Rena bertemu dengan dikta di sebuah cafe. Rena dan dikta duduk di salah satu kursi.
"Bagaimana kabarmu?"ucap dikta memulai pembicaraan
"Aku baik-baik saja. Kamu?" Ucap rena
"Aku baik"ucap dikta tersenyum
"Datanglah keacara ulangtahun alya. Dia ingin bertemu denganmu. Dia merindukan ayahnya"ucap rena
"Kedatanganku bisa membuat kyra marah" ucap dikta
"Soal kyra tenang saja. Kamu cukup datang saja!" Ucap rena
"Izinkan aku bertanya satu hal padamu." Ucap dikta
"Aku izinkan" ucap singkat rena
"Bagaimana jika alya ingin aku dan kyra bersama menjadi keluarga? Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya dikta
Rena tak menjawab, ia hanya menatap dikta serius.
Waktu menunjukan 19.30 malam, alya dan kyra menunggu rena di meja makan.
"Kemana pho?"tanya alya pada kyra
"Mamah tidak tahu alya. Kenapa dia belum pulang,?" Ucap kyra yang terlihat cemas
Tak lama rena sampai, ia mendekat pada alya dan kyra.
"Darimana saja, pho? Kenapa baru pulang?"tanya alya
"Maaf, pho bertemu dengan teman pho jadi lupa waktu" jawab rena
Rena duduk, ia tersenyum pada kyra. Mereka makan malam bersama.
"Sebentar lagi ulangtahun alya, pho tahu kan?"ucap alya
"Iya. Kamu mau hadiah apa dari pho?" Tanya rena
"Aku ingin pho menyuruh ayah alya kesini lalu jalan-jalan bersama, bertiga bersama mamah. Aku ingin itu" ucap alya jujur
Rena hanya tersenyum, kyra menatap rena. Ia tahu rena sedih mendengar itu.
Alya sudah tidur di kamarnya, kyra bersama dengan rena yang duduk di sofa sambil menonton drama korea " my absolute boyfriend"
Kyra menggenggam tangan rena erat.
"Jangan fikirkan ucapan alya!" Ucap kyra
"Aku tidak memikirkannya. Tidurlah, ini sudah malam" ucap rena
"Aku belum ngantuk. Aku ingin disini menemani kamu." Ucap kyra
Keduanya saling menatap dan tersenyum sesaat.
"Masih nonton drama ini? Bukankah semalam sudah selesai?" Ucap kyra
"Iya. Aku suka drama ini" jawab rena yang fokus menonton
"Kenapa?"tanya kyra
"Karna sang wanita tak peduli pendapat orang lain tentang dia yang memiliki kekasih seorang robot. Dan sang robot yang tak ingin menghapus ingatan tentang sang wanita meski itu bisa membuatnya mati." Jawab rena
Kyra dan rena saling menatap dalam.
"Aku mencintaimu. sangat amat mencintaimu" ucap rena
Tatapan rena begitu dalam dan hangat. Ketulusan terlihat di matanya.
Keesokannya rena berada di konter, seseorang datang yaitu kirana.
"Kirana?"ucap rena
Kirana tersenyum, rena mendekat dan memeluk kirana.
"Aku merindukanmu" ucap rena
"Aku juga" ucap kirana
Rena melepaskan pelukannya dari kirana.
"Aku ingin jalan sama kamu sekarang, Bisakan?"tanya kirana
"Iya. Ayo" ajak rena
Mereka pun pergi menggunakan motor rena.
Beberapa saat mereka berada di sebuah puncak, pemandangan terlihat begitu indah, angin berhembus menyejukkan. Keduanya duduk di bangku.
"Jadi ceritakan, ada apa?"tanya rena
"Pernikahanku dan putra akan di batalkan" ucap kirana
Rena menatap kirana, ia terkejut mendengar hal itu.
"Kenapa? Ada masalah?" Tanya rena
"Keluarga putra tidak pernah menyetujuinya karna aku miskin" ucap kirana
"Tapi selama ini baik-baik saja" ucap rena
"Tidak. Saat aku dan putra memutuskan bertunangan , orangtua putra menentang bahkan mengusirku" ucap kirana
"Ayo!"ajak rena sambil berdiri
"Kemana?"tanya kirana
"Menemui keluarga putra" ucap rena
"Tidak. Hari ini disini saja. Buat aku tenang!" Ucap kirana
Rena hanya diam, ia kembali duduk.
Kyra ke konter, di konter hanya ada wulan dan ayu.
"Kenapa kalian disini? Mana rena?" Tanya kyra
"Dia jalan sama kirana" jawab ayu
Mendengar itu kyra langsung kesal dan cemburu.
"Kakak masih cemburu sama kak kirana?"tanya wulan
"Tentu saja. Sikap dia semakin hangat dan manis sama kirana" ucap kyra kesal
"Mereka bersahabat. Wajar jika seperti itu" ucap ayu
Kyra pergi dengan rasa kesal dan cemburu, ayu dan wulan tersenyum melihat kyra yang seperti itu.
"Astaga, dia masih belum dewasa" ucap ayu
"Wajar saja. Kak rena terlalu memanjakan kak kyra" ucap wulan.
Ayu mengangguk pelan, setuju dengan ucapan wulan.
Hari sudah sore, rena mengantar kirana pulang. Mereka di depan rumah.
"Aku pulang"ucap rena
Rena akan pergi tapi langkahnya terhenti saat sebuah mobil berhenti di depan mereka. Seseorang keluar yaitu putra.
"Kamu disini?"ucap putra
"Iya." Ucap rena singkat
"Sepertinya kirana sudah cerita semua yang terjadi" ucap putra
"Buatlah orangtuamu percaya dan yakin bahwa kirana pantas menjadi istrimu" ucap rena
"Tentu saja. Kau percaya saja padaku" ucap putra
"Aku pergi. Kalian bicaralah berdua" ucap rena
Rena pergi dari sana, putra dan kirana saling menatap.
Rena sampai konter, terlihat alya sedang bermain bersama ayu.
"Akhirnya kembali"ucap wulan
"Kemana kyra? Kenapa alya disini?" Tanya rena
"Kak kyra di rumah dan alya kesini bersama tante ira tapi tante punya urusan jadi pergi" jelas wulan
Alya dan ayu mendekat pada rena dan wulan.
"Pho?"panggil alya
"Alya, udah makan belum?"tanya rena
"Sudah. Bagaimana dengan pho?"tanya alya
"Sudah."jawab rena tersenyum
"Ah.. baru ingat. Sebentar lagi ulangtahun alya, kado yang alya mau apa?"tanya ayu
"Ayah"jawab alya singkat
"Ayah?"tanya wulan
"Iya. Aku ingin bertemu dengan ayah dan hidup bertiga bersama mamah. Teman-teman alya sangat bahagia punya ayah jadi alya pun ingin" ucap alya
Mendengar ucapan alya yang masih kecil dan jujur membuat mereka terdiam dan sedih.
Alya masuk dan main kembali.
"Jangan beritahu kyra tentang ucapan alya!!" Ucap rena serius
Wulan dan ayu mengangguk setuju.
Hari ulang tahun alya, para tamu dan teman-teman alya berdatangan. Pesta sederhana yang ramai.
Rena di kamar sedang merapihkan rambutnya, seseorang memeluknya dari belakang yaitu kyra .
"Terima kasih" ucap kyra
"Untuk?"tanya rena
"Karna bersamku, karna mencintai alya dan untuk yang lainnya." Ucap kyra
Rena membalik, keduanya tersenyum.
Mereka di luar dan mendekat pada alya dan yang lain. Pesta di mulai, semua kumpul di dekat meja, terlihat kue ulangtahun yang besar.
Semua bernyanyi lagu selamat ulangtahun.
"Sayang tiup lilinnya" ucap kyra
Alya hanya diam seakan menunggu seseorang. Dari arah pintu terlihat dikta membawa kado, semua melihat dikta dan alya tersenyum lalu meniup lilinnya.
"Ayah..."panggil alya sambil lari ke arah putra
Alya dan putra saling memeluk erat penuh rindu dan bahagia.
Kyra dan rena saling menatap, rena tersenyum kecil pada kyra.