"Chino mana?"
Suapan Lavi melayang di udara, atmosfer ruangan segera di hisap habis oleh ruang dan waktu, keterdiaman Lavi kala ia menaruh perlahan suapan sendok ditangannya, membuat putri mampu menelan ludah dengan susah payah.
Alamat mati jika kedua teman keras kepalanya saling beradu lidah.
Putri dan Firda hanya saling memandang dalam diam, Rachel yang mulai mengerti situasi hanya mendengus dan menatap lurus omlet didepan nya.
Memotong sedikit dan menyuap telur itu dengan lambat serta nafas yang beraturan.
Firda dan putri kembali melanjutkan acara makan nya.
Sampai Lavi membuat gerakan tiba-tiba, ia segera minum dengan cepat, mengelap sudut bibir dengan anggun dan berdiri dengan elegan, tatapan matanya kosong dan aura nya mencengkam.
"Terimakasih atas makanannya", ia bergegas pergi dan tak memperdulikan ketiga sahabatnya yang menatap lekat dibalik punggung yang perlahan menghilang.
"Dia kenapa? Gua salah ya?", Tanya Rachel yang berisi nada sesalan.
"Ngga kok, tapi kayaknya dia ada masalah sama Chino?", Sela Putri.
"Maaf, gua Gatau", Rachel menunduk.
Habis sudah selera makannya pagi ini, Rachel perlahan berdiri dan meninggalkan meja makan dengan pundak lesu.
Firda dan putri hanya menatap dalam diam, tak terlalu mengerti situasi yang ada sebelumnya.
-----------
Chino menyesap nikotin di kedua jarinya yang terapit, asap rokok mengepul ringan ditelan udara.
Bayangan malam hari kemarin menjadi satu tombak fikiran yang menjadi beban sendiri.
Ia tak menyangka reaksi Lavi akan separah itu, ia kira lavi tak benar-benar mengalami tragedi itu, ia salah besar.
Sekarang, ia menyesal telah menorehkan sebuah luka dan membuka paksa sebuah plester luka di hatinya, merobek kembali sebuah cakaran tajam didalam hati seorang gadis yang rapuh.
Meminum sedikit kopi pahit di cangkir nya, dan memadamkan rokok ditangannya.
Asbak didepannya yang berisi abu rokok miliknya menjadi satu-satunya pusat atensi seorang Chino.
Sumpah !
Ia tak menyangka jika rumor itu benar.
Demi apapun ia tak bermaksud untuk mengancam Lavi, ia hanya tak tahu.
Sekarang Chino menyesali perbuatannya.
Ia menyesal.
Dan sekarang, ia harus membuat tekad untuk melindungi gadis itu.
Chino sangat menyesal.
--------------
-TBC-
#alv