Chereads / Prince, You Are My Happiness / Chapter 5 - Ball Pertama yang Tak Terlupakan

Chapter 5 - Ball Pertama yang Tak Terlupakan

"My lady, anda tampak sangat cantik dan elegan, indah sekali" ucap Lavender dengan kagum tapi juga menjaga image coolnya itu.

Ya, sudah 9 tahun berlalu sejak kejadian itu, kini aku sudah berusia 16 tahun. Malam ini adalah debutante ball pertamaku. Oleh karena itu, dari pagi bangun tidur aku sudah dipersiapkan hingga sore. Mulai dari massage(pijit), mandi bunga mawar, masker wajah, make up hingga dress up. Dressku kali ini dipersiapkan oleh designer terbaik di seluruh kerajaan, otomatis pastinya yang terindah apalagi sekarang aku bukanlah gadis dari desa terpencil tapi benar-benar sebagai seorang Lady dari keluarga Westerburgh.

Setahun setelah kematian kakek, aku menjalankan legasi terakhirnya, 'hidup bahagia', karena aku merasa jika aku bisa hidup dengan bahagia, kakekku yang sudah meninggal akan tenang dan turut bahagia bersamaku. Oleh karena itu, aku menjalani semua kelas yang dipersiapkan untukku oleh grandpa, dari politik, ekonomi, sejarah, seni, etiket, dan lain sebagainya. Saat itu aku merupakan cucu satu-satunya sehingga aku dipersiapkan sebagai pewaris Dukedom Westernburgh.

Tapi tidak disangka, 4 tahun kemudian ketika berusia 11 tahun, lahirlah si Relilyon Westernburgh. Dia bukanlah cucu kandung langsung dari anaknya grandpa, tetapi masih memiliki hubungan saudara dan darah keturunan dari Duke Westernburgh. Sebenarnya jika dikatakan egois, iya orang tuanya cukup egois. Dia mengirimkan Lyon kepada Duke Westernburgh berharap anaknya bisa menjadi pewaris dari Dukedom ini. Hal ini dikarenakan perempuan jaranglah menjadi pewaris, ketika mereka dewasa mereka akan segera dinikahkan.

Grandpa yang walaupun mengetahui niat dari orang tua mereka, tetap menerima Lyon. Mungkin dia melihat kemiripan Lyon dengannya. Darah lebih kental dari pada air, Lyon memang dilahirkan sangat mirip dengan ciri-ciri keturunan Westernburgh, sama denganku rambut pirang yang indah dengan mata biru yang sangat mempesona.

Aku sendiri juga sangat senang, Lyon sangatlah lucu dan menggemaskan. Castle ini terasa begitu hidup dengan adanya dia, dan grandpa pun tidak kesepian. Namanya anak laki-laki apalagi diusianya yang baru 5 tahun, dia terkenal sangatlah nakal, tapi selalu saja ada ulahnya yang bikin canda tawa di keluarga ini.

"Woaw… sister kamu cantik sekali seperti peri bunga…" ucap Lyon yang tiba-tiba lari masuk ke kamarku dengan suara lucunya itu.

"Oh my young master (tuan muda), tidaklah sopan memasuki ruang seorang Lady tanpa mengetuk pintu dan please tolong jangan mendekat. Anda harus segera mandi dan membersihkan diri" ucap pelayan lain yang kaget dengar hadirnya Lyon. Bagaimana dia tidak kaget, Lyon baru saja habis bermain pedang kayu, sedang berkeringat dan kotor. Dia takut Lyon mengacaukan dan mengotori dress ini.

Well, sungguh sangatlah indah dress ini sama seperti yang dikatakan mereka. Aku sendiri cukup puas dan senang dengan hasilnya. Bagian atas dibuat model sabrina dengan berwarna putih kemudian yang makin ke bawah berwarna blushing pink sesuai dengan musim semi debutante ball kali ini. Selain design sarung tangannya yang juga indah, bagian pinggang ada hiasan bunga mawar merah yang membuat gaun ini tampak lebih hidup lagi. Untuk kalungku kali ini juga cukup berbeda, ada 1 bunga mawar blushing pink yang dikalungkan ke sebelah kanan leherku. Tak hanya itu, hiasan rambutku juga dipenuhi mawar blushing pink dan benar-benar seperti yang dikatakan Lyon, seperti peri bunga.

Aku sendiri juga sudah tidak sabar ingin segera menghadiri ball pertamaku ini. Aku berharap juga bisa mendapatkan banyak teman karena ball kali ini dilaksanakan di Imperial Palace Arcadian, pasti banyak gadis-gadis seumuranku yang hadir. Terlebih lagi mungkin akan ada Prince Francis dan Killian. Debutante kali ini tidak hanya untuk para gadis seumuranku, tapi juga untuk para laki-laki seumuranku seperti Prince Francis 16 tahun dan Prince Killian 17 tahun.

Hmm… aku benar-benar tidak memiliki teman karena selama ini jarang sekali meninggalkan castle. Kejadian di masa lalu cukup membawakan trauma bagiku. Grandpa juga sangatlah khawatir jika aku keluar rumah ataupun menghadiri acara minum teh para gadis bangsawan. Melihatnya yang sudah berumur tetapi masih mengkhawatirkanku, membuatku tidak ingin banyak keluar rumah.

Akan tetapi saatnya sudah tiba, aku sudah berumur 16 tahun dan setelah ball ini maka aku akan diakui sebagai orang dewasa dan diizinkan memasuki pergaulan social kelas atas. Selain itu, ada Lavender yang selalu disisiku selain sebagai personal maid tetapi juga personal knight. Aku bisa dengan tenang berteman, bertemu orang, menghadiri acara minum the, bergaul dan berpergian. Yang paling utama menurutku kini adalah saatnya aku yang menjaga grandpa, membantu meringankan beban dia mengurusi keuangan dan administrasi castle Westernburgh.

Oleh karena itu aku benar-benar sangat menantikan debutante ball ini. Semoga semuanya berjalan lancar dan yeayyyy…. akhirnya waktu yang ditunggu sudah tiba, segala persiapan sudah selesai dan kami pun naik kereta siap berangkat. Lyon yang awalnya masih belum diizinkan pergi, menangis merengek minta diajak, grandpa juga kehabisan akal dan akhirnya membawa dia pergi bersama.

-------------------------------Sesampainya di Imperial Palace Arcadian-------------------------------

Sesampainya kereta kuda di depan istana, aku melangkahkan kaki kiriku keluar kereta, disambut oleh tangan grandpa yang membantuku turun. Pria yang mendampingiku malam ini adalah grandpa, bukan tidak ada calon hanya saja ya seperti yang telah kusampaikan, aku sangat tidak aktif bergaul sebelumnya.

Perlahan-lahan aku memasuki istana hingga ke pintu utama ballroom. Suasananya sangat ramai dipenuhi para gadis muda dan laki-laki seumuranku. Dress yang mereka kenakan juga sangatlah indah, terlebih lagi ballroom ini. Ruangannya luas dipenuhi iringan musik dan dekorasi yang indah. Ketika memasuki ballroom, pelayan yang ada disamping pintu langsung menjalankan tugasnya mengumumkan kedatangan kami.

"Duke Loui Lestive Westernburgh, Lady Angelina Westernburgh and Young Master Relilyon Westerburgh" ucap pelayan pria itu dengan nada wibawanya.

Aku dapat melihat para para tamu bangsawan lainnya memberikan hormat kepada kami. Ya, grandpa sangatlah dihormati, walau bagaimana pun gelar 'Duke' merupakan pangkat tertinggi selain dari pangkat keluarga kerajaan.

Alunan melodi musik indah yang sangat ingin membuat orang berdansa. Aku melihat banyak sekali para gadis yang berdansa, aku juga menginginkannya. Tapi aku harus menjaga si kecil Lyon, aku takut dia membuat masalah, sedangkan kakek sedang sibuk dengan bangsawan lain yang ingin menyapa dan mengobrol dengannya.

"Eh kalian lihat tidak tadi Lady Angelina Westernburgh?" ucap salah satu gadis yang sedang berkumpul. Aku yang menjaga Lyon tidak sengaja mendengar perbincangan mereka.

"Well, ternyata itu adalah dia. Hmm tidak bisa kupungkiri dressnya sangat indah, tapi menurutku tentunya Lady Roselyn lebih cantik" ucap gadis lainnya.

"Ya percuma secantik itu tapi kalian pernah dengar kan rumor yang beredar" ucap gadis yang lain lagi.

"Ow?? Memangnya rumor apa tentangnya?" ucap gadis yang di situ.

"Ehem hem… bukannya gimana akan tetapi aku dengar rumornya dia adalah gadis pungutan dari desa loh bukan cucu asli Duke Westernburgh" ucap gadis mulut penggosip itu.

"Apa? Orang seperti itu sama sekali tidak layak berada di sini apa lagi menjadi bagian dari kalangan bangsawan. Darahnya bukanlah darah bangsawan, hina sekali. Pantes saja dia jarang muncul dan tidak hadir di berbagai acara kegiatan kita" ucap gadis lainnya.

"Hey hati-hati kalian jika bicara, jangan sampai kedengaran Duke Westernburgh. Apa kalian mau keluarga kalian dimusnahkan seperti Kingdom Eutia?" tegur gadis lainnya.

"Hemm… Kingdom Eutia memang sudah musuh Duke dari dulu, mereka juga kan yang menyebabkan Lady Evangeline meninggal, sudah pasti Duke membalaskan dendamnya" jawab gadis itu dengan angkuhnya.

Sementara itu aku yang mendengar semua itu tidak hanya kaget tetapi juga sangat sedih. Aku tidak tahu imageku begitu buruk dikalangan gadis-gadis seumuranku, bahkan mereka dengan sebebasnya bisa membicarakan hal tidak baik di belakangku. Aku juga baru menyadari ketika belajar sejarah dan geografi tentang Kingdom Eutia, ternyata inilah alasan sebenarnya Kingdom itu dihapuskan dari peta. Ternyata ketika kakek meninggal dan aku mengalami mental shock, kakek tidak menemui selama sebulan lebih adalah untuk menjalankan rencananya dan memusnahkan Kingdom Eutia.

"Hey kalian dasar para penggosip, beraninya kalian menjelek-jelekkan Sister Angelina. Akan saya pastikan kalian dihukum" ucap Lyon dengan nada marah dan segera menyerang gadis-gadis yang sedang gosip itu.

Aduhh gawat aku terlalu sibuk memikirkan apa yang mereka katakan sehingga tidak sadar Lyon telah berlari menyerang mereka.

"Aaa…. (kaget) apa-apaan ini, siapa anak kecil ini?" teriak gadis-gadis yang diserang Lyon itu.

"Lyon… lyon… Lavnder bantu aku…" ucapku panik dan segera memanggil Lavender yang berdisi siap siaga dekat dinding.

Baru saja ingin memisahkan Lyon dari gadis-gadis itu, terdengar pengumuman kedatangan penguasa kerajaan ini.

"His Majesty The Emperor of Arcadian and His Royal Highness, The Second Prince"

Semuanya langsung menunduk hormat, termasuk aku yang berusaha menarik Lyon dan memberikan hormat. Aku panik sekali jika sampai keributan ini terdengar di telinga Emperor bisa jadi akan terkena hukuman berat, bukan hanya itu, pasti akan membawa malu ke nama Westernburgh.

"Lavender cepat bawa Lyon pergi dari sini" perintahku dengan suara kecil ketika semua selesai memberikan hormat.

"Tunggu saja kalian dasar wanita mulut jahat. Akan kuadukan ke grandpa" ancam Lyon. Dia segera berlari mencari grandpa. Aku tidak punya pilihan lain selain membiarkan Lavender mengikutinya karena masih ada yang harus kuucapkan kepada para gadis itu.

"Dasar anak kecil kurang ajar, dress putih indah ini sudah kusiapkan berbulan-bulan lalu, pesan dari designer ternama, seketika hancur gara-gara wine dan anak kecil itu aaaahhhhh… prince Francis sudah datang lagi…. Bagaimana ini?" rusuh panik gadis-gadis yang diserang Lyon.

"Please sebagai seorang bangsawan jaga mulut Anda, dia bukan anak kecil kurang ajar, namanya adalah Relilyon Westernburgh" ucapku tegas.

"Henggg… akan kuadukan ke papaku, aku tidak bisa berdansa dengan gaun kotor ini" ucap gadis lain itu dengan kesal.

"Dressmu yang kotor sangat cocok dengan mulutmu yang kotor dan hina itu" ucapku sambil meninggalkan mereka.

"Ah satu lagi, darahmu boleh darah bangsawan, tapi wajah dan tingkah lakumu seperti orang rendahan. Hinaanmu terhadap Westernburgh malam ini akan dikembalikan berkali-kali lipat, tunggu saja" lanjutku yang juga emosi dan berjalan meninggalkan mereka.

Aku segera mencari jalan meninggalkan ballroom yang sangat sesak penuh dengan orang ramai. Hiksss… hikss… bisa-bisanya mereka mengatakan hal seburuk itu tentangku yang belum pernah mereka temui. Aku sangat marah sampai menangis dan tidak bisa habis pikir dengan kalangan gadis bangsawan itu. Aku hanya ingin menikmati pesta debutanteku dan mencari teman, kenapa bisa jadi begini akhirnya? Hikkksss….

Aku berjalan ke arah taman yang dekat dengan ballroom, duduk di sebuah pavilion yang dipenuhi dengan bunga. Setidaknya ini dapat membuatku tenang sambil mendengar nada kecil dari alunan musik waltz ballroom.

"My prince, ahh my prince please… please…." terdengar suara seorang gadis dari kejauhan. Suara itu cukup kecil tapi karena di sini cukup tenang aku bisa mendengarnya.

Rasa penasaranku mulai muncul dan membuatku ingin mencari tahu asal suara itu. "Oh my… mereka sedang… sedang apa itu… sama sekali tidak sopan di tempat umum.." ucapku panik dan kaget sambil menutup mata.

"Slap!!! Bawa dia pergi dan ajari dia cara membuatku senang" ucap laki-laki tadi yang didekati perempuan itu.

"Tidak… tidak please kasih aku kesempatan lagi pleaseee…" ucap perempuan itu yang berlutut memohon tetapi diseret oleh para pengawal.

"Loh? Bukannya mereka tadi lagi…" pikirku aneh karena aku jelas-jelas melihat perempuan tadi itu sedang, sedang memeluk dan mencoba mencium laki-laki itu.

"Aaaaa…" teriakku terkejut karena ada katak yng melompat ke kakiku. Astaga, aku lagi sembunyi dan ketahuan hanya karena terkejut ada katak.

"Siapa yang ada di sana?" teriak laki-laki itu dan berlari kearahku sambil menghunuskan pedangnya ke arahku.

"(mengangkat kedua tangan) oh no… ehem hem (menurunkan tangan dan bersikap wibawa memberi hormat karena aku mendengar perempuan tadi memanggilnya prince) maafkan saya yang mulia, saya... (terpotong)" ucapku setelah menelan ludah dan menarik nafas dalam. Well, aku cukup dengan pedang yang dihunuskannya dan kejadian tadi.

"Siapa kamu dan apa yang membuatmu berani menguping dan melihat apa yang seorang pangeran lakukan?" ucap pangeran itu dengan pandangan dingin dan tajam dari mata birunya itu. Apakah dia pangeran Francis, yang kutahu tadi mereka mengumumkan kedatangannya hanya saja aku tidak melihat wajahnya.

"Saya… (takut) saya Angelina Westernburgh" ucapku ketakutan karena ujung pedangnya sudah sangat mendekati leherku.

"Oh… westernburgh… hmm gadis kecil hilang yang ditemukan 9 tahun lalu" ucapnya.

"Prince… gadis yang satu ini lebih baik dibiarkan pergi" ucap salah seorang pengawal yang datang menghampiri kami.

"(menghunuskan pedangnya ke leher pengawalnya) Diam, Saya yang akan memastikan dia bisa pergi atau tidak" ucapnya dengan nada kesal dan marah.