Chereads / Lactating / Chapter 7 - Ke Dua

Chapter 7 - Ke Dua

VOTE, KOMENTAR & SHARE

cerita ini ya.

Tandai jika kalian menemukan

TYPO

.

Happy reading!!

☺️

****

Apa sih yang tidak bisa di lakukan oleh seorang Kenzo Alarix.

Semua orang tahu bagaimana keluarga Alarix sangat berpengaruh dalam dunia per-bisnisan. Dan tidak ada satu orang pun yang ingin memiliki masalah terhadap mereka. Jika pun ada, maka bersiap siaplah kalian gulung tikar demi melanjutkan hidup kalian yang sudah terlanjur berantakan.

Hampir semua yang terlahir di keluarga Alarix memiliki wajah datar dengan mata hitam seperti langit malam. Dominan, dingin dan yang terpenting, apapun akan yang mereka inginkan, maka mereka harus mendapatkannya. Dengan cara apapun!!

Dan ketika seorang bayi terlahir di keluarga Alarix dengan sang Ibu telah tiada, maka Alarix akan melakukan apapun untuk mendapatkan satu wanita yang rela memberikan Asi pada si kecil.

Kenapa tidak memberi susu kemasan dengan label termahal di dunia?

Alasan klise. ASI adalah satu-satunya susu termahal di dunia dan tidak akan ada nilainya. Dan itu adalah fakta yang tidak bisa di rubah oleh siapapun. Begitu pun dengan si bungsu Kenzo Alarix

Lelaki itu memang jarang sekali mengeluarkan kalimat panjang, plus di tambah wajah datar tanpa ekspresi. Tapi, Kenzo adalah tipekal lelaki yang selalu melakukan tindakan nyata tanpa kata.

Ya, dialah Kenzo Alarix. Si bungsu yang kadar ekspresinya di bawah rata-rata.

lelaki tampan yang selalu saja mendapat pujian dari rekan bisnisnya. Dan sialnya, ia tak pernah sekalipun menyambut pujian itu seperti kebanyakan orang lainnya.

Dia terlahir dari keluarga yang lengkap. Hangat dan penuh suka cita. Tapi entah kenapa sifatnya jauh dari kata hangat pada siapapun.

Dan itu berdampak negatif saat pertama kali Valerry menemuinya.

Wajah tampan. Pakaian rapi dan bermerk. Apa yang kurang darinya.

Ohh... Tentu saja EKSPRESI.

Ingat saat pertama kali Kenzo melihat dada Valerry saat memberi asi pada Keanu?? Pandangan lelaki itu datar, seolah-olah ia tidak melihat apapun. Bahkan saat Kenzo menghisap puting Valerry untuk pertama kalinya, lelaki itu juga tidak memberi komentar dan tidak memberi tatapan seperti para lelaki pada umumnya.

Dan Valerry selalu berpikir. Apakah Kenzo Alarix memiliki hormon pria seperti kebanyakan lelaki saat menghisap puting seorang wanita??

"Argh!!" Valerry menggeleng keras memikirkan kemungkinan tersebut.

Demi Neptunus!! Wanita yang terlahir di musim semi itu yakin sekali jika akan banyak sekali para wanita yang  patah hati jika lelaki seperti Kenzo benar-benar tidak tertarik dengan seseorang yang memiliki dada montok seperti dirinya.

Tau tidak, positifnya dari Valerry memberi ASI pada Baby Kean, bahwa ukuran dadanya tiba-tiba saja bertambah lebih besar dari terakhir yang ia ingat sebelumnya. Meski pada awalnya puting susu Valerry membengkak dan terasa nyeri, tapi tetap saja payudara Valerry tidak bisa lagi di bilang kecil dari sekarang.

Dan sialnya itu tak luput dari hisapan dari si muka datar yang pernah mencicipi putingnya tanpa permisi.

"Sial!!" erangnya sambil mengusap permukaan wajahnya dengan helaan napas dalam.

Valerry adalah wanita yang tak pernah sekalipun mendapat perlakuan seperti itu sebelumnya pada lelaki manapun. Dia adalah wanita yang lurus. Lurus dalam segala hal tentang bagaimana ia menjalin hubungan seorang lelaki.

Ini pertama kalinya Valerry membiarkan seorang lelaki berhasil menghisap putingnya dengan hisapan panjang, hingga membuatnya hampir melenguh dengan desahan yang akan lolos dari bibir mungilnya jika Kenzo tak segera menyudahinya.

"Apa mungkin dia...?" Tidak!! Valerry segera menepis semua pemikiran itu jauh-jauh saat melihat Kean sudah tidur lelap setelah bayi tampan itu mendapat ASI darinya. "Tapi dia kan punya anak." anggukan kepala Valerry sontak membuat wanita itu kembali menghela napas panjang, "tapi kenapa wajahnya datar seperti itu saat menghisap..." Astaga!! Wajah Valerry memerah saat ingatannya kembali di penuhi dengan adegan tak senonoh dari pria datar tersebut.

****

Minggu ini Valerry memutuskan untuk pergi menemui Dokter Anna. Ada beberapa pertanyaan yang ingin wanita itu katakan pada dokter dengan penampilan sexy tersebut. 

Dari pertama kali ia menjalani pekerjaan sebagai Ibu Asi buat baby Kean, entah kenapa lelaki kecil nan tampan itu seperti menolak jika ia menelan payudaranya yang sebelah kanan. Hingga sampai detik ini pun, Baby Kean tak pernah mau meski Valerry sudah berulang kali membujuknya dengan beberapa kalimat meski Valerry menyakini jika bayi itu tidak akan mengerti.

Sesuai janji temu yang sudah Azura katakan padanya, Valerry dan Baby Kean akhirnya pergi menemui dokter Anna di jam sembilan pagi.

Hari ini hari Minggu, dan Azura berkata jika Dokter Anna masih berada di tempat sampai jam makan siang nanti.

Tapi nyatanya, ketika Valerry sudah berdiri di depan pintu dokter Anna dan bersiap untuk masuk, tiba-tiba saja ia merrasakan ada sebuah tepukan pelan di bahunya.

"Apa Anda ada perlu dengan Dokter Anna?" Valerry menatap perawat di depannya dengan anggukan kepala singkat, "maaf, tapi Dokter Anna masih ada pasien."

Valerry mengernyit. Menatap Keanu dan menghela napas, "apakah beliau masih lama?"

"Dokter Anna bilang, jika ada yang mencarinya, nona bisa ke Dokter Gaby. Beliau yang akan menggantikan Dokter Anna."

Valerry mengangguk tipis dan mengikuti langkah perawat yang ada di depannya. Meski wanita itu tak pernah berkonsultasi dengan dokter manapun selain dokter Anna, tapi tetap saja Valerry harus segera berkonsultasi tentang masalah yang ia hadapi. Jika tidak, payudara sebelah kanannya akan berdenyut karena Kean sama sekali tidak ingin meminumnya.

"Silakan masuk. Dokter Gaby sudah menunggu Anda di dalam,"

Kemudian perawat itu pergi meninggalkannya saat Valerry sudah berada di depan pintu ruangan dokter Gaby.

Dengan sedikit ragu karena tak pernah berkonsultasi pada dokter manapun, akhirnya Valerry harus mengetuk pintu tersebut.

"Silakan masuk."

Suara di balik pintu itu menyuarakan untuk Valerry membuka pintu. Dari yang Valerry lihat, wanita yang sedang duduk di sana terlihat lebih muda dari dokter Anna.

"Nona Valerry?" Valerry tersenyum simpul. "Dokter Anna bilang jika Anda ingin berkonsultasi."

Kembali, Valerry mengangguk dengan senyum simpul, "Ya, saya ingin berkonsultasi beberapa hal."

"Baiklah, apa yang ingin anda tanyakan."

Dan mengalirlah seluruh pertanyaan itu dari mulut Valerry. Tentang kenapa bayi dalam pangkuannya itu menolak untuk minum Asi sebelah kanan payudaranya. Dan bagaimana kondisi dadanya yang tidak Keanu sentuh sama sekali. Dan beberapa hal lainnya yang bersangkutan tentang Asi yang kadang keluar lebih sedikit dari biasanya.

Dokter Gaby mendengar dengan saksama semua pertanyaan itu dengan senyuman tipis.

"Apakah Suami anda ikut kesini?"

"S-Suami?" tanya Valerry terbata.

"Saya membutuhkan suami anda untuk membantu keluhan anda."

Valerrymematung sejenak. Namun ia tetap tak mengeluarkan kalimat apapun untuk menyanggah asumsi dari dokter di depannya itu. Dan siapapun orangnya pasti akan mengira jika ia sudah bersuami jika sekarang saja dirinya tengah berkonsultasi tentang kenapa Keanu tak mau menghisap payudaranya yang lain.

"Dia..."

Namun sebelum Valerry mengeluarkan alasannya, suara pintu terbuka dan seseorang yang tak pernah Valeery inginkan untuk datang sudah berjalan kearahnya. Masih dengan tanpa ekspresi seperti biasanya.

"Kenzo?" lirih Valerry pelan. Alisnya berkerut saat mendapati Kenzo berada di ruangan ini. "Kenapa dia ada disini?" Itu adalah pertanyaan yang mudah untuk Kenzo jawab sebenarnya. Namun Valerry tahu jika balasan dari lelaki yang sudah duduk di sampingnya itu akan mengatakan apa.

"Hn,"

Apakah itu sebuah jawaban!? Erang Valerry frustasi.

"Baiklah, karena suami anda sudah datang, saya akan memberi beberapa instruksi."

Dan ketika mendengar beberapa instruksi dan cara mengatasi keluhan yang sudah Valerry katakan tadi, dan du akhir kalimat yang dokter Gaby katakan sanggup membuat Valerry bergidik ngeri mendengarnya.

"Tapi dokter, saya..."

"Itu adalah cara tercepat yang biasanya saya sarankan pada ibu menyusui lainnya." Potong dokter Gaby memperjelas. "Tapi jika Anda menolak saran yang saya katakan, kita bisa memompa puting Anda, tapi hasilnya akan berbeda dengan saran yang saya katakan tadi."

Valerry menghela napas. Melirik Kenzo dengan ekor matanya. Lelaki tampan tapi memiliki ekspresi datar itu tampak tak merespon berlebihan seperti yang Valerry lakukan. Kenzo Alarix tetap tenang dengan mulut terkatub rapat tanpa bantahan.

"Jadi?"

Valerry tak mampu berkata-kata. Tak mungkin ia mengatakan jika dia bukanlah orangtuanya Keanu dan bukan pula istri dari lelaki yang sedang duduk di sampingnya ini.

Sial!! Andai saja dokter Anna yang berada di depannya saat ini, ia pasti sudah memberontak dengan semua yang dokter Gaby katakan. Tapi sialnya, ia tak bisa mengatakan semua yang ia inginkan. Dalam kontrak yang tertulis, di sana sudah di jelaskan jika ia harus tetap menyembunyikan pekerjaan yang ia lakukan sekarang.

"Sebaiknya anda melakukan opsi pertama jika boleh saya sarankan."

Gila!! Raung Valerry.

Sudah cukup Kenzo meraup ujung putingnya waktu itu dengan hisapan panjang dan luar biasa menggelitik. Dan sekarang dokter Gaby menyarankan untuk melakukannya lagi di payudara yang sebelahnya. Apa ini lelucon!!

"Ada beberapa anak yang memang menolak payudara sebelah kanan. Apa sebelumnya anda sudah pernah mencoba untuk mengganti Asi sebelahnya."

"Sudah. Dan dia tetap tidak mau. Bahkan saat sedikit saya paksa pun sampai sekarang baby Kean tidak mau meminumnya."

"Sebaiknya anda memilih opsi pertama. Jika tidak, anak ke dua kalian nantinya akan bersikap sama." tutur dokter Gaby. "Anda bisa melakukannya di ruangan itu. Saya bisa kasih instruksi jika kalian berdua melakukannya."

"Apa setelah itu Kean tidak akan menolak?" Kali ini suara Kenzo mengudara. Hingga membuat Valerry menoleh dengan cepat ke arahnya dengan pandangan tak percaya.

"Tidak!! Aku tidak mungkin menyusui lelaki ini lagi, bukan?" erang Valerry

"Tidak. Karena beberapa bayi cenderung kurang bersabar jika puting istri anda terbuka sedikit. Itu mungkin alasan yang bisa saya simpulkan. Sedangkan anak anda menginginkan ASI dengan kelancaran seperti yang terjadi di sebelah payudara istri anda." terang dokter Gaby. Membuat Kenzo mengangguk mengerti dengan penjelasan yang dokter itu katakan.

Setelah itu Kenzo beranjak berdiri, membuat Valerry menautkan alisnya tak mengerti kemana lelaki itu akan pergi.

Namun sebelum jawaban yang tak keluar dari bibirnya terjawab, Valerry sudah terkejut kemana langkah Kenzo berada.

"Silakan ikuti suami anda."

SETANN!!

Jadi Kenzo menyetujui opsi dari dokter Gaby begitu saja tanpa mempertimbangkan persetujuanku?" Dumel Valerry menggeram kesal.

Valerry berjalan lesu mengikuti langkah kaki Kenzo dengan baby Kean yang masih dalam gendongannya. Bayi itu tetap diam dengan mainan kecil di tangannya dan tak merengek sedikitpun.

Shitt. Kenapa Kean tidak menangis meminta Asi seperti biasanya!?

"Sebaiknya anak kalian di jaga oleh suster penjaga."

Valerry tidak tau lagi bagaimana ia akan berekspresi saat Kenzo sudah duduk tepat di hadapannya. Sedangkan dokter Gaby masih dengan senyum simpul di wajahnya. Dokter cantik itu seperti mengerti jika Valerry sedikit enggan dengan apa yang suaminya itu ingin. Terlihat dengan hembusan napas panjang yang hampir Valerry lakukan tiap kali dokter Gaby memberi instruksi cara melakukannya.

"Kalian bisa melakukannya,"

Valerry menulikan pendengarannya. Ia benar-benar tidak akan sanggup jika Kenzo kembali menghisap dadanya untuk ke dua kalinya. Ia tidak rela. Benar-benar tidak akan rela dan ikhlas, tapi jika ia tidak melakukannya, maka payudaranya akan semakin kencang dan sakit yang akan dirasakannya semakin intens.

Arrghhh... Apa tidak ada opsi lainnya.

"Tuan Alarix, sepertinya istri anda malu melakukannya jika di depan saya. Padahal saya sudah sering melihat ini pada pasangan lainnya." tutur dokter Gaby dengan tawa renyahnya.

Dan tanpa izin lagi dari Valery. Kenzo menarik lengan Valerry untuk duduk di kursi yang lebih tinggi darinya. Membuat Valerry terpekik terkejut dengan apa yang Kenzo lakukan.

Detik berikutnya ,Kemzo menarik resleting baju Valerry begitu saja dan membiarkan Valerry terbelalak dengan mukut ternganga menatapnya.

"Astaga!!" Seru Valerry. Mencoba menutup bajunya kembali. Namun naas, genggaman tangan Kenzo pada pergelangan tangannya melunturkan usahanya.

Tangan Kenzo menurunkan resleting itu semakin ke bawah. Membuat Valerry menggeleng dan menelan susah saliva nya dengan susah payah.

"Aku butuh kain," seru Valerry lagi. Menghentikan kegiatan tangan Kenzo yang mencoba mengambil satu payudaranya untuk ia keluarkan.

Kenzo mengernyitkan dahi, "tidak perlu!"

"Tapi..."

Dan lagi-lagi Valerry tak bisa membantah apa yang Kenzo katakan. Lelaki itu sudah mengeluarkan payudara Valerry dari bra berenda miliknya.

"Saya akan duduk di sana sambil mengerjakan beberapa pekerjaan saya yang lainnya." seru dokter Gaby

Sial. Valerry meremang saat dokter Gaby berlalu pergi meninggalkannya. Tubuhnya memanas ketika Kenzo menyentuh ujung putingnya dan sesekali menariknya.

Lelaki di depannya itu masih datar seperti biasanya. Tidak menampakkan raut muka yang sebagian para lelaki lakukan. Dan sialnya, Valerry merasa kesal di buatnya.

Suara dokter Gaby kembali terdengar saat ia mengintruksikan Kenzo untuk meremas dada Valerry pelan. Memijit mijit puting Valerry dengan sedikit  tarikan.

Valerry mengepalkan ke dua tangannya menahan sensasi yang ia rasakan. Wanita musim semi itu memalingkan wajahnya agar tak melihat apa yang sedang Kenzo lakukan pada payudaranya.

Setelah selesai dengan apa yang Kenzo lakukan, lelaki itu mendekat ke arah dada Valerrt. Menjilat puting Valerry sebelum melahapnya dengan hisapan panjang yang pernah ia lakukan.

"Semakin lama hisapan, semakin lancar asi yang akan di keluarkan oleh istri Anda."

Itu adalah kalimat terakhir yang dokter Gaby ucapkan.

Biadab!! Kenzo benar-benar melakukan instruksi yang dokter Gaby katakan. Lelaki itu menghisap puting susu Valerry dengan hisapan panjang. Hingga membuat Valerry melenguh dengan apa yang Kenzo lakukan.

"Sudah." Erang Valerry. Mencoba menjauhkan kepala Kenzo untuk berhenti melakukan aksi mulutnya pada payudara Valerrt.

Kenzo tak menyahut. Lelaki itu bahkan menyambar tangan Valerry yang mencoba menghalangi aktifitasnya dan membuat tangan Valerry berada dalam genggamannya.

Valerry mendesis menikmati dengan  yang Kenzo lakukan pada putingnya. Lelaki itu semakin gencar menghisapnya dan sesekali memberi gigitan kecil pada puncak payudaranya. Hingga membuat Valerry mengerang karenanya.

"C-Cukup Ken. Ber-henti!!"

Valerry meracau. Matanya terpejam ketat dan gelenjar aneh mulai menyusup ke seluruh sendi tubuhnya.

Sial!! Tubuhnya memanas ketika Kenzo semakin gencar menghisap putingnya seperti yang Kean lakukan.

Lima menit berlalu dengan hisapan yang Kenzo lakukan. Pria tampan itu sepertinya masih betah dengan aktifitasnya meski Valerry sudah mengatakan untuk berhenti.

.

TBC

Mau UPDATE cepat??

Semangat kasih komentarnya deh ^ω^

.

Ada yang mau nyinyirin si Kenzo??