Sekarang Kinar telah berhasil membuka pintu rumah itu, kini sekarang ia telah berada diluar melepaskan kain yang mengikat erat kedua kakinya.
"Akhirnya." Kinar bernafas lega sekarang, ia pun berdiri untuk segera pergi meninggalkan rumah tersebut.
"Kau!" Suara itu seketika mengejutkan Kinar, ia menghentikan langkahnya. Rasa gemetar sudah mulai menguasai dirinya, nafasnya terasa tidak beraturan saat ini. Ia langsung terdiam kaku di tempat ketika suara itu sangat mengejutkan dirinya, bahkan ia tidak berani sama sekali untuk melihat ke arah Alendra.
"Mendekatlah!" ucap Alendra memberikan perintah namun gadis itu masiha tidak ingin mendengarkannya dan justru memilih diam tanpa bergerak sama sekali.
"Tuhan, aku harus bagaimana lagi?" Kinar rasanya ingin menangis karena merasa sangat lelah menjalani hidupnya yang begitu sangat menyedihkan itu.