"Makasih udah temenin papa makan, kalau kapan-kapan papa ke sini lagi enggak masalah kan?" tanya Sehan, keduanya berdiri di lobi apartemen setelah nekat menerobos hujan, tapi yang paling basah di sini adalah Sehan, sebab jas miliknya digunakan Meira untuk melindungi diri sendiri, terlihat egois memang.
Meira diam lima detik saat menimang sesuatu sebelum mengangguk. "Papa bisa ambil jasnya kalau udah dicuci sama housekeeper aku."
"Iya." Sehan tersenyum, tak apa rambut serta hampir keseluruhan tubuhnya basah—asal Meira baik-baik saja. "Papa pulang sekarang ya, Mey. Kamu mending mandi bikin teh anget dulu, biar enggak terlalu dingin, terus AC nggak usah dinyalain."
"Iya."
"Papa permisi." Sehan benar-benar menyingkir sembari merogoh kunci mobil dari saku celana, mumpung sudah telanjur basah, Sehan tetap menerobos hujan saat menghampiri kendaraannya di parkiran.