Sudah beberapa hari Sintia bekerja di rumah Celine untuk merawat dan mengasuh Yasa. Celine memperhatikan bagaimana Sintia bekerja dan merasa kalau sebenarnya kinerjanya baik. Dia bahkan terlihat seperti ibunya Yasa daripada baby sitternya. Kinerja Sintia yang baik ternyata mengundang simpati dari Firza. Dia tampak sangat senang setiap melihat interaksi Sintia dengan Yasa. Lama kelamaan, Celine merasa tersisihkan.
Celine diam-diam merasa sedih dengan keadaan ini. Dia lebih memilih untuk capek mengurus bayi daripada harus melihat suaminya tersenyum bersama perempuan lain. Celine sangat cemburu melihatnya. Tapi, setiap kali Celine ingin berbicara tentang hal ini dengan Firza, Friza malah membahas hal lain. Dia juga banyak membahas betapa bagus kinerja Sintia.