Chereads / VIRA MORENO / Chapter 8 - 8-

Chapter 8 - 8-

ANGIN sepoi-sepoi cukup menenangkan dikala pagi hari mendatang. kejadian kemarin di depan pintu masuk utama membuat Lavi terkesiap dengan kedatang Chino secara tiba-tiba.

~~~~~~~~~

"nah itu orang nya"

Lavi, putri, Rachel dan Firda kompak terkejut dan berteriak.

"Loh?! CHINO ?!"

Chino menggaruk tekuk dengan kaku, "hai Vi, hehe."

"Dad?! are u kidding me?!", lavi menyentak sang papa dengan mata membulat.

"kok dia bisa disini?!"

"kenapa ada Curut sekolah disini om?", tanya Firda angkuh.

"hai maniez", goda putri.

'cih, dia lagi', batin Rachel mendecih seraya merolling mata malas dan membuang muka.

Rish bersidekap, "papa nya Chino ini punya janji juga sama daddy, sekalian aja", ujar nya santai.

"ah udahlah, Daddy telat. sampai jumpa~"

"nikmati harimu sayang." irene mengecup singkat pipi Lavi dan mulai beranjak pergi.

"oh C'mon !, bencana apa lagi ini", Rachel mendesis kasar.

"apa?, biasa aja kali, lo kira gue setan?", sungut Chino.

"heol bitch!, gausa deket-deket gue !"

"dih? siapa juga mau Deket Lo? najis"

"ah udah !, ke atas aja.", Lavi mendahului dengan angkuh, meninggalkan Chino yang menghela nafas kasar.

'kek nya pilihan salah deh', desah Chino.

---------------

"hey?"

lavi tersentak dari lamunan nya, "apa?"

Chino berjalan dengan santai mendekati kursi taman dimana Lavi berada, langit gelap dengan udara kelam menyelimuti tubuh, sangat tepat untuk merenung dan memikirkan betapa banyak nya luka yang bertalu-talu di atas tubuh.

Chino mendudukkan diri tanpa mendengar protesan Gadis disebelahnya, dengan cola ditangan, ia dengan santai memangku kaki dan menyamankan tubuh.

Chino menyesap cola nya dengan halus, hening melingkup, sejenak melupakan pertanyaan yang terlontar, dan membiarkan sepi melanda.

"gue pengen jadi Lu, Vi", suara bass Chino menarik paksa kesadaran Lavi dengan cepat.

tanpa menoleh dan menanggapi, membiarkan omongan pria disamping nya mengambang di telan gulita.

menghela nafas berat, ia melanjutkan dengan perlahan, "gua tau Vi, Lo suka di marahin kakak Lo kan?, di rumah Lo tersiksa Vi, gua tau itu."

perkataan Chino membuat jantung gadis di samping nya hampir mendadak mati, dengan mata membulat, ia dengan cepat berbalik dan menunjukkan ekspresi menganga.

"APA MAKSUD NYA !"

Chino menoleh santai, "iya Vi, iya."

.

.

.

-----------

"jadi, cukup itu kan yang mau di denger?, selebihnya biar gua yang nyimpen"

'tunggu musim gugur nanti Vi, tunggu gue...' sambung Chino dalam hati.

akhir kata dengan bisikan mampu membuat Lavi mengejang hebat.

"A-APA !!"

Chino beranjak dengan santai, seraya menyeringai senang dan meminum santai minumannya, meninggalkan lavi yang berteriak lantang, butuh penjelasan.

--------------

#alv