Satu minggu setelah pernikahan. Hidup Nayya berubah drastis, mulai dari pola makan yang telah teratur dan bergizi, hingga pola tidur yang teratur membiat tubuh tidak sehat Nayya kini memperlihatkan perubahan yang menyenangkan mata.
Selain pola makan dan tidur, Nayya juga telah memahami tata krama. Sang guru yang di minta oleh Lucas menjadi sangat senang karena murid baru, yang awalnya ia fikir akan sulit menerima pelajaran darinya ternyata sangat pintar dan mudah memahami hanya dalam satu minggu.
Di rumah mewah itu, Nayya juga di larang bekerja. Semua pelayan yang telah mendapat perintah dari tuan muda mereka dengan cepat menolak setiap tawaran akan bantuan yang ingin di berikan Nayya. Membuat wanita itu menjadi sedih. Tidak tahu apa yang harus di lakukan, karena sejak usia dini, ia sudah sering di paksa bekerja oleh keluarganya.
Sering kali Nayya mengadu pada Lucas tentang kebosanannya yang tiap hari harus makan, tidur, menonton televisi dan bermain ponsel. Tapi tetap saja, Lucas tidak membiarkannya mengerjakan tugas yang seharusnya di lakukan oleh pelayan.
Dalam fikiran Lucas, untuk apa ia membayar para pelayan dengan mahal jika mereka tidak memiliki banyak pekerjaan akibat bantuan Nayya.
"Aku membayar mereka untuk bekerja, dan menikah dengan mu m sebagai nyonya Lucas. Jadi jangan mengeluh jika kau bosan, jika kau tidak ingin bosan. Maka kau bisa mengajak Lara bercerita atau mengajaknya menemani mu minum teh di kebun bunga."
Kata-kata membuat Nayya yang sering mengeluh menjadi diam. Tidak ingin mengganggu Lara dalam bekerja dan membuat Lucas terganggu, Nayya akhirnya berhentu mengeluh. Ia lebih sering menikmati pemandangan kebun bunga dari balkon kamar sambil mendengarkan musik.
Setelah makan malam, wanita itu juga langsung tertidur. Bukan karena tidak ingin melihat Lucas lebih lama, hanya saja ranjang mereka sangat menggoda hingga membuatnya mudah tertidur pulas.
Namun efek itu tidak berlaku pada Lucas. Sejujurnya, alasan pria itu membiarkan Nayya tidur di kamarnga. Bukan karena ja ingin mengambil jatahnya sebagai seorang suami, bukan juga ingin memperlihatkan pada semua orang bahwa ia suami yang baik. Hanya saja, sejak 2 tahun yang lalu, Lucas tiba-tiba insomnia. Matanya tidak ingin tertutup meskipun sudah tengah malam, membuat kamar yang mewah tersebut terbengkalai karena sang pemilik sangat jarang menggunakannya untuk tidur.
Seperti malam ini. Lucas yang telah bekerja sampai jam 1 pagi, masih tetap tidak bisa tertidur. Matanya tetap terjaga, hal itu juga yang membuatnya sering sakit kepala serta emosinya tidak stabil.
Albert yang sudah paham dengan kondisi tuannya menjadi cemas. Takut insomnia itu akan membuat tubuh Lucas menjadi tidak baik.
"Sebaiknya anda tidur, Tuan. Saya tidak ingin tubuh anda semakin memburuk."
Selama 2 tahun mengalami insomnia. Tubuh Lucas mulai memperlihatkan kondisi yang mengkhawatirkan, pola tidurnya yang hanya 3 jam dalam satu malam membuatnya semuanya semakin mengkhawatirkan.
"Aku masih belum menyelesaikan pekerjaan ku. Kau boleh tidur lebih dulu, setelah semuanya selesai aku akan tidur. Apakah kau sudah menyiapkan obat tidur ku?"
"Sudah, Tuan. Kalau begitu saya akan pergi dulu. Ingat untuk segera beristirahat ketika anda telah selesai."
"Ya."
Setelah kepergian Albert. Lucas melanjutkan pekerjaan hingga jam menunjukan pukul 2 pagi. Ia lupa tentang ucapan Albert untuk beristirahat, membiarkan mata serta otaknya tetap bekerja.
Tapi, tiba-tiba saja pekerjaan terhenti karena ia baru ingat bahwa ada satu dokumen yang tertinggal di kamar. Dokumen yang cukup penting, sehingga mau tidak mau, Lucas pergi ke kamar untuk mengambilnya.
Saat berada di kamar, Lucas secara tidal sengaja melihat posisi tidur Nayya yang menggemaskan. Seperti seorang anak kecil, kaki putihnya menerjang selimut hingga tergantung di pinggir ranjang. Membuat sang pemilik tubuh kedinginan, tapi tidak berusaha bangun untuk menarik selimutnya.
"Saat tidur pun dia bisa seperti itu," ucap Lucas lalu membantu Nayya memakaikan selimut ke tubuhnya.
Ketika tubuh Nayya yang kedinginan mendapatkan selimut kembali. Nayya yang masih tertidur tersenyum, membuat Lucas tertawa kecil.
Duduk di pinggir ranjang, lalu melihat ekspresi Nayya ketika tidur. Membuat Lucas yang belum minum obat tidurnya menjadi mengatuk. Keajaiban, mungkin seperti itulah yang sedang terjadi pada Lucas. Tidak membutuhkan obat tidur, cukup melihat wajah damai serta tidur nyenyak sang istri dapat membuatnta mengantuk.
"Kenapa tiba-tiba aku bisa semengantuk ini."
Lucas mulai mengerjapkan matanya. Berusaha untuk tidak tertidur karena masih ada pekerjaanga, tapi tetap saja itu gagal. Mata Lucas bahkan semakin berat hingga ia memutuskan berbaring di ranjang yang kosong.
Pada akhirnya, sisi ranjang yang jarang Lucas tempati kini telah terisi. Keduanya tidur dengan nyenyak, meskipun Lucas tidak sempat menarik selimut dari Nayya untuk berbagi kehangatan.
Tepat pukul 6 pagi, Nayya yang sudah sering terbangun pada jam itu, menjadi terkejut ketika melihat kehadiran Lucas. Biasanya, jika pun Lucas tidur di ranjang yang sama dengannya, Nayya hanya bisa mencium aroma dari suaminya. Tapi pagi ini, Lucas masih tetap di ranjang dengan posisi kedinginan karena tidak mendapatkan selimut saat tidur.
"Sepertinya kak Lucas butuh selimut."
Saat Nayya akan memberikan selimut, tiba-tiba saja pintu di ketuk dengan pelan. Menandakan bahwa Albert sedang mencari keberadaan tuan mudanya.
Pagi ini, Albert yang sudah siap untuk memulai pekerjannya, memutuskan datang ke ruang kerja sang tuan muda untuk membangunkannya. Tapi ia menjadi terpana karena Lucas tidak ada di tempat, sedangkan laptop masih menyala dan beberapa berkas masih terbuka seperti di tinggalkan begitu saja. Albert bahkan semakin tercengang aaat melihat obat tidur yang tidak di minum sama sekali.
"Apakah tuan muda ada di dalam, Nyonya?" tanya Albert sopan.
"Ya, tapi kak Lucas sedang tidur. Apakah anda ingin saya membangunkannya?"
Ainayya tidak pernah tahu jika Lucas mengalami insomnia dan hanya obat tidur yang bisa membuatnya terlelap meskipun hanya 3 jam.
Albert terpana, tidak menduga jika tuan mudanya bisa tidur tanpa obatnya. Dan lebih mengejutkannya lagi, sang tuan muda masih terlelap hingga pukul 6 pagi.
"Tidak perlu, karena tuan muda jarang bisa tidur dalam waktu yang lama. Maka sebaiknya jangan ganggu dia."
"Apakah selama ini kak Lucas menderita insomnia?" tanya Nayya penasaran.
"Ya, selama 2 tahun ini. Tuan muda hanya tidur 3 jam setiap malam, sekarang tubuhnya juga mulai memperlihatkan dampak tidak baik. Jika saja tuan tidak mengkonsumsi obat dan fitamin, mungkin sekarang tuan sudah tidak lagi bisa berjalan dengan normal."
Nayya terkejut, ia tidak menduga jika pria kaya seperti Lucas memilki masalah tidur yang mengerikan seperti itu. Memang benar jika insomnia bisa menyerang siapa saja, namun untuk pria sekaya Lucas yang bisa melakukan apa saja dengan uang. Hal seperti insomnia bisa saja di obati.