Allyna menangis sejadi-jadinya. Dia sudah tidak sanggup lagi. Awalnya dia merasa ingin menahan diri, dia ingin mencoba untuk tegar. Tapi, hatinya ternyata tidak sekuat itu. Mentalnya tidak sekuat itu. Allyna sangat terpukul dan kecewa karena menghadapi kenyataan pahit ini. Dia mandul, dia bukan istri yang sempurna untuk suaminya, Jhino.
Jhino juga tidak bisa menahan dirinya. Dia yang kini mengetahui istrinya menangis, Jhino pun ikut meneteskan air matanya. Dia tahu istrinya benar-benar hancur dan terpukul oleh keadaan dan kenyataan ini. Allyna sangat ingin memberikan keturunan untuk Jhino tapi Allyna kini tidak bisa melakukannya. Jhino tahu Allyna sangat sedih.
"Mas… aku… aku minta maaf," kata Allyna sambil menangis sesenggukan.
"Sayang… kamu… kamu nggak perlu minta maaf. Ini bukan kesalahanmu," kata Jhino mencoba membuat hati Allyna lebih lapang dada dan menerima semuanya.