Chapter 10 - BAB 8

Sudah beberapa bulan ini Adanu dekat dengan Betari, puzel puzel mimpinya mulai terbuka sedikit demi sedikit, namun jawaban tentang persahabatannya dengan Adanu saat kecil belum terjawab ataupun tentang Akram sama sekali tak ia ingat.

Kini setiap hari saat pulang sekolah ia selalu dijemput oleh Adanu dan Abimatra tentu saja atas izin ibundanya, jangan tanya bagaimana reaksi pak Prabu saat mengetahui Adanu meminta izin untuk menjemput Betari setiap hari. Betari juga sudah mulai akrab dengan Abimatra.

Seminggu lagi sekolah Betari akan mengadakan camping di alam bebas, ini merupakan acara tahunan di sekolahnya sebagai acara perpisahan untuk para siswa tingkat akhir. Sebenarnya acaranya cukup menyenangkan bagi Betari kalau saja sebagai penanggung jawabnya bukanlah Candala, orang yang selalu ingin dihindari oleh Betari. Entah kenapa Betari merasa Candala sengaja melakukan ini semua, menunjuk Betari sebagai ketua di acara kali ini, menyuruhnya untuk membuat laporan tentang persiapan acara nanti dan lain sebagainya yang membuatnya harus bertemu dengannya. Memang tidak seperti saat awal-awal pertemuannya dengan Candala di ruangannya, Candala kini terlihat lebih tenang saat bertemu Betari, seakan tak pernah mengenal atau bertemu dengan Betari. Candala seperti orang yang berbeda sekarang, mungkin ia hanya sedang menunggu saat yang tepat saja kali ini untuk membalas Adanu.

Seperti biasa Adanu dan Abimatra sudah tiba di sekolah Betari sebelum gadis itu pulang, awal-awal dulu mereka menjemput tepat di depan pintu gerbang sekolah, namun karena mengakibatkan kegaduhan akhirnya Betari yang kena imbasnya, ia di tegur oleh para guru agar Adanu menunggunya agak jauh dari sekolah. Tentu saja Adanu awalnya menolak, namun dengan seribu jurus rayuan ala Betari akhirnya Adanu menurutinya. Dan disini mereka sekarang berada di caffe seberang sekolah Betari.

Betari cukup sibuk hari ini, jdi ia keluar sekolah agak terlambat, Adanu sebenarnya tahu kalau Candala sedang mempermainkan Betari, namun Adanu tidak ingin jika Betari nanti dalam kesulitan lagi karena perbuatannya, jadi ia terpaksa membiarkannya. Namun jangan tanya apa yang di lakukan di belakang Betari untuk membalas perbuatan Candak nanti, ia sudah memiliki rencana.

Betari mendatangi Adanu dan Abimatra dengan wajah kusut, bibir mungilnya di kerucutkan terlihat semakin mungil. Ia langsung duduk di dekat Adanu, Adanu langsung memanggil pelayan untuk mencatat pesanan.

"Pesanlah semua yang kamu mau!" perintah Adanu.

"Mas aku pesan semua kue yang manis disini, minuman matcha latte!" pesan Betari.

"Baiklah pesanan segera kami buat!" balas pelayan itu.

"Dasar cewek rakus!" ucap Abimatra cuek.

"Apa kamu bilang? ucapin lagi!" balas Betari.

"Cewek rakus! cewek rakus! cewek rakus!" ejek Abimatra.

"Huft.... untung aku sedang capek dan tak sedang tak ingin meladenimu kali ini! tapi besok lihat saja pasti akan aku balas!" Ancam Betari.

Dasar bocah!" balas Abimatra.

Seperti itulah keakraban Betari dengan Abimatra.

"Sudahlah kalian! Biarkan dia Abi!" ucap Adanu sok bijak.

"Ok...Ok... Aku kalah sekarang! Baiklah aku harus pergi sekarang, kerjaanku masih banyak!" kata Abi menyudahi.

Kini hanya tinggal nereka berdua. Menu pesanan Betari akhirnya sampai, ia segera menyantap menu yang sudah terhidang di depannya dengan lahab, namun tak semua masuk keperutnya, karena menunya memang terlalu banyak, akhirnya ia menyuruh Adanu untuk menghabiskan sisanya, seperti biasanya. Adanu tentu saja melakukan meskipun nantinya juga tak akan habis.

Saat sedang menikmati kue disana, tiba-tiba datang seorang perempuan menyapa Adanu, sepertinya teman lama Adanu, ia duduk di sebelah kiri Adanu, sedangkan Betari memilih pindah di depan Adanu, karena tempatnya menjadi sempit. Perempuan di samping Adanu ini benar-benar cantik menurut Betari, terlihat elegan dan dewasa, tapi tingkahnya tak mencerminkan seperti itu, itu membuat Betari agak risih dengan sikapnya,

Perempuan itu memperkenalkan namanya. ia bernama Tia, dia adalah teman sekolah Adanu di sekolah milik keluarga Betari. Dan sekarang bekerja menjadi Asisten manager di perusahaan milik Adanu, sikapnya yang perhatian ke Adanu berhasil membuat Betari badmood padahal rasa kesalnya pada Candala dan Abimatra belum turun ditambah pemandangan yang sekarng ia lihat di depan mata, Adanu yang menyadari akan hal itu langsung memilih mengajak Betari pergi dari caffe itu.

"Wahyu Betari Jayadiningrat ayo pergi!" titah Adanu sambil mengulurkan tangannya kearah Betari. Betari yang terkejut hanya mengangguk dan menyambut uluran tangan Adanu, mereka pergi meninggalkan Tia yang terkejut mendengar nama asli Betari disebut.

Adanu segera membuka pintu mobilnya dan Betari segera masuk ke mobil Adanu. mereka pergi setelah membayar. Adanu mengajak Betari pulang kerumah untuk beristirahat, kemudian Adanu kembali ke kantornya,

====

Hari ini adalah acara camping sekolah di mulai, ia akan berkemah selama dua hari satu malam, jadi besok sore akan pulang. Betari diantar oleh kedua orang tuanya tanpa Adanu. Semalam mereka bertengkar cukup hebat di kamar Betari karena Adanu merasa akan terjadi sesuatu dengan Betari, namun Betari tetap keras kepala karena ini acara perpisahan yang begitu penting dan dia juga seorang ketua dalam acara ini jadi tidak mungkin jika tiba-tiba dia tak ikut.

Adanu mencoba mengatakan itu juga kepada orang tua Betari, sebenarnya ibundanya juga merasakan hal itu, ia mengatakan kepada suaminya ada perasaan tidak enak dan bermimpi buruk semalam. Namun Betari tetap bersi keras untuk pergi. Orang tuanya sempat mencegah namun sia-sia.

Akhirnya Betari sampai dengan selamat di bumi perkemahan, tempatnya sangat sejuk dan begitu indah, ia dan kawan-kawannya segera memasang tenda setelah mengeluarkan barang bawaan dari dalam bus. Betari juga memberi tahu orang tuanya jika kecamasan mereka berlebihan dan sekarang Betari selamat sampai tujuan.

Acara hari ini di mulai dengan berfoto bersama satu kelas, lalu di lanjutkan dengan perlombaan dan makan sing bersama, setelah itu akan ada acara api unggun. semua siswa sibuk mempersiapkan acara itu termasuk juga Betari, ia dan sahabatnya pergi mencari ranting untuk api unggun di hutan dan dekat danau yang lain ada yang mengambil air, menyiapkan makanan dll. Semua tampak lancar,.

Api unggunpun dimulai, mereka tampak semua tampak senang menikmati acara hari ini. semua bercerita tentang kehidupan mereka selama di sekolah dan mengucapkan cita-cita mereka di depan api unggun. Saat tiba waktunya Betari untuk mengatakan kehidupannya selama bersekolah di sekolahnya dan cita-citnya, tiba-tiba ada sesuatu yang aneh mendekat ke rombongan mereka, makhluk berwarna hitam kecil seperti ular tiba-tiba datang menyerang gerombolan mereka, mereka tak terlihat karena begitu cepat, semua orang lari tanpa arah. Para guru dan staf yang saat itu ikut segera menyelamatkan para siswanya agar segera masuk ke bus, mereka semua langsung berlari kearah bus untuk masuk bus masing-masing kecuali Betari, ia tak bisa bergerak sama sekali karena ada sesuatu yang menyekatnya para monster kecil itu langsung menyerang Betari membabi buta, setelah Betari tak sadarkan diri mereka menyeret Betari ke hutan. Semua orang melihat kejadian itu dan Betari hilang di depan mata mereka, semua orang mencari bantuan setelah di rasa sudah aman dan para makhluk itu pergi.

Marry dan Lina yang panik malah menelpon kedua orang tua Betari, alhasil beritanya langsung terdengar keluarganya termasuk Adanu dan Abimatra yang ada disana. setelah itu pra rombongan disarankan untuk kembali dan nanti para tim sar dan relawan akan mencoba mencari Betari bersama-sama, semua orang sangat sedih dan shock melihat kejadian itu. Mereka sebenarnya ingin ikut mencari Betari tapi orang-orang desa melarangnya karrna ini pertama kali mereka juga mengalami hal ini karena sebelumnya tak pernah terjadi, daripada ada korban lagi nantinya, karena belum tahu apa yang mereka hadapi nanti, setelah itu para rombonganpun kembali meninggalkan bumi perkemahan. itu dan Betari.

Di rumah Betari orang tua dan seluruh Abdi begitu shock dengan kejadian ini, bahkan ibundanya sampai pingsan berkali-kali sambil menyebutkan nama anak semata wayangnya ini. Adanu yabg disana tak kalah shocknya, ia begitu merasa bersalah tak bisa menjaga dan melindungi Betari. Andai saja saat itu ia tak marah pada Betawi mungkin hal ini tidak akan terjadi, seandainya ia tak menuruti Betari untuk mengunci kekuatan yang di berikan pada Betari karena ia tak ingin dapat masalah karena kekuatan itu, mungkin sekarang ia masih bertemu Betari.

Adanu malam itu juga pergi bersama Abimatra ke Akram dan meminta bantuan ke ayahnya untuk mencari Betari. Sebenarnya sang Ayah sudah mengetahui tentang Betari karena ia dan istrinya juga mengawasinya dari Akram. ia sedang mencoba untuk mencari keberadaan calon menantunya ini melalui cincin yang di pakai Betari, tapi yang terlihat hanya kabut hitam dan mata hijau yang bersinar, sepertinya raja mengetahui itu siapa.

Adanu begitu kacau mendengar jika Betari ada ditangan Caksuswara, dan kekuatan yang di berikan Adanu pada Betari bisa membuat kekuatan Caksuswara kembali, karena dengan kekuatan dari keturunan raja Akram yang bisa mengembalikan kekuatan Caksuswara, dan kekuatan itu berada dalam.tubuh Betari. namun ia tak akan pulih seutuhnya sebelum Adanu mengucapkan mantra sihir terlarang.

Di hutan Betari sedang berada di pangkuan Candala, saat ini ia masih tak sadarkan diri, Caksuswara sedang mempersiapkan semua ritualnya karena kekuatan itu di kunci oleh pemiliknya dan pemiliknya yang bisa membuka, namun bisa juga di buka oleh orang lain dengan ritual pembuka. Itu adalah salah satu sihir terlarang, dan jika semua kekuatan yang ada di Betari keluar maka Betari akan mati.