Tiga tahun berlalu, Berita tentang keluarga Jayadiningrat sudah mulai menghilang, Dua tahun yang lalu setelah Betari menghilang Eyang putri Betari menyusul sang suami tidur di keabadian, ia di baringkan dekat pusara sang suami, tanpa sepengetahuan warga desa kala itu. Setelah itu berita tentang hilangnya seluruh keluarga Jayadiningrat tiga tahun lalu setelah pewaris dinastinya menghilang begitu menggemparkan, banyak spekulasi yang menggiring opini masyarakat banyak bermunculan dimana-mana, hingga menjadi headline di berbagai surat kabar.
Namun sekarang semua sudah mulai normal kembali bahkan nama mereka mungkin sudah tak lagi diingat oleh semua orang, hanya orang-orang terdekat mereka yang mungkin masih mengenang keluarga itu. Namun hal itu merubah segala sifat dan sikap Adanu yang kembali dingin, ia menjadi monster seperti dulu lagi, yang tak pernah kenal ampun dengan siapapun, apalagi kekecewaan terhadap orangtuanya yang merahasiakan sebuah hal besar hingga ia harus rela kehilangan miliknya yang harus dilindunginya.
Hari ini adalah perayaan ulang tahun Betari yang ke 21, sebagai kado ulang tahunnya Adanu membuka sebuah cafe bernuansa eropa klasik seperti kesukaan Betari dulu, ia juga membuat menu yang begitu di gemari gadis itu. Dan tepat hari ini adalah pembukaan cafe spesial Adanu ini yang di beriman 'Betari cafe'. Adanu mengundang banyak wartawan dan para kolega untuk peresmian cafenya ini.
Adanu segera menuju ke Betari cafe bersama Abimatra, mereka mengendarai mobil sport miliknya yang dikendarai oleh Abimatra. tak ada kesan formal hari ini, mereka sengaja membuat tema casual untuk acara pembukaan cafenya hari ini. Adanu sedang bersiap-siap menggunting pita para wartawan dan colega juga sudah berkumpul.
" hari ini adalah pembukaan Betari cafe, untuk acar oemvukaan kali ini saya persilahkan tuan Adanu untuk menggunting pita ini sebagai peresmian pembukaan cafe baru ini. kepada tuan Adanu di persilahkan!"
"Terimakasih, tidak perlu lama-lama lagi saya segera meresmikan Betari cafe. Dan sebagai ucapan terimakasih atas kedatangan para tamu dan semua pengunjung peresmian ini kami dari 'Betari cafe' akan menggeratiskan semua menu disini selama 3 hari untuk para pengunjung cafe ini, sebagai ajang promosi tempat ini! Terimakasih."
Para wartawan yang sudah bersiap dengan kameranya langsung memotret momen tersebut, dan semua oengunjung serta tamu undangan bertepuk tangan atas peresmian pembukaan 'Betari cafe'. Setelah selesai diresmikan seluruh orang disana langsung masuk kedalam cafe tersebut untuk mencicipi setiap menu disana. Banyak yang menyukai kualitas tempat dan makanan di cafe Adanu apalagi tempatnya yang instagramebel membuat pengunjung merasa nyaman duduk berlama-lama disana hanya untuk menikmati interior cafe yang sungguh cantik.
Adanu segera meninggalkan 'Betari cafe' setelah selesai menemui para tamu undangan. Ia meninggalkan Abimatra yang menggantikan dirinya menemui tamu yang lain, karena ada hal yang lebih penting yang harus ia kerjakan. Ia segera tancap gas meninggalkan cafe miliknya menuju ke bumi perkemahan yang masih tetap ramai setelah kejadian tiga tahun lalu.
"oh tuan Adanu, tumben datangnya agak siangan? Anda sudah makan siang? jangan sampai kelaparan nanti jadi tidak bisa cepat menemukan dia!" ucap penjaga disana yang sudah hafal dengan kedatangan Adanu yang memang setiap hari.
"Iya pak, tadi masih ada urusan pekerjaan!" balas Adanu kemudian berlalu menuju tempat hilangnya Betari itu lagi. Selama tiga tahun lamanya Adanu selalu datang lagi dn lagi setiap hri hanya untuk mencari petunjuk, dan selalu diawali di tempat yang sama hingga pemilik dan penjaga sengaja memberi batas pada tempat itu agar tak di rusak oleh orang lain atau di tempati oleh orang lain.
Hari ini spesial ia membawa sebuah buket bunga krisan yang cantik ia juga membawa bunga dedelion untuk di tanam disekitar sana sebagai tanda agar dia tahu jalan pulang nantinya. hari ini Adanu menanam di tengah hutan seperti sebelumnya hingga hampir ke dekat jurang.
Adanu sebenarnya sudah mencarinya kearah jurang dan menemukan sobekan baju Betari disana, namun ia tak pernah menemukan jasad gadis itu, ia mencari sampai ke dasar jurang namun tetap saja ia tak menemukan tubuh gadis itu. Ia dapat merasakan keberadaan gadis itu tapi ia tak tahu dimana, jadi ia percya jika Betari msih hidup dan diselamatkan olehbseseorang entah siapa dia.
" semoga kau lekas kembali sayang dimanapun kau berada ikuti bunga ini. Aku selalu menunggumu!" ucap Adanu penuh pengharapan.
Ia kemudian membungkus bunga itu dengan sihir agar bunga itu tak hancur karena ulah para wisatawan nantinya. Ia kemudian kembali keluar area hutan itu.
"sudah selesai mencari tuan? masih belum di temukan juga?" ucap penjaga itu ramah.
"sudah paman dari dulu saya sudah temukan dia! hanya saja dia belum mau pulang!" jawab Adanu ramah.
"Maafkan kelalaian kami tuan, sehingga dia menghilang dan tak pernah di temukan, andai saja saat itu kami cepat mengejar para makhluk itu dan segera menyelamatkannya mungkin anda akan bisa bersama dengannya sekarang!" ucap pemilik tempat itu, ia merasa bersalah selama bertahun-tahun ini dan sebagai gantinya ia membantu Adanu dan akan menutup tempat itu tiga thun lalu, namun Adanu mencegahnya, ia tak ingin karena ini mata pencaharian warga sekitar ikut hilang.
"Bukan salah anda atau paman penjaga, ini semua memang sudah seharusnya seperti itu, dengan begitu saya akan tahu seberapa kuat kemampuan saya untuk menginginkan dirinya!" setelah mengucapkan hal itu Adanu kemudian menuju parkiran mobil dan meninggalkan bumi perkemahan itu menuju ke kemacetan kota.
*****
Hari ini Adanu berencana ke rumah orang tua Betari di Akram, untuk merayakan ulangtahun Betari meskipun gadis itu tak lagi di sisi mereka. Hanya itu yang bisa mereka perbuat untuk mengenang gadis cantik dan ceria itu, tak ada pesta besar seperti saat ulang tahun ke 17nya hanya sepotong kue dengn foto terakhir terpajang di sebuah dinding rumahnya
Hari ini Adanu membawa kue kesukaan Betari lalu memberikannya kepada orang tua Betari nantinya saat bertemu. Di dalam istana saat ini atmosfirnya berbeda, semenjak Caksuswara dan Candala menabuh bendera perang seluruh kaum Akram dan juga para Bretya menyiapkan semua dengan berlatih dan membuat senjata untuk agar jika sewaktu-waktu genderang itu benar-benar telah di tabuh secara langsung mereka sudah siap.
Adanu sedang melintas saat para bretya sedang beristirahat, ia berlalu tanpa mengatakan apapun, sedangkan para biyada tak berani menatap wajah bahkan manik matanya sama sekali, mereka lebih memilih menunduk dari pada harus diusir pergi atau dihukum hanya karena berani menatap atau mengatakan sesuatu padanya, karena ia benar-benar benci semua orang yang berada di istananya yang mengetahui dan membicarakan tentang Caksuswara, Betari dan juga anaknya kepadanya, dan para sesepuh yang tega membodohinya selama puluhan tahun ini jika ia pernah melakukan kesalahan membuka sihir terlarang itu.
Adanu mengetuk pintu rumah besar yang terbuat dari kristal itu, ia segera masuk setelah pintu itu terbuka. Sebuah senyuman hangat namun terlihat sedih itu menyapa Adanu, bunda Melati sudah menyiapkan pesta ini, Adanu kemudian memberikan kue itu kepada bunda Melati. Pak Prabu tetap tak ingin menemui Adanu sebelum ia menepati janjinya, setelah membeli perusahaan keluarga Jayadiningrat pak Prabu langsung pergi dan menghindari Adanu juga Abimatra, Ia mengatakan "Jika kau sudah bisa menemukan putriku secara utuh bukan hanya robekan-robekan kecil petunjuk aku akan memaafkanmu!"
"Adanu datang sendirian hari ini? sebuah suara lembut menyadarkan lamunannya. Ternyata itu Bu Ningsih, abdi kepercayaan bunda Melati.
"Iya Bu, semua kerjaan saya suruh Abimatra yang handel!" jawab Adanu sopan.
"Bagaimana keadaan salon dan orang-orang disana?" tanya Bu Ningsih.
"Semua kembali normal, sudah tak ada lagi yang mengingat kalian atau Betari!" ucap Adanu lagi.
"hehhhh.... rasanya kangen sekali ingin melihat suasana disana lagi!"
"Setelah Betari ketemu, Bu Ningsih dan semuanya akan saya ajak menemuinya disana.
"Aku tunggu janji itu Adanu!" ucap bunda Melati tiba-tiba.
"Iya Bunda, saya pasti akan menemukan dia!"
Merekapun merayakan ulang tahun Betari di depan foto Betari. lilin sudah di nyalakan pada kue pemberian Adanu, ibunda Betari kemudian mengucapkan harapan dan meniup lilin itu sebagai pengganti Betari, buliran air mata tak terbendung untuk kesekian kalinya mengharap keajaiban sang putri berada dihadapannya saat ia membuka matanya setelah lilin itu ditiup.
Merekapun mengakhiri pesta ulang tahun Betari tanpa gadis itu dengan sederhana, setelah itu Adanu langsung kembali kedunia manusia biasa untuk melanjutkan aktifitasnya. Hanya itu cara yang dapat mereka lakukan sekarang selain mencoba mencarinya.
****
Pagi ini Adanu akan menemui klien, di tempat mereka untuk membicarakan kerjasamanya membuat apartemen yang dapat di jangkau oleh kalangan menengah namun tetap dengan fasilitas seperti layaknya apartemen mewah, dan Adanu selaku pemilik perusahaan Jayadiningrat yang sekarang adalah sebagai penyedia fasilitas-fasilitas tersebut.
Bersama Abimatra mereka mensurvey semua kebutuhan sebelum bertemu klien untuk memastikan bahan baku yang diperlukan sudah tersedia dan sesuai dengan yang Adanu inginkan. ia masuk ke semua tempat bahan baku dari perusahaan yang sudah lama bekerja sama dengan Jayadiningrat yang selalu sesuai dengan keinginan klien.
Setelah dirasa sudah sesuai danntidak ada lagi perubahan iapun segera meninggalkan tempat tersebut dan menuju ke perusahaan Utomo jaya, salh satu perusahaan properti terbaik selain Jayadiningrat. Bersama Abimatra ia segera berangkat menuju kesana.
***
Di tempat lain, di sebuah rumah kos sederhana seorang gadis dari perantauan sedang bersiap-siap untuk berangkat kuliah, ia begitu terburu-buru karena sudah kesiangan, setelah diantar oleh ojol dan membayarnya ia segera berlari menuju ke area kampus, dua orang sahabatnya bernama Leni dan Wendy sudah menumggunya di depan kelas., karena hari ini dosen yang mengisi adalah dosen yang dikenal kejam, ia tak mau mendapatkan nilai jelek karena terlambat.