Latihan pun selesai. Kini ketiga anak itu berada di kantin untuk makan siang. Seperti biasa, ketiga anak itu lebih memilih untuk duduk dipaling ujung, entah mengapa tapi menurut mereka posisi disana lebih nyaman saja. Mungkin agar tidak terlalu berisik.
"Keren juga lo tadi.", puji Alex kepada LJ.
"Iyalah siapa dulu, gua gitu.", jawab LJ dengan sombongnya, membuat Alex langsung mendatarkan wajahnya.
"Sejak kapan lo belajar ginian?", giliran CL bertanya.
"Belajar apa?"
"Tembak menembak gitu."
"Huh, emang kenapa?"
"Lo keliatannya lebih pro dari kita."
"Oh itu, biasa aja kali. Gara-gara keseringan main game aja."
Uhuk uhuk
Setelah LJ mengatakan itu, entah apa alasannya, Alex malah tersedak makanannya sendiri.
"Dih ngapa lo?", tanya CL sambil memberikan air minum kepada Alex. Alex langsung mengambil air tersebut dan langsung meminumnya abis.
"Ngapa lo?", LJ ikut bertanya.
"No, I'm fine.", ucap Alex sambil mengatur napasnya.
"Main game apaan aja lo? Ikut dong.", CL kembali melontarkan pertanyaan kepada LJ.
"Ya game apa aja yang ada tembak tembakan nya."
Alex masih tidak menyangka atas jawaban sepupunya. Alex mengira LJ akan menjawab bahwa anak perempuan itu bisa membidik dengan sempurna karena dia sudah berlatih bertahun tahun lamanya, tapi perkiraannya salah. Biarkanlah, setiap orang bisa ahli dalam suatu bidang pasti dengan cara mereka masing-masing dan tentu saja berbeda-beda.
"Oh iya, lo sekolah dimana?", sepertinya CL akan menambah profesi lagi, yaitu sebagai wartawan.
"Gua belom sekolah lagi semenjak jadi anggota disini."
"Lah?"
"Iya, sebenernya udah disuruh sekolah tapi gua nya bersikeras mau fokus dulu di FAU."
"Trus lo ada niatan ga buat sekolah lagi?"
"Ada lah pasti."
"Eum kalo gitu sekolah bareng kita aja."
"Loh lo masih sekolah juga? Gua kira udah putus sekolah buat fokus disini."
"Iya gitu dah. Awalnya emang gua mau berenti sekolah, soalnya gua takut ga bisa atur waktu. Eh ternyata pihak sekolah kasih izin gua mau masuk sekolah kapan aja, asalkan kalo ketinggalan materi, harus belajar sendiri atau cari kelas tambahan lain di luar."
"Lo gimana?", LJ menatap Alex meminta penjelasan.
"Ya gua sama CL sama, gua sama dia aja udah bareng-bareng dari tau kapan."
"Ouh, boleh deh. Nanti gua sekolah sama lo lo aja."
"Oke, nanti kita ngomong sama bokap nyokap."
"Sip dah."
Setelah menghabiskan waktu makan siang, mereka langsung pergi ke ruangan masing-masing untuk mengerjakan tugas mereka yang belum dikerjakan sejak pagi karena mereka malah tertidur pulas.
"CL!",CL yang sedang fokus pada dokumennya pun terperanjat. Anak perempuan itu langsung menatap tajam orang yang mengagetkannya, sedangkan sang pelaku hanya tersenyum menampilkan deretan giginya.
"Samanya lo ya kayak si Alex.", yap pelaku itu adalah LJ.
"Apanya yang sama?"
"Sama nyebelinnya. Bisa ga kalo ga ngagetin nyet?"
"Ya maap hehe.."
"Ada apa?", CL kembali fokus pada dokumennya.
"Kata Alex lo mau kopi ga?"
"Huh?", CL kembali mengangkat kepalanya.
"Alex mau traktir katanya."
"Oh, gua matcha latte aja deh, lagi ga mau kopi."
"Oke.", LJ langsung pergi ke ruangan Alex untuk memberitahu pesanan CL.
Selang satu jam kemudian CL berhasil menyelesaikan semua tugasnya, dan kini anak perempuan itu bersandar pada sandaran kursinya sambil merenggangkan tubuhnya.
Tok tok tok
CL menatap arah pintu ruangannya. Ternyata itu adalah Alex yang sedang membawa dua cup kertas minuman.
"Tumben ketok pintu dulu.", ucap CL sambil menerima salah satu cup kertas yang diberikan Alex.
"Ga boleh nih?", Alex mendudukan dirinya di sofa.
"Bukan gitu, tumben aja gitu.", CL meminum matcha latte pesanannya. Dia merasa lebih baik sekarang.
"Dah selesai?"
"Udah, untungnya dibagi dua sama LJ, jadi, ga terlalu banyak."
"Baguslah."
"Lo sendiri?"
"Iya udah juga."
"Nanti malem makan di restoran lagi yuk!"
"Kenapa emang?"
"Ya makan malem bareng aja, sekalian bahas sekolah ny si LJ."
"Yaudah, udah bilang ke bokap?"
"Belom si, nanti ajalah pas jam pulang."
Sekarang ketiga anak itu tengah mengistirahatkan diri mereka setelah berkutat dengan tumpukan dokumen. Dua jam lagi adalah waktunya mereka untuk pulang.
Tok tok tok
Pintu utama ruangan berbunyi.
"Come in!", kompak mereka bertiga. Ternyata itu adalah orang suruhan ayah CL yang disuruh untuk menyerahkan sebuah dokumen. Dokumen itu berisikan tentang rapat yang diadakan esok hari, jadi, sebelum pulang mereka harus menyelesaikan dokumen tersebut.
Dua jam berlalu. Ketiga anak itu telah menyelesaikan dokumen yang diberikan tadi dan sekarang mereka bersiap untuk pulang. Hari ini mereka membawa motor mereka masing masing, jadi, bisa langsung pulang ke rumah.
"LJ, nanti malem ke restoran ya sama Alex.", pesan CL.
"Buat?"
"Mau ngamen disana."
"Dih."
"Ya makan malem bareng lah bego!"
"Ga usah make bego bisa ga?"
"Kagak! Udah nanti malem dateng, jangan tidur."
"Ya ya ya."
Walaupun lelah tapi mereka tidak bisa mengandalkan sopir melulu, karena hal itu bisa membuat mereka semakin malas untuk berkendara sendiri. Sesampainya di rumah masing-masing, ketiga anak itu segera membersihkan tubuhnya dan beristirahat sejenak.
CL mengendarai scooter listriknya untuk menuju ruang kamar kedua orang tuanya. Disana hanya ada ibunya seorang diri karena sang kepala keluarga belum pulang.
"Ma?", CL membuka pintu dan menampilkan sosok ibunya yang tengah membaca buku diatas ranjang.
"Hey, come here!", Mrs. Lee menutup bukunya dan menyuruh CL untuk duduk di sampingnya. "Ada apa?"
"Nanti malem kita makan di restoran aja ya?"
"Boleh, tapi kenapa?"
"Tadi kan aku tanya ke LJ tentang pendidikan dia, nah dia bilang dia udah ga sekolah semenjak jadi anggota di FAU. Terus aku tanya dia masih ada niat buat sekolah apa enggak, eh dia bilang ada, tapi ga tau harus gimana. Jadi, nanti malem kita omongin masalah itu sama keluarga Alex, gimana mau ga ma?"
"Bagus tuh, kamu udah bilang sama papa?"
"Belum, mama aja ya yang bilang."
"Yaudah mama telepon papa."
"Oke, aku ke kamar lagi ya.", CL beranjak pergi dari sana setelah mencium pipi ibunya.
Saat di kamar CL menghubungi Alex dan LJ untuk tidak melupakan acara makan malam. Tidak lupa CL menghubungi Alex untuk memberitahu kedua orang tuanya akan hal ini.
Alex
Jangan lupa bilang bokap nyokap lo tentang masalah ini.|
19.55
Iya, tadi udah kok bilang sama mama, dan mama bakal bilang sama papa.
19.55
Bokap lo juga belom pulang?|
19.55
Pastilah, kan dia asisten bokap lo.
19.56
Oh iya.|
19.56
Yaudah gua mau matiin hp, mau di cas.
19.56
CL juga mematikan ponsel nya lalu pergi keluar kamarnya untuk membaca buku di perpustakaan. Sang kepala keluarga akan pulang sebentar lagi, dan pastinya setelah itu dia akan istirahat terlebih dahulu sebelum berangkat. Jadi, ada waktu sekitar satu jam sepuluh menit untuk dia menyelesaikan satu buku yang tinggal sedikit lagi ia baca.