Chereads / Lactating / Chapter 8 - Never!!

Chapter 8 - Never!!

Tanda ⭐ dan komentarnya jangan lupa ya sayang 😘😘

Oke, happy reading!!

Tidak!! Valerry menggeram dan ia menggelengkan kepalanya menahan diri untuk tidak meremas rambut Kenzo dengan ke dua tangannya. Lelaki itu masih dengan kegiatannya di payudara Valerry dengan hisapannya. Tak memperdulikan bagaimana reaksi yang Valerry  berikan. Yang sejak tadi mengigit bibirnya atau yang lebih memalukan lagi adalah mengeluarkan desahan saat mulut Kenzo semakin gencar menghisap putingnya dan tak memperlambat tempo hisapannya.

Sial!! Valerry tidak pernah merasakan  sensasi nikmat sekaligus nyeri di saat beramaan.

Wanita musim semi itu tak pernah merasakan sensasi seperti ini sebelumnya. Tidak pernah satu lelaki pun yang pernah bersikap seperti ini padanya. Bahkan pada lelaki yang dulu menjadi kekasihnya pun, Valerry selalu menolak melakukan hal-hal yang akan menghancurkan dirinya.

Dan untuk pertama kalinya, lelaki yang masih menyusu di dadanya itulah yang melakukannya. Yang pertama kali melihat dan merasakan tubuh bagian atasnya.

Kalau ini berlanjut terus menerus, maka jangan salahkan Valerry jika dirinya akan menjadi wanita liar di kemudian hari.

Kenapa lelaki datar dan sulit sekali di tebak apa kemauannya itu tak kunjung menghentikan hisapannya?

Kenapa lelaki ini betah sekali berada di atas payudara Valerry , meski wanita bertubuh mungil itu sudah meminta Kenzo untuk segera menghentikannya kegiatan mulutnya di payudara Valerry.

Ohh... Adakah yang bisa menjelaskannya??

Dan ketika Kenzo menghisapnya dengan suara plup yang cukup keras, Valerry langsung menjerit lirih dan ia melihat Kenzo sudah melepaskan payudaranya dengan puting yang membengkak sempurna.

"Astaga!!" seru Valerry ngeri melihat ujung putingnya  memerah seperti itu.

Melihat Kenzo yang tak merespon ucapan Valerry, wanita itu langsung menangkup dadanya begitu saja. Dan apa yang terjadi setelahnya adalah delikan tajam yang Kenzo berikan padanya.

"Buka," suara itu memberi perintah. Yang lagi-lagi tak bisa Valerry tolak saat Kenzo sudah menatapnya dengan ketajaman maha sempurna lewat mata gelapnya. "Kenapa sedikit?"

Kalimat tanya itu tak ia tujukan pada Valerry yang sudah mengernyit. Dan wanita itu tau kemana pandangan Kenzo saat dokter Gaby sudah berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat ke arahnya.

"Ada apa?" Tanya dokter Gaby. Melirik sekilas ke arah puting Valerry yang hanya terlihat tetesan kecil dari puting susunya.

Kenzo menunjuk puting Valerry dengan telunjuk jarinya dan menekannya pelan. Membuat Valerry kembali meringis saat tangan itu menyentuh pangkal sensitif payudaranya.

"Apakah anda sudah menghisapnya dengan kuat?"

"Sangat kuat hingga saya ingin menjambak rambut pantat ayamnya itu," sahut Valerry. Tak lagi peduli dengan pandangan Kenzo yang kembali menajam saat Valerry mengatainya pantat ayam.

Dokter Gaby tersenyum dan kembali memfokuskan pengelihatannya pada payudara Valerry, "apa tuan Alarix sudah membersihkan ujung puting istri anda sebelumnya?"

Mendapat tatapan tak begitu mengerti yang Kenzo lakukan, membuat dokter Gaby kembali memperlihatkan bagian yang harus Kenzo lakukan sebelum menghisapnya agar Asi dalam dada Valerry keluar dengan deras.

"Apakah harus?"

Dokter Gaby mengangguk, "tentu saja. Itu adalah alasan kenapa puting istri anda tersumbat. Sebelum anak anda meminumnya, ada baiknya puting istri anda di bersihkan terlebih dahulu." dan Kenzo hanya bergumam seperti biasanya untuk menimpali kalimat yang dokter Gaby katakan.

"Berapa durasi yang harus dilakukan?"

"Lima menit. Sehari, dua kali hisapan kurasa sudah cukup. Dan jangan lupa pesan saya untuk membersihkan puting istri anda terlebih dahulu. Jangan hanya di pijat dan remas. Tapi perhatikan juga puting susu istri anda agar tetap deras untuk anak tampan kalian."

Sialan!!

Valerry menggeram seperti wanita tolol yang kehadirannya tidak di anggap. Wanita yang terlahir di musim semi itu benar-benar sudah melampaui batas kesabaran yang ia miliki.

Sehari dua kali, katanya?

Dasar sinting!!

Tidak!! Valerry tidak akan pernah membuka dadanya untuk kembali di hisap oleh Kenzo. Sudah cukup dua kali ini saja. Tidak ada kelanjutannya dan Valerry tidak akan pernah mau mendapat siksaan yang meski terasa mengasyikkan untuk ia rasakan.

Persetan dengan itu!! Valerry benar-benar akan menjambak rambut lelaki itu jika Kenzo berniat melakukan aksi menyusu seperti yang putranya lakukan.

Tidak?!! Pokoknya tidak. Batin Valerry menolak tegas.

Setelah mendapat pengarahan yang membuat Valerry bergidik ngeri dari dokter Gaby, maka bisa di pastikan jika Kenzo tidak akan menahan diri untuk tidak melakukan hisapan yang lebih kuat lagi pada puting miliknya.

Jika boleh Valerry berkata jujur, ketika Kenzo menghisap dadanya di ruangan dokter Gaby tadi, lelaki itu seperti ingin mengigit putingnya. Dan itu terbukti dengan geraman yang keluar dari bibir datar Kenzo saat tak mendapati asi yang keluar dari dadanya dengan deras.

Tau apa yang Kenzo lakukan pada sebelah dada Valerry waktu itu??

Lelaki minim ekspresi itu meremas sebelah dada Valerry yang masih tertutup baju dan hasilnya, Valerry mengerang dengan siksaan yang Kenzo lakukan pada ke dua dadanya.

Dan hisapan lelaki itu lebih lembut dari pertama Kenzo lakukan pertama kali.

Sial!! Valerry tidak ingin mendapat hisapan panjang dan berkali-kali pada putingnya. Sudah cukup ia merasa seperti wanita murahan dengan membuat Kenzo menyentuh, meremas dan menghisapnya. Meski alasan pria itu selalu berkaitan dengan anak lelakinya.

Ahhh... Valerry mengerang kesal di buatnya.

Setelah membersihkan diri dengan air hangat dan berendam setelah memberi asi pada baby Kean, Valerry segera merilekskan dirinya dengan berendam. Dan mengingat ingat kembali perkataan dokter Gaby untuk membersihkan ujung putingnya.

Ya, ini seperti ilmu untuk masa depan untuk Valerry nantinya. Anggap saja begitu.

Dan benar apa yang dikatakan dokter Gaby. Ada sedikit kotoran yang menempel di ujung puting susu Valerry yang mengakibatkan terhambatnya saluran ASInya untuk keluar dengan deras.

Setelah selesai berendam, Valerry segera  memakai piyama tidurnya. Dan sebelum wanita musim semi itu berkeinginan untuk merebahkan diri di atas ranjang yang empuk, mata beningnya menangkap sosok lelaki yang sudah duduk di tepi ranjangnya.

"Sial. Harusnya aku mengunci pintu!!" geram Valerry. Mencaci dirinya yang lagi-lagi ceroboh seperti biasanya.

"Ada apa?"

Kenzo menoleh dan mendapati Valerry berdiri di sampingnya. Wanita di depannya itu tampak lebih segar dengan harum Cherry yang menguar di seluruh tubuhnya.

"Duduk." satu kata penuh makna. "Valerry." titah Kenzo lagi saat Valerry tak kunjung mematuhi kata-katanya.

Dengan berat hati, Valerry melakukan apa yang Kenzo inginkan dengan dengusan keras. Valerry duduk dengan tangan bersidekap di depan dada, memalingkan wajahnya dari jangkauan mata Kenzo yang sejak tadi menatapnya.

Hingga beberapa menit berlalu tanpa adanya kalimat yang keluar dari bibir ke duanya. Valerry bahkan mulai kesal dengan sosok lelaki yang seperti mahkluk tak kasat mata yang kerap kali datang tanpa pemberitahuan.

"Ada apa?" tanya Valerry dengan nada kesal yang tidak ia sembunyikan sedikitpun. "Jika kau datang kesini hanya untung menyusu seperti yang anakmu lakukan, ku beritahu padamu, jika aku menolaknya!! Apa kau paham, Ken?" sungut Valerry. Tidak perduli lagi dengan apa yang Kenzo pikirkan tentangnya. Ia sungguh tidak akan sudih jika Kenzo akan melakukan tindakan tak lazim pada payudaranya.

"Dengar, pekerjaanku disini untuk menjadi ibu asi anakmu, bukan menjadi ibu asi untuk lelaki dewasa sepertimu." gerutu Valerry sekali lagi. "Jadi, untuk malam ini saja. Bisakah kau biarkan aku tidur nyenyak?" pinta Valerry. dengan wajah memelas bak seperti seorang anak kecil.

Valerry diam-diam memandang Kenzo dengan wajah yang sama memelas nya, berharap lelaki yang sejak tadi menatapnya tanpa ekspresi itu akan beranjak pergi dari kamarnya dan membiarkannya untuk tidur tenang malam ini.

Dan ketika Kenzo berdiri, wajah Valerry langsung berseri. Tapi itu hanya bertahan beberapa detik saja ketika tiba-tiba saja Kenzo membopongnya dan meletakkan Valerry di atas meja rias yang tingginya bisa melebihi tinggi Kenzo.

Valerry menelan ludah gugup saat jemari Kenzo membuka piyama tidurnya yang bermotif kelinci putih. Wanita musim semi itu dengan gerakan ragu mencoba mengusir jari Kenzo yang sudah membuka tiga kancing piyama miliknya. Dan seperti hari-hari sebelumnya, Valerry tetap kalah dengan tindakan yang Kenzo lakukan padanya.

Buktinya, Kenzo sudah berhasil meloloskan satu payudaranya dari bra biru berenda yang ia kenakan.

Kenzo bisa melihat dada Valerry lagi malam ini. Lelaki itu tetap berekspresi sama datarnya seperti ketika ia berada di ruangan dokter Gaby.

Jemari Kenzo menyentuh puting Valerry dengan ujung jarinya. Dan kemudian meremas dada Valerry pelan seperti yang dokter Gaby sarankan.

Melihat bagaimana Kenzo meremas dadanya, sontak membuat Valerry meremang dengan bulu kuduk berdiri merinding. Sial!! Valerry tak bisa menahan untuk tidak bergidik ngeri di buatnya.

Kenzo benar-benar tidak bisa di bujuk jika sudah berkehendak. Lelaki itu selalu melakukan apapun yang dia inginkan meski Valerry sudah menolaknya dengan tegas bahkan memunculkan wajah memelas andalannya.

Ahhh... DEMIT!!

Dengan tanpa persetujuan Valerry. Kenzo kembali menghisap puting Valerry. Kali ini lelaki itu melakukannya dengan pelan namun beberapa kali melakukan hisapan panjang yang sanggup membuat Valerry melenguh. Tangan sebelahnya pun tak tinggal diam, sebelah dada Valerry menjadi tempat ternyaman untuk telapak tangan Kenzo. Hingga lagi-lagi Valerry merasakan sensasi geli penuh menggelitik di setiap sendi tubuhnya.

Ohhh... Nikmat sekali!! Racau Valeery dalam hati.

Dan setan darimana yang sanggup membuat Valerry membusungkan dadanya dan tangannya meremas rambut hitam Kenzo tangan pikir panjang. Ohh... Shitt. Inilah kenapa Valerry tidak ingin terlalu dekat Kenzo Alarix. Lelaki itu selalu menarik dirinya untuk selalu melakukan hal-hal di luar akal sehatnya.

Saat Kenzo semakin lama memainkan puting Valerry dengan hisapan dan sedikit gigitan di sana, Valerry menyakini jika Kenzo benar-benar ingin seperti baby Kean. Yang selalu ingin di manjakan dengan asi yang ia miliki.

Damn!! Apa yang akan Valerry lakukan jika dua lelaki ini memiliki selera susu yang sama!!

Oh, sial!! Kenapa hidupku jadi seperti ini?! Rutuk Valerry, masih dengan kenikmatan di area payudaranya.

Lima menit kemudian Kenzo menghentikan aksi hisapannya. Lelaki itu sedikit menjauh dari payudara Valerry dan menatap puting itu dengan alis berkerut tajam.

"Nice!!"

Apa katanya tadi??

Dan ketika Kenzo akan kembali melahap puting Valerry sekali lagi, ketukan dari arah pintu kamar Valerry membuat Kenzo sedikit menggeram. Merasa kesal dengan aktifitasnya yang terganggu entah oleh siapa.

"Tch!!"

Valerry menarik napas dalam dan lega. "Aku akan membuka pintu."

Dan saat Valerry membuka pintu, wajah Azura terpampang di hadapannya dengan senyum tipis seperti biasanya. "Maaf mengganggu, baby Kean terbangun dan sepertinya dia haus." jelasnya. Lalu berlalu pergi dengan anggukan Valerry jika dia akan pergi menyusul.

Valerry menatap Kemzo dengan alis terangkat singkat. Wajah lelaki itu seperti sedang kesal dan Valerry sangat mengetahui apa yang lelaki itu inginkan .

"Malam ini aku akan tidur di kamar Baby Kean."

Kalimat terakhir dari Valerry ternyata mampu membuat Kenzo berdering tak suka. Dan Valerry baru menyadari jika Kenzo Alarix juga memiliki sisi kekanakan jika aktifitas kesukaannya itu terhenti.

"Hahhh!! Aktifitas kesukaannya?"

Sial, kenapa pemikiran itu langsung menyerobot begitu saja.

.

TBC

Astaga!! Kalian ini ya. Benar-benar niat sekali 😂😂

Nihhh... Kalian boleh komentar apa saja yang kalian suka.

Kata yang pas buat Kenzo??

Valle butuh dukungan juga lho.

Tanggapan dari chapter ini dong.

Emoticon buat chapter ini guyssss 🤣🤣🤣

.