"Barr, gue bisa ngomong sama lo sebentar kan?" Pagi ini tiba-tiba Arista mengetuk pintu kamar sang adik, jika Arista menyuruhnya untuk sarapan bersama, Barra akan menolak, tapi kelihatannya wanita itu memang ingin mengatakan sesuatu.
"Masuk aja," ucap Barra yang masih duduk di ranjang seraya memegang konsol playstation, entah jam berapa laki-laki itu terbangun—sampai di waktu sepagi ini tangannya sudah bergerak aktif memainkan konsol saat bola mata menatap ke arah televisi yang menempel di tembok kamarnya.
Arista sontak masuk ke dalam setelah membuka pintu sendiri, ia menghampiri Barra dan duduk di sampingnya, sang adik tampak tidak peduli saat memilih tetap fokus pada game boxing yang ia mainkan. Hubungan mereka memang masih renggang saat Barra pernah mengatakan jika ia tak ingin membahas apa-apa dengan Arista selama Rere masih terus disalahkan, dan beginilah mereka selama berhari-hari, serumah seperti berjarak puluhan KM.