Chereads / Biarkan kami bercinta / Chapter 7 - 07

Chapter 7 - 07

Lima belas menit kemudian..

Di luar kamar mandi sekolah lagi..

"Bagaimana sudah belum satah?", tanya Kamil.

"Sepertinya sudah deh samil, tunggu sebentar ya samil, biar ku lihat dulu", jawab Titah.

"Iya satah", seru Kamil.

"Itu seperti Titah dan Kamil, ngapain ya di situ, Titah.., Kamil..", bu Sinta memanggil Kamil dan Titah.

"Satah.."

"Bu Sinta, samil"

"Duh terus gimana nih satah?", tanya Kamil.

"Umpetin samil", jawab Titah.

"Iya", seru Kamil.

"Titah dan Kamil kalian sedang apa di sini?", tanya bu Sinta.

"Sedang ngobrol saja kok, ya kan mil?", tanya Titah sambil memberi kode pada Kamil.

"Iya tah, benar bu, kita hanya ngobrol saja kok", jawab Kamil yang mengerti kode dari Titah.

"Oh oke, eh kalian gak pulang?", tanya bu Sinta lagi.

"Iya nanti kami pulang kok bu, saya dan Kamil sedang menunggu di jemput dan kalau belum di jemput juga kita jalan saja bu pulangnya", jawab Titah.

"Oh gitu, ya sudah ibu ke kantor lagi ya", kata bu Sinta yang akan ke kantor kembali.

"Iya bu..", seru Kamil dan Titah.

"Samil.."

"Iya satah", jawab Kamil.

"Bagaimana sudah aman belum?", tanya Titah.

"Sudah aman satah", jawab Kamil.

"Ya sudah kita lihat ulang yuk alat tes kehamilannya", kata Titah.

"Yuk satah..", sambung Kamil.

Lima belas menit kemudian..

"Apa!!", kata Titah yang kaget melihat hasil dari alat tes kehamilan.

"Satah kenapa?", tanya Kamil.

"Samil, aku..", jawab Titah.

"Kamu kenapa satah?", tanya Kamil lagi.

"Aku hamil samil", jawab Titah lagi.

"Apa!!, tapi bagaimana bisa kamu mengetahui kamu hamil atau tidaknya satah?", tanya Kamil lagi.

"Aku tau cara memakai alat tes kehamilan ini dari ibu, dan kata ibu..", jawab Titah lagi.

** 

Pada saat itu..

Di rumah Titah,

Di dapur..

"Ini apa bu?", tanya Titah.

"Ini adalah alat tes kehamilan sayang", jawab ibu Titah.

"Oh, ibu hamil lagi, berarti Titah mau punya adik lagi dong?", tanya Titah lagi.

"Belum tentu sayang", jawab ibu Titah lagi.

"Loh kok gitu sih bu?", tanya Titah lagi.

"Nanti akan ibu jelaskan ya", jawab ibu Titah lagi.

Tiga puluh menit kemudian..

"Nah sayang, ibu akan menjelaskan padamu, kamu lihat garis merah di tengah alat tes kehamilan ini kan?", tanya ibu Titah.

"Iya bu, lihat..", jawab Titah.

"Kalau garisnya satu seperti ini artinya ibu tidak hamil sayang, dan kalau garisnya dua pada gambar ini artinya ibu hamil sayang", kata ibu Titah menjelaskannya pada Titah.

"Oh jadi gitu ya bu?", tanya Titah.

"Iya sayang..", jawab ibu Titah.

** 

Pada saat ini..

Masih di kamar mandi sekolah..

"Gitu samil", kata Titah yang menjelaskan semuanya pada Kamil.

"Oh gitu", seru Kamil.

"Terus bagaimana ini samil?", tanya Titah.

"Satah tenang saja ya, samil akan tetap tanggung jawab, ini adalah anak kita sayang", sambung Kamil.

"Benar ya, janji?", tanya Titah.

"Iya satah, tapi jangan kasih tau pada orang tua kamu dulu ya kalau kamu hamil, biar aku dan kedua orang tuaku yang datang ke rumahmu dan mengatakan yang sejujurnya kalau kamu hamil anakku dan aku juga akan bertanggung jawab untuk menikahimu", kata Kamil.

"Iya samil, ya sudah yuk pulang", sambung Titah.

"Yuk.."

Di rumah Titah..

"Sudah sampai di rumah satah, ingat jangan bilang siapa-siapa dulu ya satah", kata Kamil mengingatkan Titah.

"Iya samil", sambung Titah.

"Oke, kalau begitu samil pamit pulang ya", kata Kamil lagi pamit pulang pada Titah.

"Iya hati-hati ya samil", sambung Titah lagi.

"Assalamu'alaikum", Kamil memberikan salam pada Titah.

"Wa'alaikumussalam",Titah menjawab salam dari Kamil.

Di rumah Kamil,

Di kamar Kamil..

"Hadeh capek banget, baru pulang, Titah hamil anakku, Titah tenang ya saya akan tetap bertanggung jawab dan akan menikah denganmu, kita juga akan mengurus anak kita bersama-sama nanti", kata Kamil.

Di meja makan..

"Mas.."

"Iya sayang, ada apa?", tanya Fitroh.

"Kamil sudah pulang?", tanya Nuzy juga.

"Sudah..", jawab Fitroh yang memperhatikan laptopnya dan mengerjakan tugas kantornya.

"Kok gak makan siang bersama kita?", tanya Nuzy lagi.

"Bi..", Fitroh memanggil bi Ella.

"Muhun pak Fitroh, aya naon?"

(Iya pak Fitroh, ada apa?), tanya Ella.

"Tulung nyalukan Kamil ka dieu, nyarios tuang beurang na atos siap"

(Tolong panggil Kamil kesini, bilang makan siangnya sudah siap), jawab Fitroh.

"Muhun pak Fitroh"

(Iya pak Fitroh), seru bi Ella.

Di kamar Kamil lagi..

"Sudah selesai ganti baju", kata Kamil.

"Assalamu'alaikum den..", bi Ella memberikan salam pada Kamil.

"Wa'alaikumussalam bi", Kamil menjawab salam dari bi Ella.

"Tuang beurang na atos siap"

(Makan siangnya sudah siap), bi Ella memberitahu Kamil.

"Muhun bi, engke abdi lungsur ka handap"

(Iya bi, nanti saya turun ke bawah), kata Kamil lagi.

"Oh muhun lamun kitu, bibi kembali ka pawon nya den, assalamu'alaikum"

(Oh iya kalau gitu, bibi kembali ke dpur ya den, assalamu'alaikum), sambung bi Ella yang pamit ke dapur.

"Muhun bi, wa'alaikumussalam"

(Iya bi, wa'alaikumussalam), Kamil menjawab salam dari bi Ella.

Di rumah Titah,

Di ruang keluarga..

"Bu, yah.."

"Yes Aldi"

(Iya Aldi), jawab ibu Titah dan ayah Titah.

"Sure my sister is happy to know my mother and dad is home"

(Pasti adikku senang kalau tau ibu dan ayah sudah pulang), kata Aldi.

"Yes are you right my son, your sister is definitely happy when she knows we're home"

(Iya kamu benar putraku, adikmu pasti senang saat dia tau kami sudah pulang), sambung ayah Titah.

"Now where is he?"

(Sekarang dimana dia?), tanya ibu Titah.

"Is in the room"

(Ada di kamar), jawab Aldi.

"Oh..", seru ayah Titah dan ibu Titah.

Di kamar Titah..

"Duh kok tiba-tiba pengen yang asam-asam ya", kata Titah.

Di ruang keluarga lagi..

"Mi, Darmi.."

"Inggih kanjeng ibu"

(Iya kanjeng ibu), jawab Darmi.

"Panjenengan aturi Titah nggih, eh nanging ampun bilang wonten kawula ugi garwa"

(Kamu panggil Titah ya, eh tapi jangan bilang ada saya dan suami), pinta ibu Titah.

"Bilang kemawon wonten temannya ingkang karep bertemu kaliyan panjenenganipun"

(Bilang saja ada temannya yang ingin bertemu dengan dia), pinta Aldi juga.

"Nuwun jagi ujub den jene Aldi ugi kanjeng ibu, amit"

(Iya siap laksanakan den mas Aldi dan kanjeng ibu, permisi), Darmi melaksanakan perintah dari ibu Titah dan Aldi.

Di kamar Titah lagi..

"Whatsapp Kamil saja deh", kata Titah lagi yang sedang ngidam mangga.

**   

Percakapan Titah dan Kamil lewat whatsapp.

"Assalamu'alaikum mil..", Titah memberikan salam pada Kamil.

** 

Masih di kamar Titah..

"Assalamu'alaikum cah ayu"

(Assalamu'alaikum anak cantik), Darmi memberikan salam pada Titah.

"Wa'alaikumussalam bi, enten menapa?"

(Wa'alaikumussalam bi, ada apa?), tanya Titah.

"Enten ingkang kersa pethuk kaliyan cah ayu ing ruang batih"

(Ada yang mau ketemu dengan anak cantik di ruang keluarga), jawab Darmi.

"Sinten bi Dar?"

(Siapa bi Dar?), tanya Titah lagi.

"Kanca ne cah ayu"

(Temannya anak cantik), jawab Darmi lagi.

"Oh nggih bi mangke kula dhateng ruang batih"

(Oh ya bi nanti saya ke ruang keluarga), kata Titah.

"Inggih cah ayu, assalamu'alaikum"

(Iya anak cantik, assalamu'alaikum), Darmi memberikan salam pada Titah.

"Wa'alaikumussalam bi Dar..", Titah menjawab salam dari Darmi.

"Du uuh.., kok samil belum balas, balas juga ya", kata Titah.

Di rumah Kamil,

Di meja makan..

"Mil.."

"Muhun a"

(Iya a), jawab Kamil.

"Di tuang atuh, anjeun kunaon, aya perkawas nya sami kabogoh anjeun, Titah?"

(Di makan dong, kamu kenapa, ada masalah ya sama pacarmu, Titah?), tanya Fitroh.

"Henteu a, nuju henteu nafsu tuang"

(Tidak a, sedang tidak nafsu makan), jawab Kamil lagi.

"Oh..", seru Fitroh dan Nuzy.

"Eh hp kamu bunyi tuh mil", kata Nuzy yang memberitahu Kamil.

"Oh muhun teh, haa Titah"

(Oh iya teh, haa Titah), sambung Kamil.

"Kunaon mil?"

(Kenapa mil?), tanya Fitroh.

"Titah wa a", jawab Kamil lagi.

** 

Percakapan Titah dan Kamil lewat whatsapp.

"Assalamu'alaikum mil..", Titah memberikan salam pada Kamil.

"Wa'alaikumussalam satah, ada apa?", tanya Kamil setelah menjawab salam dari Titah.

"Anterin aku yuk", jawab Titah.

"Kemana?", tanya Kamil lagi.

"Beli rujak, saya lagi pengen makan yang asem, asem", jawab Titah lagi.

"Oke, tunggu ya sebentar lagi saya kesana", kata Kamil.

"Oke, assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada Kamil.

"Wa'alaikumussalam", Kamil menjawab salam dari Titah.

** 

Masih di meja makan..

"Untung sudah rapih dan juga sebelum turun ke bawah saya sudah bawa jaket, jadi tinggal berangkat saja deh", kata Kamil dalam hati.

"Mil, mas.."

"Iya istriku", jawab Fitroh.

"A, teh, Kamil pamit keluar ya, sebentar", Kamil pamit pada Fitroh dan Nuzy.

"Iya, eh mil gak di makan, makanannya?", tanya Fitroh.

"Enggak ah a, buru-buru", jawab Kamil.

"Hati-hati ya mil", kata Nuzy.

"Muhun teh.."

(Iya teh..), jawab Kamil lagi.

"Assalamu'alaikum", Kamil memberikan salam pada Fitroh dan Nuzy.

"Wa'alaikumussalam", Nuzy dan Fitroh menjawab salam dari Kamil.

Di rumah Titah,

Di depan rumah..

"Assalamu'alaikum lik Samsul", Kamil memberikan salam pada Samsul.

"Wa'alaikumussalam, eh den mas Kamil, mau ketemu cah ayu ya?", tanya Samsul.

"Iya lik..", jawab Kamil.

Di jendela kamar Titah..

"Itu kan samil, ke bawah ah..", kata Titah yang melihat Kamil dari jendela kamarnya.

Di depan rumah lagi..

"Silahkan masuk den mas..", kata Samsul yang mempersilahkan Kamil untuk masuk ke dalam rumah Titah.

"Samil..", Titah berlari ke arah Kamil.

"Iya satah..", kata Kamil yang akan masuk ke dalam rumah Titah.

"Samil langsung saja yuk, kita keluar, lik Samsul tolong buka lagi pintunya ya, oh ya satu lagi, lik kalau mas Aldi cari aku, bilang aku pergi sama Kamil ya", pinta Titah.

"Inggih cah ayu"

(Iya anak cantik), jawab Samsul.

"Yuk satah..", ajak Kamil.

"Yuk samil..", sambung Titah.

Di jalan..

"Oh ya satah kita mau beli yang asem-asem dimana?", tanya Kamil.

"Di tukang rujak dekat sekolah saja samil", jawab Titah.

"Oh oke..", seru Kamil.

"Loh itu kan Kamil dan Titah, mau kemana ya mereka?", Eko bertanya-tanya saat Eko melihat Titah dan Kamil boncengan naik sepeda di dekat rumah Edo.

"Eh ko, elu lihat apaan sih?", tanya Edo.

"Enggak kok, udah yuk kita lanjut ke rumah Eka", jawab Eko.

"Yuk..", seru Edo.

Di sekolah Titah dan Kamil..

"Itu samil tukang rujaknya", kata Titah yang melihat rujak di sekolahnya.

"Oke, kita berhenti di sini, satah pesan rujaknya biar samil yang cari air untuk kita minum ya", sambung Kamil.

"Oke samil, bang mangga ya dan sambelnya yang banyak, terus juga mangganya yang paling asem..", kata Titah.

"Oh siap neng..", sambung penjual rujak.

"Satah, samil sudah dapat airnya nih, kita duduk sini dulu yuk", kata Kamil lagi.

"Yuk samil", sambung Titah lagi.

"Itu kan Titah dan Kamil, ngapain ya mereka di sini?", Eka bertanya-tanya yang melihat Titah berada di dekat sekolah yang sedang duduk menunggu rujak pesanannya.

"Oh ya satah, kamu kan sedang hamil anak kita kenapa kamu minta sambalnya yang banyak, samil takut nanti takutnya terjadi apa-apa dengan dede bayinya satah..", kata Kamil lagi.

"Sebenarnya satah juga gak terlalu suka pedas samil tapi kayanya ini kemauan dede bayinya deh dan samil juga tau kan kalau Titah gak terlalu suka makanan yang asem-asem", sambung Titah lagi.

"Oke kalau begitu biar samil cari di internet ya satah", kata Kamil lagi.

"Iya samil", sambung Titah lagi.

"Mereka lagi ngomongin apa sih, coba lebih dekat lagi ah", kata Eka yang penasaran.

"Maaf neng ini mangga nya", kata penjual rujak yang memberikan mangga pada Titah.

"Oh iya, terimakasih ya bang", sambung Titah.

"Berapa bang harganya?", tanya Kamil.

"Sepuluh ribu saja den", jawab penjual rujak.

"Ini..", Kamil memberikan uang pada penjual rujak untuk membayar rujak yang Titah pesan.

"Oh iya den, maaf kembaliannya", penjual rujak memberikan uang kembalian pada Kamil.

"Oke sebelum gue nguping pembicaraan mereka berdua lebih baik hp gue silent dulu deh..", kata Eka yang akan mendengarkan obrolan dari Titah dan Kamil.

"Satah.., ini Kamil dapat informasi dari internet dan ternyata sedang ngidam, ternyata ini bawaan dari dede bayinya satah", kata Kamil yang di dengar oleh Eka.

"Haa mereka ngomongin apaan sih, kok ada dede bayinya segala sih..", kata Eka.

Di rumah Eka..

"Du uuh.., Eka kemana sih kok belum datang-datang juga", keluh Edo yang menunggu Eka di rumah Eka.

"Sabar do", kata Eko.

"Iya..", seru Edo.

Di sekolah Titah dan Kamil lagi..

"Dan satu lagi satah", kata Kamil lagi.

"Apa itu samil?", tanya Titah.

"Aku baru ingat dan aku juga mendengar sendiri kalau ibu yang sedang hamil perlu susu, susu itu untuk dede bayi yang ada di perut, satah", jawab Kamil.

"Susu samil, untuk dede bayi", kata Titah.

"Iya satah", sambung Kamil.

"Uwek..", Titah langsung mual saat Kamil mengatakan susu. 

"Kenapa satah?", tanya Kamil.

"Aku paling gak suka susu samil, kalau aku mendengar kata susu pasti langsung mual", jawab Titah.

"Dede bayi, tolong jaga mama kamu ya dan tolong bujuk mama kamu juga ya supaya mau minum susu", kata Kamil sambil mengelus-elus perut Titah.

"Haa, susu sama dede bayi, dan Kamil juga elus-elus perutnya Titah", kata Eka lagi yang masih mendengarkan obrolan Titah dan Kamil.

"Ya sudah yuk kita ke mini market", ajak Kamil.

"Yuk..", sambung Titah.

"Eeh hp getar lagi, untung Titah dan Kamil sudah pergi", kata Eka lagi yang merasa kalau hpnya getar. 

Di mini market..

"Ini satah susunya", kata Kamil yang memberitahu susu hamil pada Titah.

"Oh yang ini, tapi samil saya tidak suka susu putih", sambung Titah.

"Oh gitu ya sudah kalau gitu kita beli yang rasa coklat saja ya", kata Kamil lagi.

"Terserah kamu saja", sambung Titah lagi.

"Oke yuk ke kasir habis itu pulang", ajak Kamil.

"Yuk..", sambung Titah lagi.

Di rumah Eka lagi..

"Assalamu'alaikum", Eka memberikan salam pada Edo dan Eko.

"Wa'alaikumussalam", Eko dan Edo menjawab salam dari Eko.

"Tuh ko, adik elu balik..", kata Edo.

"Yeh dia juga adik elu juga kali..", sambung Eko. 

"Oh iya ya kita kan sepupuan, hehe..", kata Edo lagi sambil tertawa mengingat kalau Eka adalah sepupunya juga. 

"Elu ngapa ka, pulang-pulang kaya orang kebingungan gitu?", tanya Eko. 

"Tau pusing nih gua pusing, lihat elu muter-muter kaya gitu, kenapa sih, cerita dong?", tanya Edo juga.