Tok-tok-tok!
"Iya, sebentar." Meira yang hanya mengenakan hot pants serta sebuah kemeja buru-buru meraih celana yang lebih layak dari lemarinya untuk mengganti hot pants nan terlalu aduhai jika dilihat siapa pun di luar sana, setelahnya Mey baru bergegas menghampiri pintu utama, menarik kenop dan menemukan raga seseorang yang membuatnya mematung.
"Mey." Pria itu tersenyum ramah, ia merasa senang bisa menemukan tempat tinggal putrinya setelah bertanya pada Riska. "Boleh papa masuk?"
Ekspresi keterkejutan Meira berubah datar, ia mundur membuka pintu lebih lebar sebatas mengisyaratkan telah mempersilakan Sehan masuk, pria itu melangkah ke dalam saat Meira kembali menutup pintu. Sehan duduk di sofa sembari meletakan shopping bag yang dibawanya ke permukaan meja ruang tamu, ia menatap sekitar, apartemen Meira begitu rapi ternyata.