Pak Jonathan masih berpikir beberapa kali sebelum mengatakan apa yang sebenarnya mengganggu pikirannya beberapa hari ini kepada istrinya, Bu Joya. Saat kedatangan Bu Joya bersama dengan sekretarisnya, Firza, ke kantornya beberapa waktu yang lalu, ada yang mulai mengusik pikiran Pak Jonathan terlebih setelah ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal itu.
Pesan itu mengatakan kalau dia, anak dari Diandra, sudah bertemu dengan Pak Jonathan. Dia jadi berpikir apakah orang yang mengirimkannya pesan itu adalah Firza. Karena jujur saja, tidak ada yang datang lagi selain Firza bersama istrinya ke ruangannya. Pak Jonathan terus berpikir. Dia sambil mengetuk-ngetuk meja kerjanya dengan pulpen yang dia pegang. Pada akhirnya, Pak Jonathan menemukan cara. Dia memanggil Karin untuk ke ruangannya.
"Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Karin dengan sopan.