Hari Sabtu yang indah bagi Jhino dan Allyna. Semalam mereka lagi-lagi menghabiskan malam yang indah bersama. Jhino bangun lebih dulu daripada Allyna. Istrinya yang cantik itu masih terlelap disampingnya. Jhino memandangi wajah cantik istrinya. Dia benar-benar tidak tahu kalau istrinya dulu sempat punya rasa khawatir yang mendalam tentang pernikahan. Dia benar, menikah memang keputusan yang besar. Tidak semudah itu menjalani pernikahan.
Jhino tiba-tiba terdorong untuk memberikan kecupan manis di kening istrinya. Aku mencintaimu, Allyna. Aku akan terus berusaha untuk menjadi suami yang bisa membuatmu bahagia, menjadi suami yang kamu inginkan, batin Jhino.
Allyna tiba-tiba terbangun. Dia membuka matanya pelan-pelan dan melihat suaminya yang tampan itu sedang menatapnya.
"Mas Jhino," panggil Allyna dengan suaranya yang sedikit serak. Dia kemudian mendekatkan tubuhnya ke tubuh Jhino.