"Kamu hati-hati di jalan ya, Jhino. Nanti kalau sudah sampai di apartemen, kamu kirim pesan ke Mama," kata Bu Joya kemudian memeluk putra semata wayangnya.
"Iya, Ma. Jhino pulang dulu ya," kata Jhino kemudian melepaskan pelukan Bu Joya.
Jhino sebenarnya juga ingin memeluk Pak Jonathan karena dia sudah lama sekali tidak bertemu dengan Papanya itu. Tapi, setelah melihat sikap Pak Jonathan yang tampak masih dingin, Jhino pada akhirnya hanya menjabat tangan Papanya.
"Jhino pulang dulu, Pa," kata Jhino kepada Pak Jonathan.
"Iya, hati-hati di jalan," kata Pak Jonathan.
Jhino mengangguk dan tersenyum. Dia kemudian masuk ke dalam mobilnya dan segera melajukan mobilnya menuju kota Bogor. Dia tahu perjalanan kali ini akan melelahkan. Bukan karena jalanan macet atau lelah menyetir sendirian, tapi lebih kepadanya perasaan dan hatinya yang sedang kacau.