Di ruang tamu tampak sangat sepi, kedua laki-laki tampan nan mempesona saling berpandangan dengan kedua mata yang melotot tajam.
"Cepat katakan! Dimana sahabatku saat ini?" tanya Alendra dengan dingin sambil wajahnya memerah.
"Kenapa kamu yang menjadi mengintograsi ku?" tanya Tristan yang juga menahan amarahnya.
"Tentu saja! Karena selama ini sahabatku bersama mu!" ucap Alendra dengan tegas.
"Dia kabur!" sahut Tristan.
"Kabur? Dimana dia sekarang?"
"Tentu saja aku tidak tahu bodoh! Kau kira aku akan mencari mu jika aku tahu keberadaanya? Cih!"
"Sialan!" maki Alendra dalam hatinya yang mendengar Tristan mengatai dirinya bodoh dan terutama ia merasa sangat malu karena ia salah bicara.
"Cepat katakan sebelum aku membunuhmu!" ancam Tristan, ia sudah merasa sangat bosan menghadapi Alendra.
"Kau pikir kamu bisa menemuinya jika membunuhku? Cih! Laki-laki bodoh!" ucap Alendra membalas ucapan Tristan tadi. Rasanya Tristan benar-benar ingin membunuh laki-laki itu sekarang.