mengatakan pertanyaan seperti itu. Ia menjadi seperti orang bodoh karena bertanya hal yang sudah terlihat.
"Maaf, aku tidak bermaksud tertidur ketika kak Lucas menjelaskan." Nayya malu karena hampir tertidur ketika Lucas menjelaskan cara menggunakan ponsel padanya.
"Kak Lucas?"
"Ya, karena kakak baik dan juga bersedia menerima ku di sini. Maka aku memutuskan memanggil kakak, lagi pula kakak lebih tua dari ku."
Umur Lucas yang sudah menginjak usia 28 tahun membuatnya lebuh dewasa dan lebih tua 8 tahun dari Nayya yang baru berusia 20 tahun.
"Kau yakin ingin memanggil ku kakak dari pada paman?" Beberapa kali di panggil paman oleh gadis seusia Nayya yang tidak sengaja ia jumpai membuat Lucas sedikit kesal tapi tidak berniat melarang.
"Tidak, kakak masih muda dan sebutan paman sangat tidak pantas."
Lucas tertawa mendengar ucapan polos Nayya. Ia seperti seorang ayah yang sedang berbicara dengan putrinya. Cukup menghibur untuk pria sekaku Lucas.
"Baiklah, sekarang kau boleh kembali ke kamar dan istirahat. Saat makan malam, Sara akan membangunkan mu."
Ainayya memgangguk lalu beranjak dari sofa sambil membawa ponsel serta kartu kredit yang diberikan Lucas padanya.
Lucas yang di tinggal pergi, memutuskan pindah ke kursi kerjanya untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah tertunda akibat pernikahan kilatnya.
Saat sedang sibuk bekerja, Alex mengetuk pintu meminta izin untuk masuk ke dalam ruangan. Melaporkan informasi yang di butuhkan oleh tuan mudanya.
"Apa kau sudah mendapatkan informasinya?"
"Sudah,Tuan. Gadis kecil yang pernah menyelamatkan anda di masa lalu adalah nyonya Ainayya. Alasan mengapa wanita itu bisa menggunakan kalung pemberian anda karena sang ibu yang memaksa nyonya Nayya memberikan kalung tersebut pada putrinya."
Lucas yang mendengar perkataan Alex menjadi kesal dengan perlakukan Ibu tiri serta saudari tiri Naya. Beruntung Tuhan membantunga dengan terlepas dari wanita yang salah.
"Sepertinya ini akan semakin sulit," ucap Lucas frustasi. Ada sebuah rahasia yang bisa membuat Nayya membencinya jika rahasia itu terbongkar, bukan karena Lucas takut akan kebencian itu. Bagaimana pun ia sudah sering mendapatkan tatapan kebencian, hanya saja Nayya adalah pengecualian untuknya.
"Apa yang harus kita lakukan agar tidak ada yang memberitahu nyonya Nayya tentang kejadian itu, Tuan?" Sama hal dengan Lucas. Alex juga merasa tidak enak dengan Ainayya.
"Tetap awasi siapa saja yang berada di lokasi itu dan jangan sampai Nayya tahu sebelum pernikahan 1 tahun kami selesai."
"Apa anda yakin ingin bercerai setelah 1 tahun pernikahan ini?"
Alex merasa bahwa sang Tuan Muda tidak akan bercerai dengan Nayya. Ia bahkan sangat yakin bahwa akan ada keajaiban di tengah pernikahan keduanga.
"Tentu, sekarang kau harus mengawasi orang-orang dari keluarga Javior. Terutama kedua wanita itu."
"Baik, Tuan."
Setelah izin keluar, Alex langsung pergi ke ruangannya untuk melakukan tugas yang di berikan oleh sang tuan muda padanya. Mengawasi keluarga Javior, terutama nyonya Javior dan Pavina.