Chereads / Story Kalea&Ryuga / Chapter 3 - Zidan with Ridwan

Chapter 3 - Zidan with Ridwan

Males nih, udah tau kebobrokannya Ridwan kek gimana. Semesta malah seolah-olah mencoba agar aku terus ketemu sama dia. Ridwan tuh tengil tau. Masa dia iseng-isengan main ganti password hapeku. Udah gitu, dia ganti setiap nama kontak dihapeku. Kan ngeselin jadinya. Terus main corat-coret dibelakang buku orang lagi. Udah tau beberapa guru engga suka bukunya dicorat-coret. Walaupun sebenarnya itu hak kita ya, soalnya yang punya bukunya juga siapa.

"Ayo dong, Kal masih pendek juga."

Apa hubungannya bambang!

Ridwan celemes, pengen banting tulangnya rasanya. Aku menepi dengan segera karena tiba-tiba kepalaku berdenyut cukup kuat. Dan sepertinya sebuah mobil melaju dengan cepat ke arahku.

"Aahhh!_"

"Kalea!" seru semua orang dengan cepat. Tak kusadari kini semua orang berlari kearahku.

"Lo kenapa?" Dania bertanya kepadaku.

"Engga, engga papa. Oh ya, kalian lanjut aja latihannya. Kayaknya kepala Gue sakit nih, tolong sakitin ya."

"Gue anter Lo ke UKS." putus Ridwan telak.

Aku dengan pasrah hanya menunduk. Lalu Ridwan memegangi kedua bahuku cukup kuat. Makasih sebelumnya Ridwan, karena memang kepalaku sangat pusing saat ini.

"Gue ikut!" seru seseorang dari belakang. Zidan mengekori kami dari belakang. Pasti ada sesuatu dibaliknya.

Sesampainya kami di UKS. Ternyata pintu UKS terkunci. Tidak seperti cerita per-film an pada umumnya. Karena ini nyatanya saat pembelajaran berlangsung tidak ada yang menjaga UKS karena anggota PMR kan sama-sama murid jadi harus belajar. Lalu siapa yang memegang kunci ruang UKS yah?

"Lo panggil pak Ryuga sana." titah Ridwan pada Zidan.

"Lah kok Gue?" sargah Zidan cepat.

"Yah terus siapa? Masa dia yang harus cari Pak Ryuga," tunjuk Ridwan dengan dagunya kepadaku.

Tau gitu mah ngapain kalian ikut atuh.

"Ih, engga bener banget. Gue bisa cari sendiri, bye!" kataku dengan nada kesal.

"Kalian sedang apa ngumpul didepan UKS?" Pak Ryuga datang tiba-tiba.

"Eh bapak, selamat siang pak." Zidan basa-basi.

"Iya-iya," balas Pa Ryuga hangat seperti biasanya. "Kami lagi mau bawa Kalea ke UKS, tapi ruangannya dikunci." Zidan menimpal lagi.

"Oh, terus Kalea mau kemana?" Pak Ryuga berbalik dan bertanya kepadaku.

"Mau cari bapak." seru Zidan lagi.

"Kuncinya ada dibapakkan?" tanya Ridwan.

"Iya-iya, kebetulan ada disaya." Pak Ryuga langsung membuka pintunya. Dengan pelan-pelan aku masuk dan berbaring diranjang kasur UKS.

"Kamu kenapa?" tanya Pak Ryuga kepadaku.

"Kepala saya pusing pak,"

Pak Ryuga ngangguk-ngangguk. Lalu melihat Zidan dan Ridwan dibelakangnya.

"Terus kalian ngapain masih disini?"

"Ya, jagain Kalea atuh pak. Masa pengen berduaan sama bapak." guyon Zidan lagi.

"Kembali lagi ke pembelajaran, biar Kalea bisa istirahat disini." kata bijak Pak Ryuga.

"Baik pak." balas Ridwan lalu menyeret Zidan dengan paksa agar keluar juga dari sana.

"Hebat ya, kamu dapet bodyguard dua." ucap Pak Ryuga. Apa-apaan bodyguard yang ada nih kepala tambah pusing aja. Mentang-mentang tubuh mereka jangkung-badak dua duanya. Ya besar gitu.

Aku hanya terkekeh kecil. Lalu pak Ryuga keluar tanpa permisi. Tapi selang beberapa menit ia kembali dengan membawa minum.

"Kamu minum dulu, mungkin darah kamu rendah karena kepanasan. Istirahat juga setelah ini, atau kamu mau pulang? Biar saya antar." tawar Pak Ryuga.

"Makasih pak, tapi sebelumnya. Kalau saya pulang emang engga papa?"

"Bisa kok,"

***

"Didepan belok kiri ya, Pak. Saya juga turun disana. Soalnya masuk gang lagi," aku berkata demikian.

"Oh yaudah,"

Aku membuka pintu mobil. Lalu keluar dan berjalan dengan pelan. Pak Ryuga masih memperhatikan.

"Emang kamu kuat?" tanyanya. "Kalo engga saya cariin kamu becak."

"Engga-engga, em makasih pak sebelumnya. Tapi saya kuat kok, Pak." kataku dengan dengan senyum kecil.

"Yasudah," ujarnya dengan nada rendah."Assalamu'alaikum."

"Walaikumussalam." ucapku. Dan memandangnya sampai mobilnya menjauh.

Pantas saja semua siswi disekolahnya mengidolakan Pak Ryuga. Karena selain ehm tampan, muda, sukses dia juga baik hati. Tapi Pak Ryuga itu aneh. Kalian ingat saat dia mengucapkan kata-kata. Rasakan apa yang terjadi setiap dalam hidup kamu.

Setelah itu baru kamu bisa mengeluh tentang sesuatu menurut pandanganmu.

Sumpah otakku gagal paham. Engga ngerti-ngerti sampai sekarang.

Ketika aku sampai. Nenek sedang berbincang dengan seseorang. Tampaknya itu seperti seorang laki-laki. Bahkan ketika dia berpapasan denganku. Ia hanya menunduk enggan melihat kearahku.

"Dia siapa nek?"

"Cuman salah alamat. Sudah, jangan dipikirkan. Ayo masuk" nenek mengajakku kedalam rumah."Nenek udah masak sayur sop kesukaan kamu."

Ketika selesai mandi. Aku tak sengaja, melihat sebuah pesan masuk.

089*****

P

Kol

Aku mengernyit heran. Lalu melihat poto profilnya. Dia!

Iya?

Klik.

Udah baikan kan Lo?

Aku membiarkannya. Karena sedang mengaduk nasi kepiringku. Kakek juga baru tiba dan aku mulai mengisi setiap piring dengan nasi.

"Makan Kek." Kakek mengangguk.

Zidan

Kol, masih idup kan lo?

Baik-baik, masih kok jahad amat dido'ain mati

19:00

Zidan

Gue serius, lo nya bercanda terus cok

Lo lagi apa sekarang?

19:00

Uhuk..

Aku terbatuk begitu melihat balasan cepat Zidan.

"Minum-minum, lalaunan atuh neng(yang pelan-pelan)." ucap Kakek.

"Maaf kek,"

"Lagi makan, jangan sambil main hape atuh." larang nenek kepadaku. Dengan terpaksa aku mematikan handphone terlebih dahulu.

Sepuluh menit berlalu. Aku langsung masuk kamar dan mulai membuka Hape lagi.

To:Zidan

Maap, Zid gue lagi makan tadi, jadi baru bisa bales sekarang

19:20

Zidan

Engga papa, gue ada sesuatu

Apaan?

Liat ...

?

Matematika dong Kol

Grrrr

Aku kira Zidan emang bener khawatir. Dasar buaya, bener kan pasti ada sesuatu. Kenapa engga langsung to the pont aja sih kang. Kan kalo udah gini jadi baper duluan.

To:Zidan

Engga ada, belum ngerjain. Kualat Lu nanya sama orang sakit gada otak bener

Setelah itu aku hanya melihat-lihat langit-langit kamar. Sambil memikirkan banyak pikiran dan masalah sih sebenarnya. Termasuk kata-kata Pak Ryuga waktu itu. Apa yang harus aku rasakan dalam hidup ini?

Udaranya? Iya ini juga dirasai. Kan lewat hidung terus tenggorokan lalu dipompa paru-paru sama Jantung. Apa lagi yang salah?

Ridwan ganteng

Cepet tidur Le, nanti tambah gemuk

What?

Gusti cobaan apa ini? Btw, ini nama kontaknya diganti sama dia sendiri ya. Hape gue jadi jablay kalo sama dia. Karena udah gitu pasti dilempar-lempar kesana kemari.

Apa sih sayang? Apa hubungannya?

Ridwan ganteng

Cie udah sayang, ada hubungannya dong sayang, jadi hubungannya kalo lu gendut nanti pas hamil lu tambah gendut pas udah ngelahirin lu juga jadi tambah gendut karena harus makan banyak biar cucunya banyak

β€”__β€”

πŸ˜†

Kamprtt_

Ridwan ganteng

Bodo kan ttp sayang

Ini jadi retjeh engga sih? Kok ada dua human kayak mereka ini? Yang satu jadi tukang tiron yang engga ketulungan. Yang satunya lagi, jadi anak pinter tapi tengilnya tingkat dewa.

Tolong hapus semua makhluk bumi kayak mereka gini yaallah. Eh jangan deng, nanti hidupku engga asik lagi dong hehe.

Khusus yang ngerti

Dania's

Menambahkan anda

[11:13] Zidan: yg jawab filter ig joss

[11:15] Kasyifa: ngakak parahπŸ˜‚

[11:21] Egy: Hayu main sakelas

[ 11:22] Tasya: Hayang make treuk ulah pake motor

[11:23] Tasya: Keteh HHC ANJIM

[11:23] Dania: Kegabutan yg hakiki

[ 11:23] Egy: Kol bunting we@Tasya

[11:23] Zidan: si Ridwan cnh rek ngajual hela ginjal saparapat

[11:23]Mala : Om om culik akudong

[11:24] Dara: Tai ucing disangray

Lalieur brayy

..

.

.

.

.

Selamat malam rindu kali ini kita ditemani gelap tapi cerah yah

Jangan lupa vote dan komennya guysπŸ˜‹πŸ˜‹