Chereads / Biarkan kami bercinta / Chapter 4 - 04

Chapter 4 - 04

Masih di masjid..

"Oh kirain sudah di ganti hehe.., oh iya bang nanti jangan pulang dulu ya ada yang mau gue omongin sama elu.."

"Soal apa mil?"

"Ada deh, ngomongin nya jangan disini, tuh manusia kepo hehe.."

"Emm iya deh, gak denger di sumpel nih kuping aa, biar gak mendengarkan obrolan kalian berdua, puas.."

"Kurang a.."

"Kurang gimana maksudnya mil?"

"Aa pulang.."

"Tau pulang gih sana.."

'Hus, hus, hus, hus sana.."

"Hus, hus, hus, elu kira gue kucing

Kamil dan Aldi : Haha.., Kamil dan Aldi tertawa bersama"

"Sudah yuk pulang.."

"Yuk.."

Di rumah Titah,

Di kamar Titah..

"Alhamdulillah sudah sholat lohor, hp bunyi pasti dari Kamil", Titah pun bangun dan mengecek hp nya

Di rumah Kamil,

Di depan rumah..

"Oh ya mil, gue ganti baju dulu deh biar enak ngobrol nya"

"Oh oke, gue juga pengen ganti baju juga nih bang hehe.."

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Wa'alaikumussalam"

Di rumah Titah,

Di meja makan..

"Sudah jam satu berarti sebentar lagi den mas Aldi pulang dan sudah saat nya saya bereskan meja makan, taruh nasi dan lauk nya di meja makan dulu ah, baru nanti di beres kan meja makan nya"

Di kamar Titah lagi..

"Iih kok bukan Kamil sih, Dinda yang wa Iih sebel.., kata nya habis sholat Jum'at mau chat aku lagi, ini malah Dinda yang nge-chat aku Hemm..", Titah kecewa saat melihat hp nya karena Kamil bukan yang WhatsApp dia tapi teman nya yaitu Dinda

"Titah kenapa?, Aldi bertanya-tanya dalam hati"

Percakapan Titah dan Dinda lewat WhatsApp.

"Assalamu'alaikum Tah, kata Eka gak jadi karena Edo dan Eko pergi, maaf ya baru kasih tau kamu dan Eka juga baru dapat kabar nya tadi"

"Wa'alaikumussalam, oh iya gak apa-apa Din, makasih info nya ya"

"Iya Tah"

"Oke, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Di kamar Aldi..

"Harus cepat ini, kira-kira Kamil apain Titah ya bisa sampai ngambek gitu dan Kamil juga mau ngomongin apa ya?"

Di rumah Kamil,

Di kamar Kamil..

"Sudah rapih mau ketemu sama calon ipar gitu loh, hehe.."

Di meja makan..

"Yank.."

"Iya mas.."

"Kamu pake minyak wangi ya?"

"Enggak.."

"Tapi kok, Emm.."

"Mas.."

"Iya"

"Itu, Nuzy menunjuk ke arah Kamil"

"Emm Emm Kamil.."

"Muhun a"

(Iya a..)

"Anjeun anu anggo lisah seungit nya,sabaraha seueur?"

(Kamu yang pakai minyak wangi ya, seberapa banyak?)

"Sebotol a, naha emang na?"

(Sebotol a, kenapa emang nya?)

"Emm pantes.."

"Pantes naha?"

(Pantes kenapa?)

"Seungit na sepertos pajaratan anyar"

(Wangi nya seperti kuburan baru)

"Raos wae,biarin abdi seungit na sepertos pajaratan anyar, emang na tiheula Aa oge teu sepertos eta naon?"

(Enak saja, biarin saya wangi nya seperti kuburan baru, emang nya dulu Aa juga gak seperti itu apa?)

"Iraha aa sepertos anjeun, iraha?"

(Kapan aa seperti kamu, kapan?)

"Eta wanci sami teh Ningrum.."

(Itu waktu sama teh Ningrum..)

"Kamil, sttss.."

"Ningrum siapa mas?"

"Bukan siapa-siapa kok sayang"

"Jangan bohong mas", mencubit Fitroh

"Awww,Kamil naha anjeun sebat-sebat tilas kabogoh aa di imah da"

(Awww, Kamil kenapa kamu sebut-sebut mantan pacar aa di rumah sih), Fitroh kesakitan saat di cubit istri dan Merasa kesal juga saat Kamil keceplosan saat berbicara

"Udur nya a?"

(Sakit ya a?)

"Nya heueuh lah mil udur,ieu sadaya gara-gara anjeun Hmm"

(Ya iyalah mil sakit, ini semua gara-gara kamu Hmm)

"Haha.."

"Ye ieu anak malih ketawa deui"

(Ye ini anak malah ketawa lagi)

"Haha, bodo Wek.., Kamil meledek Fitroh"

"Kamil kamu.."

"Teh Nuzy, Aa tuh.."

"Mas.."

"Eh iya sayang, enggak kok, ya kan mil.."

"Tau, haha, Wek, Wek, Wek", Kamil meledek Fitroh lagi

"Sudah, sudah, mil makan dulu"

"Ora mbak, arep ketemu calon ipar, hehe"

(Tidak mbak, mau bertemu calon ipar, hehe)

"Oh.."

"Iya, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Wa'alaikumussalam"

Di rumah Titah,

Di meja makan..

"Haduh, perut ku kok mules banget ya, haduh ada yang harus ku keluarkan ini, sup nya taruh di meja makan saja deh, habis itu ku ambil kerupuk dan sambal baru ku ke kamar mandi, beresin nya nanti saja"

"Ambil minum dulu deh, loh kok meja makan nya berantakan sih, ini pasti kerjaan nya bi Dar bukan kerjaan nya Titah, eh tapi ngomong-ngomong adik gue yang paling gue sayang itu dimana ya?, Eh tapi ini saya bereskan saja dulu deh habis itu langsung ke rumah Kamil, eh Kamil WhatsApp, oh ke warung Mpok Elli, oke deh"

Percakapan Kamil dan Aldi lewat WhatsApp.

"Assalamu'alaikum bang, bang kita ngobrol nya di warung Mpok Elli saja ya"

"Wa'alaikumussalam iya mil, kamu kesana saja duluan ya"

"Oke bang.."

"Ya, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Masih di meja makan..

"Sudah selesai, minum juga sudah, sekarang giliran ke rumah Kamil, eh salah ke warung Mpok Elli, hehe.."

Lima belas menit kemudian..

Masih di meja makan..

"Alhamdulillah lega, sekarang ber.., walah..", Darmi kaget melihat meja makan nya sudah rapi dengan lauk pauk, sayur, dan lain-lain nya sudah lengkap di meja makan

"Kenapa bi?"

"Saya bingung cah ayu"

"Bingung kenapa bi?"

"Ini loh cah ayu meja makan nya sudah rapih"

"Oh.."

"Cah ayu ya yang tata-tata meja makan untuk makan siang hari ini, terimakasih loh cah ayu"

"Enggak kok, saya dari tadi ada di kamar, ini baru ke luar kamar"

"Haduh, kalau bukan siapa dong, Iih.."

"Sudahlah bi, oh iya mas Aldi sudah pulang belum?"

"Waduh yen iku bi dar mboten mangertos cah ayu soale saka mau bi dar neng jeding, biasa, hehe"

(Waduh kalau itu bi Dar tidak mengerti anak cantik soal nya dari tadi bi Dar di kamar mandi, biasa, hehe), Darmi memegang perut nya

"Oh nggih sampun, kulo ke kamar wae meneh deh, nunggu mas Aldi bali"

(Oh ya sudah, saya ke kamar saja lagi deh, nunggu mas Aldi pulang)

"Loh nanging cah ayu, klakson mobil kanjeng romo lan kanjeng ibu, bapakne kula juga wis bali"

(Loh tapi anak cantik, klakson mobil kanjeng romo dan kanjeng ibu, suami ku juga sudah pulang)

Di warung Mpok Elli..

"Duh bang Aldi mana sih, jadi ke sini gak sih?"

"Mil pesan apa?"

"Nanti saja deh Mpok, nunggu orang soal nya"

"Oh oke dah.."

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Wa'alaikumussalam"

"Elu belum pesan mil?"

"Belumlah orang nungguin elu bang dari tadi"

"Oh ya sudah, pesan yuk.."

"Oke.."

"Mpok.."

"Iye ade ape di?"

(Iya ada apa di?)

"Pesen gado-gado mpok"

(Pesan gado-gado mpok)

"Oh oke, pedes ape kaga?"

(Oh oke, pedas apa enggak?)

"Pedes deh mpok"

(Pedas deh mpok)

"Oh oke, kalo elu mil, mau pesen ape?"

(Oh oke, kalau kamu mil, mau pesan apa?)

"Samain saja deh, kaya bang Aldi"

Mpok Elli : Oke, pedes ape kaga nih?

(Oke, pedas apa enggak nih?)

"Sedeng ajeh mpok.."

(Sedang saja mpok..)

"Oke.."

"Oh iya mil, kamu dan Titah kan sudah jadian nih, elu gak mau ajak dia nonton atau malam mingguan gitu?, Hehe.."

"Mau sih bang, elu bantu gue ya"

"Oke gue bantu, itu mah kecil buat gue"

Di rumah Titah,

Di meja makan lagi..

"Darmi.."

"Nggih kanjeng romo"

"Titah mana?"

"Haaa.."

"Darmi kok kamu malah haaa sih?"

"Saya terkejut kanjeng ibu, tiba-tiba kanjeng romo berbicara bahasa Indonesia"

"Suamiku baru belajar bahasa Indonesia sedikit demi sedikit dia bisa"

"Darmi, saya tanya Titah dimana?"

"Jawab mi, sebelum suamiku berbicara bahasa Inggris"

"Nggih kanjeng ibu, ada di dalam kanjeng romo"

"Tolong panggilkan dia ya"

"Nggih kanjeng romo"

Di kamar Titah lagi..

"Iih Kamil kemana sih, katanya mau WhatsApp an lagi, di tungguin kok gak WhatsApp, WhatsApp aku sih.."

"Assalamu'alaikum cah ayu.."

"Wa'alaikumussalam, masuk bi Dar.."

"Oh nggih.."

"Kenapa bi Dar?"

"Di panggil kanjeng romo dan kanjeng ibu, di suruh menghadap ke ruang tengah"

"Oh iya, bi Dar.."

"Nggih cah ayu"

(Ya anak cantik)

"Di suruh menghadap bapak dan ibu dimana tadi?"

"Di ruang tengah cah ayu"

"Oh inggih, maturnuwun nggih bi Dar.."

(Oh iya, terimakasih ya bi Dar..)

"Nggih, amit cah ayu"

(Ya, permisi anak cantik)

"Ya bi Dar.."

Di warung Mpok Elli lagi..

"Oh ya mil"

"Iya bang kenapa?"

"Elu apain Titah, sampe dia ngambek gitu sih"

"Ngambek, enggak aku apa-apain kok bang"

"Yakin?"

"Iya.."

"Coba ingat-ingat dulu"

"Oh iya lupa"

"Emm kan.."

"Aku janji mau WhatsApp dia bang, sepulang sholat jum'at"

"Ya sudah kamu WhatsApp dia gih, sekalian ngajak dia jalan untuk malming"

"Iya bang.."

Percakapan Kamil dan Titah lewat WhatsApp.

"Assalamu'alaikum sayang maaf ya baru kabari kamu, jangan marah ya sayang"

Di rumah Kamil,

Di ruang tengah..

"Mas Fitroh.."

"Iya sayang"

"Sepi banget"

"Ya kan gak ada anak kita, kamu lupa ya kan Nawaz di ajak ke sukabumi sama ayah dan mama"

"Kalau itu sih tau mas, maksudnya sepi itu aku cari Kamil, Kamil kemana ya, gak biasa nya gak turun ke bawah dan ngerecokin kamu main game"

"Oh iya ya, kemana ya dia?, Biasanya juga kalau ada dia ngerecokin aku main game jadi rame, ini gak ada, sepi, kemana ya?", Tanya Fitroh

"Nah makannya itu mas saya bertanya pada mas Fitroh, Kamil kemana?"

"Gak tau sayang, kan sudah saya bilang seperti itu kamu bagaimana sih, Hadeh.."

"Nih mas kopi nya dan kue nya"

"Terimakasih ya sayang"

"Sama-sama mas Fitroh"

Di rumah Titah,

Di kamar Titah lagi..

"Hp ku banyak banget notifikasi WhatsApp dan FB dari siapa ya", Titah pun membuka aplikasi FB dan WhatsApp di hp nya

Di Facebook, status Kamil

"Kok kamu gak balas wa aku sih, kamu marah ya sama aku, maaf ya sayang lupa kasih kabar kamu dan wa kamu"

Suka    Komentar

Di rumah Kamil,

Di ruang tengah lagi..

"Emm.."

"Kenapa mas?"

"Si Kamil nulis status di FB , galau lagi"

"Mana?"

"Ini", menunjukkan nya pada Nuzy, istrinya Fitroh

Di Facebook, status Kamil

"Koq kamu gak balas wa aku sih, kamu marah ya sama aku, maaf ya sayang lupa kasih kabar kamu dan wa kamu"

Suka    Komentar

Di rumah Kamil,

Masih di ruang tengah..

"Kok sayang sih mas, emangnya Kamil sudah punya pacar ya mas?"

"Waduh kalau itu mas tidak tau sayang, coba mas tanya, eh ada komentar deh dari..", Fitroh pun melihat komentar dari Titah di status FB nya Kamil.

"Dari siapa mas?", Tanya Nuzy

"Dari Titah sayang..", jawab Fitroh

Di Facebook, status Kamil

"Kok kamu gak balas wa aku sih, kamu marah ya sama aku, maaf ya sayang lupa kasih kabar kamu dan wa kamu"

"Suka 2"   "Komentar 1"

"Tau ah, lagi kamu bukan nya kasih kabar, mana janji nya kamu katanya mau kasih kabar ke aku kalau sudah selesai sholat Jum'at Hmm..", Titah mengomentari status FB Kamil

Di rumah Kamil,

Di ruang tengah lagi..

"Oh ternyata Kamil dan Titah sudah pacaran, komen juga ah.."

Di Facebook, status Kamil

"Kok kamu gak balas wa aku sih, kamu marah ya sama aku, maaf ya sayang lupa kasih kabar kamu dan wa kamu"

"Suka 3"  "Komentar 4"

"Tau ah, lagi kamu bukan nya kasih kabar, mana janji nya kamu katanya mau kasih kabar ke aku kalau sudah selesai sholat Jum'at Hmm..", Titah mengomentari status FB Kamil

"Cie yang lagi galau dan yang baru jadian hehe..", Fitroh mengomentari status FB Kamil juga

"Balas dong sayang WhatsApp dari aku @Titah k", Kamil menyebutkan FB Titah di kolom komentar nya

"Ih Aa kepo hehe @M Fitroh", Kamil menyebutkan FB Fitroh di kolom komentar nya

Percakapan Titah dan Kamil lewat WhatsApp.

"Assalamu'alaikum sayang maaf ya baru kabari kamu, jangan marah ya sayang"

"Wa'alaikumussalam iya aku maafin, tapi.."

"Tapi apa sayang?"

"Kamu kesini ya.."

"Oke, sekalian ada yang mau Kamil bicarakan sama kamu nih"

"Oke aku tunggu ya"

"Iya.."

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Di warung Mpok Elli lagi..

"Gimana mil?"

"Sudah bang, aku di suruh kerumah"

"Ya sudah nanti bareng saja ya kalau mau kerumah"

"Oke.."

Di rumah Titah,

Di kamar Titah lagi..

"Kamil sudah WhatsApp aku, sekarang aku temui bapak dan ibu di ruang tengah"

Di ruang tengah..

"Titah pasti senang di kasih hp baru ya kan istriku?"

"Tentu saja suamiku"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Merene nduk lungguh.."

(Sini nak duduk..)

"Nggih, ana apa ta bu, pak?"

(Ya, ada apa sih bu, pak?)

"Close your eyes first, tell me later"

(Tutup mata kamu dulu, nanti kasih tau)

"Bu.."

"Ikuti ae permintaan bopo mu"

(Ikuti saja permintaan bapak mu)

"Nggih bu, pak.."

(Ya bu, pak..)

"Don't open your eyes before dad says open, how do you understand?"

(Jangan membuka mata kamu sebelum ayah bilang buka, bagaimana paham?)

"Understand.."

(Paham..)

"Okay, this is for you, my daughter"

(Oke, ini untuk kamu, putri ku), ayah Titah memberikan hadiah handphone pada Titah

"Is this dad?"

(Apa ini ayah?)

"Well now you can open your eyes now to see what your mother and father gave to you, my daughter"

(Nah sekarang kamu sudah bisa buka mata kamu sekarang untuk melihat apa yang ayah dan ibu mu berikan untuk mu, putri ku)

"Okay, okay daddy, now I will open my eyes soon, bismillah"

(Oke, baiklah ayah, sekarang saya akan segera membuka mata ku, bismillah)

"Open it and see what's in it"

(Di buka dan lihat apa yang ada di dalam nya)

"Okay, cell phone?"

(Oke, handphone?)

"Yes, a new cellphone for you my daughter, do you like it?"

(Ya, handphone baru untuk kamu putriku, apakah kamu menyukai nya?)

"Like, thank you father, mother"

(Suka, terimakasih ayah, ibu)

"Yes, you are both my daughter"

(Iya, sama-sama putriku)

"Both my daughters, I'm glad you liked the gifts from mom and dad"

(Sama-sama putriku, ayah senang kamu menyukai hadiah dari ibu dan juga ayah)

Di warung Mpok Elli lagi..

"Alhamdulillah"

"Alhamdulillah, elu jadi kerumah gak mil?"

"Jadi dong bang"

"Ya sudah yuk, emm gue bayar dulu deh.."

"Eh gak usah bang biar gue saja yang bayarin"

"Haaa serius elu mil?"

"Iya, yuk.."

"Oke, nanti sore kita ketemuan di warung Mpok Elli lagi, gue sama Titah deh.."

"Oke deh.., mpok.."

"Iya mil.."

"Jadi semua nye berape?"

(Jadi semua nya berapa?)

"Tadi apaan ajeh?"

(Tadi apaan saja?)

"Gado-gado dua, es teh manis dua, sama jajanan nya mpok lima ribu"

"Gado-gado dua jadi empat belas ribu, es teh manis dua jadi enam ribu, jajan nya lima ribu jadi tolal semua nya"

"Dua puluh lima ribu kan mpok?"

"Nah iya benar.."

"Nih mpok uang nya"

"Kembali nye dua lima ye mil"

(Kembali nya dua lima ya mil)

"Iye mpok, kan uang nye lima puluh ribu.."

(Iya mpok, kan uang nya lima puluh ribu..)

"Nih kembalian nye mil.."

(Ini kembalian nya mil..)

"Oke, makasih ye mpok"

(Oke, terimakasih ya mpok)

"Iye same-same mil.."

(Iya sama-sama mil..)

"Assalamu'alaikum"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Di rumah Titah,

Masih di ruang tengah..

"Mas Aldi gak di beliin bu, pak?"

"Tidak, kan kemarin sudah tapi bapak dan ibu beli ini sih untuk mas Aldi dan kamu"

"Apa ini?"

"Roti, banyak sekali lagi"

"Iya benar, emm ini"

"Ini roti juga untuk Paijo, Samsul, dan Darmi"

"Oh gitu, lik jo.."

"Nggih cah ayu"

(Ya anak cantik)

"Tolong panggil bi Dar dan lik Samsul Ya.."

"Nggih cah ayu, amit"

(Ya anak cantik, permisi)

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Siapa ya itu?"

"Aldi pak.."

"Oh.."

"Widih.. Handphone baru nih"

"Iya dong, kasihan deh lu gak di beliin wek", Titah meledek Aldi

"Emm iya deh..", Aldi mengelus kepala Titah

"Emm mas Aldi sama siapa kesini?"

"Sama mamang, mamang.."

"Haaa mamang, mamang.."

"Iya, om, om.."

"Siapa?"

"Kamil", Aldi berbisik agar Titah tidak mendengar apa-apa kalau Kamil lah yang datang ke rumah nya

"Oh.."

"Mang masuk mang.."

"Iya.."

"Kamil gitu loh om, om lagi, iih.."

"Hahaha.."

"Oh iya nih tah, di, mil, roti nya, istriku kita ke kamar yuk ganti baju"

"Iya suamiku, ibu tinggal ya"

"Iya"

"Oh ya lupa ini ada hadiah juga untuk Paijo, Samsul, Darmi, dan Juga kamu mil.."

"Terimakasih om.."

"Iya, bapak tinggal ke kamar ya"

"Iya"

"Oh ya mas ke kamar dulu mau ngecas handphone"

"Iya"

"Iya"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Di kamar Aldi..

"Oh ya ini kan malam minggu, kenapa gak gue ajak Fani saja sekalian alasan ajak Titah jalan-jalan, WhatsApp Fani saja deh.."

Percakapan Aldi dan Fani lewat WhatsApp.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Jalan yuk.."

"Boleh, ajak Titah ya tapi.."

"Iya, double date sekalian"

"Haaa double date, maksudnya?"

"Iya double date, Titah dan Kamil kan pacaran sekarang, hehe.."

"Oh ya, kok gak kasih tau sih, iih curang, main rahasia-rahasiaan ya sama aku, ih gitu ya kamu.."

"Hehe..,Yaudah siap-siap gih nanti jam lima aku ke rumah kamu"

"Oh oke.."

"Oke sip.., assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Masih di kamar Aldi..

"Sip dan tinggal jalan kan rencana berikutnya supaya bapak dan ibu kasih izin"

Di ruang tengah lagi..

"Jare Joya cah ayu memanggil kulo lan juga Darmi"

(Kata Joya anak cantik memanggil saya dan juga Darmi)

"Oh inggih, niki ono rasukan lan juga roti untuk kalian, lik jo ndi?"

(Oh iya, ini ada baju dan juga roti untuk kalian, lik Jo mana?)

"Assalamu'alaikum, amit, Apura cah ayu"

(Assalamu'alaikum, permisi, maaf anak cantik)

"Wa`alaikumussalam, iki lik ono rasukan lan roti untuk lik Jo"

(Wa'alaikumussalam, ini lik ada baju dan roti untuk lik Jo)

"Maturnuwun cah ayu"

(Terimakasih anak cantik)

"Sami-sami lik, oh nggih sing niki untuk Kamil"

(Sama-sama lik.., oh ya yang ini untuk Kamil)

"Haturnuhun nya nyaah"

(Terimakasih ya sayang..)

"Sami-sami"

(Sama-sama)

"Oh ya sudah mau sore nih, aku pulang dulu ya"

"Iya hati-hati ya sayang ku, oh ya lupa, nih roti lagi"

"Eeh kamu apaan sih sayang"

"Kamu harus ambil, kalau gak aku ngambek lagi nih"

"Jangan dong, i, i, i, iya deh, oh ya dandan ya cantik ya untuk nanti malam dan untuk aku juga hehe.."

"Iya.."

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Aku pun pamit pulang dan siap-siap untuk malam mingguan di mall hari ini bersama Aldi, Fani, dan Titah.

Di rumah Kamil,

Di ruang tengah lagi..

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Sepi.."

"Cie yang sudah pacaran dengan Titah"

"Tau ah.., bi Ella mana a?"

"Di dapur mil"

"Oh.."

"Iya.."

"Ya sudah Kamil mau mandi dulu deh.."

"Ya deh.."

Di dapur..

"Makan malam sudah siap semuanya di meja makan"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Bi Ella kan latahan orang nya bagaimana ku kaget kan dia saja, habis itu baru mandi ah..", kata Kamil dalam hati.

"Oh iya lupa tempe goreng nya"

"Bi Ella.., Kamil mengagetkan bi Ella"

"Eh iya siapa tuh, eh iya siapa kan tuh", bi Ella latah dan melempar piring yang berisi tempe goreng, lalu tempe goreng nya mengenai wajah Fitroh.

"Waduh kabur saja deh ke kamar mandi seperti nya Fitroh mau marah tuh, ah kan ada si mang Asep juga tuh disini pasti yang di salahkan bukan aku tapi mang Asep, hehe", kata Kamil dalam hati sambil tertawa karena melihat bi Ella yang latah.

"Ella hmm..", Fitroh marah karena tempe yang di lempar Ella mengenai wajah nya.

"Bukan saya den kasep Fitroh"

"Kalau bukan kamu terus siapa dong?, masa demit sih?", tanya Fitroh

"Yang ada di sini selain saya den kasep Fitroh"

"Emm si mang Asep, mang Asep..", Fitroh memanggil Asep.

"Muhun pak Fitroh"

(Iya pak Fitroh)

"Naon maksad anjeun ngareuwaskeun bi Ella,ku kituna bi Ella latah sarta maledogkeun sadaya tempe na ka pameunteu kuring hah..?"

(Apa maksud anda mengagetkan bi Ella, sehingga bi Ella latah dan melemparkan semua tempe nya ke wajah saya hah..?)

Di kamar mandi..

"Tuh kan benar, mang Asep yang di omelin sama aa Fitroh, bukan aku, huh selamat hehe..", Kamil tertawa kesenangan mang Asep yang di salahkan oleh Fitroh, kakak nya.

Di dapur lagi..

"Hapunten pak Fitroh, saha anu ngareuwaskeun Ella?"

(Maaf pak Fitroh, siapa yang mengagetkan Ella?)

"Anjeun lah, jalmi tangtos-tangtos anjeun anu ti tatadi aya di dieu,Kamil siram pan.."

(Kamu lah, orang jelas-jelas kamu yang dari tadi ada disini, Kamil mandi kan..)

"Kuring pak Fitroh?"

(Saya pak Fitroh?), tanya Asep dengan bingung

"Nya heueuh lah anjeun,pan.."

(Ya iya lah kamu, kan..)

"Hapunten pak Fitroh, kuring potong pembicaraan na, kuring saleresna aya di dieu, nanging kuring iasa bersumpah menggah kuring henteu ngareuwaskeun Ella anu latahan ieu,sarta hiji deui pak Fitroh"

(Maaf pak Fitroh, saya potong pembicaraan nya, saya memang ada disini, tapi saya bisa bersumpah kalau saya tidak mengagetkan Ella yang latahan ini, dan satu lagi pak Fitroh)

Bersambung..