Aku menatapnya dengan sangat excited, tidak hanya impianku untuk berdansa terpenuhi, aku bahkan bisa mengajaknya melakukan hal lain yang menyenangkan. Segera setelah melodi terakhir dari waltz ini berakhir, kami saling memberikan hormat dan mulai berjalan meninggalkan area dansa di tengah ballroom.
Aku sudah tidak sabar untuk bersenang-senang, tetapi hmm… aku lupa bahwa pikiran awalku ke ballroom adalah biar grandpa melihatku dan menyelamatkanku. Rencana ini berhasil, raut wajah grandpa yang kaget dan cemas melihatku menari bersama pangeran ini segera menemuiku dan mengajakku pulang.
"(menghampiriku)… Hormat kepada Yang Mulia Prince Killian, Star of The Arcadian, maaf jika pria tua ini mengganggu waktu yang mulia akan tetapi pria tua ini sedikit letih dan ingin mengajak cucunya Angelina untuk pulang. Apa tidak masalah jika kita permisi pulang sekarang?" tanya grandpa.
"Grandpa tidak apa-apa? (khawatir) Yang mulia, maafkan aku. Kelihatannya aku tidak bisa menepati janjiku malam ini (cemas) akan tetapi jika Anda tidak keberatan, aku ingin mengundang Anda ke Dukedom Westernburgh besok" ucapku sudah khawatir duluan. Aku takut dia marah karena berpikir ini adalah hal yang kurencanakan terjadi.
Pangeran yang mendengarkan undanganku itu, hanya membalas dengan wajahnya yang dingin dan langsung meninggalkan kami. Bahkan grandpa tampak sangatlah khawatir setelah mendengarkan aku akan mengundang dia ke rumah.
"Angelina, bagaimana kamu bisa mengenal Yang Mulia Pangeran Killian?" tanya grandpa.
"Jadi itu adalah Pangeran Killian (senyum), aku pikir Pangeran Francis" jawabku tersenyum senang. Setelah dia berbaik hati berdansa denganku, bayangan dia yang kejam dipikiranku sedikit menghilang dan aku jadi tidak begitu takut dengannya. Menurutku dia hanyalah dingin di luarnya tetapi di dalam hatinya masih ada sedikit kebaikan. Mungkin ya benar dia bosan dan kesepian, aku harus banyak membawanya bersenang-senang. Tekadku membawanya have fun menjadi lebih kuat setelah ini.
Grandpa yang mendengar jawabanku sangatlah tidak puas dan khawatir. Dia segera membawaku dan mencari Lyon untuk pulang. Setelah sampai dirumah, aku segera bersiap-siap tidur dan memikirkan besok harus memakai gaun apa dan bersenang-senang ngapain aja dengan Pangeran Killian. Sementara itu Lavender dipanggil oleh grandpa.
"My Lord, mohon menghukum saya! Saya telah gagal mengawal Lady Angelina" ucap Lavender.
"Pergi dan temui Zhaskegh untuk menerima hukumanmu!" ucap Duke dengan nada dingin.
"My Lord, apa yang telah terjadi sampai Lavender dihukum?" tanya Savire perhatian sembari Lavender pergi menembus hukumannya.
"Angelina berdansa bersama Pangeran Killian bahkan mengundangnya ke castle besok. Persiapkan semuanya." jawab Duke.
"(kaget) Apa? Hemm… maaf sudah tidak sopan. Saya akan menyiapkan semuanya dengan baik. Tapi hal ini memang cukup mengkhawatirkan, Lady Angelina tidak sering keluar castle otomatis tidak tahu rumor yang beredar mengenai Prince Killian. Dia terkenal sangatlah kejam, berdarah dingin, susah diatur, mungkin ini semua karena sedari muda dia sudah tinggal diperbatasan mengikuti perang" ucap Savire.
"Kelihatannya sudah waktunya. Dia kembali ke istana memang untuk merayakan debutnya dan sekarang dia sudah dianggap sebagai orang dewasa. Kelihatannya tidak bisa dihindari lagi, apa yang akan datang akhirnya akan datang juga" ucap Duke dengan muka lelahnya itu.
"(khawatir) Tapi My Lord, setidaknya kita harus mengusahakan agar pasangan Lady Angelina dapat berubah menjadi Prince Francis. Prince Killian terlalu berbahaya untuknya, dia tidak hanya menghukum para pria bangsawan yang mendekatinya tetapi juga para wanita bangsawan lainnya" ucap Savire khawatir.
"Jangan khawatir, perjanjian dengan Emperor Arcadian adalah pangeran mahkota yang akan bertunangan dengan Angelina. Ini adalah utang dia kepada nyawa Westerburgh yang telah dikorbankan untuk melindunginya" ucap Duke.
"Syukurlah, kemungkinan terbesarnya tentu adalah Prince Francis. Walau bagaimana pun dia adalah anak kandung dari Sang Emperor" ucap Savire.
"Ya. Pastikan Angelina tidak memiliki hubungan yang terlalu dekat dengan Prince Killian" perintah Duke.
"Baik, akan saya atur" jawab Savire.
Keesokan harinya aku yang sudah sangat excited bangun pagi dan segera mempersiapkan diri. Aku tidak memakai dress yang mewah atau pun bagus, justru memilih pakaian yang biasa aku kenakan ketika menunggangi kuda. Kemudian memerintahkan koki untuk mempersiapkan makanan yang simple serta minuman. Aku ingin mengajaknya untuk berkuda dan piknik.
Aku pernah membaca hal ini di buku bahwa berkuda dapat melepaskan stress dan berpiknik dapat membuat kita jadi lebih rileks dan santai.
"My Lady, walaupun Anda tetap cantik berpakaian simple seperti ini, akan tetapi untuk bertemu dengan seorang pangeran… pakaian ini hmm terlalu tidak sopan" ucap Lavender dengan wajah pucat.
"Well, aku tidak mungkin berpakaian bagus jika ingin menunganggi kuda bersamanya. Dress pastilah akan sangat mengganggu" ucapku senang dan tersenyum kepada Lavender, akan tetapi aku baru sadar wajahnya tampak pucat sekali.
"Lavender, apa yang terjadi? Kok wajahmu kelihatan pucat?" tanyaku khawatir.
"Tidak apa-apa My Lady" jawab Lavender.
"Lavender, aku tidak apa-apa. Kembalilah ke kamarmu istirahat, aku khawatir kamu akan jadi lebih sakit" ucapku.
"Sakit sekalipun saya harus tetap melindungi My Lady" ucapnya tegas.
"Sifat keras kepalamu itu hmm… benar-benar sulit diubah. Baiklah kalau begitu panggilkan Savire kemari" perintahku.
"My Lady, Anda memanggil saya?" tanya Savire setelah beberapa menit Lavender memanggilnya.
"Savire, berikan satu hari libur kepada Lavender agar dia dapat beristirahat dan tidak sakit. Ganti pengawalku dengan yang lain" perintahku.
"Baik My Lady, akan saya jalankan" ucap Savire sambil mengajak Lavender meninggalkan ruangan.
"Lavender, kamu dapat beristirahat hari ini dan obat lukamu. Jangan sampai Lady Angelina melihatnya dan khawatir" ucap Savire.
"Baik" jawab Lavender sambil meninggalkan Savire. Semalam dia menerima pukulan yang berat atas hukumannya itu. Rasa sakit dari luka pukulan yang dia terima membuat wajahnya pucat.
"Sir Reyn, kawal Lady Angelina seketat mungkin! Dia berencana berkuda bersama Prince Killian. Saya akan mengurusi kuda-kuda hari ini agar tidak bisa ditunggangi. Tugasmu adalah jangan sampai Prince Killian mendekatinya sedikit pun!" perintah Savire kepada salah satu knight terkuat, Sir Reyn yang datang menghampiri Savire.
"Siap laksanakan" ucap Sir Reyn dan segera menghampiri Lady Angelina untuk memberikan salam dan hormatnya.
"My Lady (hormat), saya akan menjadi personal knight Anda hari ini" ucapnya.
"Oh Sir Reyn, terima kasih sebelumnya dan please jaga saya dengan baik" ucapku dengan ramah.
"Siap My Lady, bahkan mengorbankan nyawa pun akan saya jaga keselamatan Anda" ucapnya.
"Ya ampun tidak perlu sebegitunya Sir Reyn. Lagi pula ada Prince Killian tentunya tidak akan ada masalah" ucapku.
"Justru ini My Lady (pucat), Prince Killian sebelum ke ibu kota, dia tinggal di perbatasan, menghabiskan waktunya berperang di luar sana" ucapnya.
"Kalau begitu dia pasti sangatlah kuat" ucapku bersemangat. Entah kenapa, aku melihatnya hanya dari sisi positif. Ternyata inilah yang membuatnya kelihatan sangat menindas dan kejam, pasti sangatlah menyakitkan berada di medan perang selama ini. Memikirkan hal ini membuatku merasa perih di hati, baiklah sudah kuputuskan aku akan mengajarinya arti dari bersenang-senang.
Well, sudah sedari pagi aku menunggunya dan makanan untuk piknik sudah dipanaskan berkali kali. Huft… sudah lewat dari siang hari dan menjelang sore. Hmm… apakah dia tidak akan datang. Aku jadi sedih dan tidak bersemangat, aku bahkan sudah duduk di ruang tamu seharian menunggunya datang. Beberapa kali ke teras depan melihat apakah akan ada kereta kuda Prince Killian yang masuk.
"My Lady masuklah dan tunggu di dalam. Saya akan memberitahu Anda jika Prince Killian datang" ucap Savire.
Aku masuk ke dalam castle dengan wajah kecewa. Kelihatannya dia tidak akan datang hari ini, apa lagi sudah mau jam 4, tidak akan sempat piknik. Hmm… aku hanya duduk di sofa dan tampak murung sendiri serta kecewa.
"Permisi, my lady, Prince Killian telah datang" ucap Savire yang tampak enggan menyampaikan informasi ini. Rencana dia menghalangi Prince Killian datang telah gagal.
Seketika senyum menghampiri wajah murungku ini. Aku segera berlari keluar rumah melihat datangnya kerete Prince Killian. Ketika kereta itu berhenti di depan dan Prince Killian melangkah keluar, aku segera berlari ke arahnya.
"My Lady…" teriak Savire yang melihatku berlarian melupakan etika.
"Prince… Anda datang" ucapku bersemangat dan senang akan kehadirannya. Akan tetapi ya dia membalas semua itu dengan wajah dinginnya. Tapi ya sudah tidak apa-apa, aku pasti akan berusaha membuatnya wajah dinginnya itu tersenyum.
"Hormat kepada Yang Mulia Prince Killian, Star of the Empire dan salam untuk Sir Luke (aide – asisten pangeran) izinkan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya adalah Savire, butler dari castle Westernburgh. Semoga anda menikmati kunjungan Anda ke sini" ucap Savire formal.
"Kelihatannya benar-benar harus menikmati, jika tidak akan sangat disayangkan usaha Duke Westernburgh" ucap Prince Killian menyindir. Mood dia kelihatan sangatlah tidak senang atas apa yang telah terjadi selama perjalanan dia menuju castle Westernburgh. Sebenarnya dia sudah berangkat dari jam 11 siang akan tetapi kereta dia dihalangi entah itu kerumunan, jalanan rusak, dan lain sebagainya.
"Emm… grandpakah? Kenapa? Apa yang terjadi?" tanyaku bingung dan penasaran.
Prince Killian hanya menatap tajam kepadaku dan tidak menjawab pertanyaanku. Entah apa yang ada dipikirannya dan yang membuat moodnya buruk seperti ini.
"Prince, let's go! Aku sudah tidak sabar untuk memperlihatkan kuda kesayanganku kepada Anda… Bulunya berwarna hitam pekat dan berkilau, Anda pasti akan senang menungganginya" ajakku menarik tangannya agar bisa cepat mengalihkan suasana canggung tadi.
"My Lady…" panggil Savire yang terkejut melihatku mengajak Prince Killian pergi sambil memegang tangannya. Savire segera memerintahkan Sir Reyn untuk mengejar dan mengawalku.
"Kelihatannya Duke Westernburgh sangat menyayangi cucunya hingga meringankan kelas etikanya" sindir Luke kepada Savire bahwa Lady Angelina sangatlah tidak sopan dan melupakan semua etikanya di depan Prince Killian.
"Tentu saja. Lagi pula apa pun yang dilakukan oleh Lady Angelina sekalipun salah akan tetap benar" balas Savire atas sindiran Luke dengan senyuman penuh maknanya itu.
Luke tidak menghiraukannya dan segera mengikuti Prince Killian. Savire yang tampak kesal segera menyuruh pelayan menginformasikan Duke atas kedatangan Prince Killian. Selain itu juga meminta Commander Zhaskegh datang dan mengawal Lady Angelina secara diam-diam.
Kami berjalan menuju kandang kuda, dan ya tidak perlu dipikirkan lagi belum setengah jalan Prince Killian sudah menarik balik tangannya. Hmm… ya sudahlah… aku hanya excited setelah menunggunya hampir 8 jam. Aku tak percaya apa yang aku lihat ketika sampai di kandang kuda.
"Maafkan saya My Lady, semua kuda sedang dipakai oleh para ksatria latihan berburu untuk kompetisi hunting nantinya. Bahkan kuda Lady Angelina pemberian Duke Westernburgh sedang dibawa pergi untuk menjalani cek kesehatan" jelas pelayan yang menjaga dan merawat kandang kuda.
"Apa?" responku kaget. Aku sama sekali tidak tahu bahwa tidak akan ada kuda tersisa 1 pun untuk ditunggangi. Bagaimana ini? rencanaku gagal dan aku sangat panik sekali. Aku menatapnya dan dia hanya memberikan pandangan dinginnya kepadaku.
"Jadi ini alasan Anda berpakaian tidak sopan menemui Yang Mulia Pangeran" ucap Luke dingin dan tidak senang. Tentu saja bagaimana dia bisa ramah setelah mengetahui berbagai halangan yang dilakukan Duke Westernburgh mencegah kunjungan mereka. Hal ini belum diketahui Angelina sehingga dia merasa sangat terpukul dan sedih.
"Aku… aku… (mataku mulai berkaca-kaca)" ucapku terpatah-patah. Sebenarnya aku tidak ingin menangis, akan tetapi rencanaku gagal semua dan kepanikan ini membuatku sangat sedih.
"Membosankan!! Jika tujuanmu mengundangku ke sini hanyalah untuk menunggangi kuda, maka itu sangatlah membosankan!!" ucapnya marah.
"Hikss… maafkan aku. Kuda yang aku dapatkan dari grandpa sangatlah berbeda dengan yang lain. Aku pikir Anda akan senang menungganginya jadi ingin mengajak Anda hikss… selain itu… hikss… aku juga ingin piknik hikss…" ucapku sambil menangis setelah dibentak dan dikatakan 'membosankan' olehnya.
"Ehem…" batuk kecil oleh Prince Killian menunjukkan bahwa tenggorokannya kering
"Hikss… aaa… maafkan aku, aku akan segera menyuruh pelayan mempersiapkan teh dan makanan di taman. Grandpa membangun taman mawar untukku dan katanya taman ini merupakan taman terindah di seluruh kerajaan" ucapku sambil menghapus air mata, kemudian segera pergi memanggil pelayan dan menyiapkan segalanya.
"Kelihatannya ini juga merupakan ulah Duke Westernburgh" ucap Luke setelah Angelina meninggalkan mereka.
"Heng, semakin dia tidak ingin cucunya didekati, akan semakin kudekati" jawab Prince Killian.