"Kalau boleh tahu, siapa nama kakak kamu?" tanya Firza penasaran.
"Namanya adalah Diandra," jawab Bita.
Firza manggut-manggut.
"Kenapa emangnya?" tanya Bita jadi ikut penasaran juga.
"Enggak. Aku hanya ingin tahu saja. Terus kabar kakak kamu gimana? Apa dia menuntut untuk dinikahi oleh Pak Jonathan?" tanya Firza kemudian. Sepertinya Firza jadi ikut tertarik dengan topik pembicaraan mereka kali ini.
Bita menghela nafas sejenak. Dia kemudian meminum cappucinonya lagi.
"Kak Diandra sudah nggak ada. Dia sudah meninggal," jawab Bita dengan perasaan yang pahit.
Tentu saja mengingat itu semua, membuat dirinya menggoreskan luka kembali. Sudah lama sekali kakaknya itu meninggalkan mereka. Tapi, semuanya masih belum bisa dia lupakan begitu saja.
"Meninggal?" tanya Firza dengan nada yang sangat kaget.
Bita mengangguk.
"Sebenarnya, kak Diandra bunuh diri," kata Bita dengan pahit. Dia tidak bisa mengatakan jawaban ini dengan mudah.